Budaya Workaholic Microsoft dan Budaya Kerja Levi Strauss



NAMA            : WAHYU DWI PRANATA
NIM                : A11.2011.05843
PROGDI         : TEKNIK INFORMATIKA
Visit my blog   : http://berpikirtentangmu.blogspot.com/

Budaya Workaholic Microsoft
Dalam kasus ini saya di berikan bacaan dari dosen Bussiness Management, pak Zaenal Arif. Ini jawaban dari saya. Untuk bacaan kasusnya belum saya tulis. J
Pertanyaan :
1.    Realistiskah bagi suatu perusahaan seperti microsoft untuk mengharapkan para karyawan mendahulukan karir dari pada keluarga? Menurut anda perlukah organisasi-organisasi mengubah tanggapan terhadap pengubahan peran dan nilai keluarga?

Jawab :
Saya rasa ini terlalu berlebihan jika microsoft menuntut pekerjanya untuk mendahulukan karir diatas kepentingan keluarga dalam segala hal. Hal ini sungguh tidak realistis bagi saya, karena seorang pekerja memang harus di berikan beban kerja yang semestinya agar dia tidak merasa bosan dan menjadi seorang workaholic. Di mana seorang workaholic belum tentu mengerjakan tugasnya dengan baik dan benar.

Beberapa orang menganggap kalau tipe orang yang gila kerja ini akan dicintai atasan, karena loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaan. Namun, faktanya tidak selalu demikian,  jam kerja yang panjang justru jadi pertanyaan, apakah pekerjaan mereka cukup efektif (chillinaris.blogspot.com). pernyataan berikut bukanlah sebuah pernyataan dimana seseorang dengan opini pribadi namun di buktikan oleh sebuah penelitian terhadap 12.135 pekerja asal Norwegia yang tersebar di 25 negara. Hasilnya menunjukkan bahwa seorang yang workaholic beresiko tinggi mengalami insomnia, streess, termasuk memunculkan konflik dalam keluarga. Hasil penelitian ini di publikasikan dalam Scandinavian Journal of Psychology (chillinaris.blogspot.com)

Saya sangat setuju ketika seseorang menjalankan hidupnya sesuai dengan fitrahnya, sesuai yang di sabdakan oleh Allah saya dalam kitabnya, ”Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada Allah” [QS. Al-Qashshash : 73]. Jelas kita di tuntunkan untuk bekerja pada waktunya dan beristirahat pada waktunya. Selain itu anak, harta yang kita kumpulkan dan  perkerjaan hanyalah sebuah ujian dari Allah, dan sebagai seorang laki-laki harus menjalankan tugasnya sebagai seorang laki-laki, begitu juga dengan seorang wanita.

2.    Bekerja lama dalam sehari dikenal meluas sebagai bagian dari budaya microsoft. Menurut anda microsoft perlu mengubah budayanya untuk memenuhi kebutuhan karyawan yang berorientasi keluarga Jeff Coulter, ataukah pekerja seperti Jeff perlu berubah untuk menyesuaikan diri dalam budaya Microsoft?

Jawab :
Seorang pekerja memang harus menyelesaikan tanggung jawab pekerjaannya sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan oleh perusahaan. Dalam hal ini diharapkan adanya pengertian dan kedewasaan dari kedua belah pihak. Misalnya sebuah perusahaan memberikan tanggung jawab pekerjaan yang realistis dapat di kerjakan oleh pekerjanya dalam waktu yang sesuai, tidak terlalu banyak dan mengharuskan seseorang harus bekerja ekstra. Karena manusia bukanlah seorang robot.
Pernyaataan dalam soal tentang budaya microsoft yang tanpa belas kasihan menurut saya, amat, sangat, hiperbol.  Seseorang sudah bekerja 12 jam, dia telah bekerja lebih lama jika dibanding dengan atasan dan rekannya. Pulang makan malam dengan keluarga merupakan hal yang sangat di rindukan setiap orang yang memiliki keluarga. Saya mendukung sikap dari Jeff, asalkan jeff dapat menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik(tepat waktu dan sesuai dengan yang di inginkan Bos).
3.    Adakah standart rangkap di mana organisasi memberikan waktu lentur, pemeliharaan anak, dan pilihan sahabat keluarga lain untuk mengurangi konflik karir-keluarga untuk wanita sementara laki-laki mempertaruhkan karirnya jika mereka ingin menghabiskan waktu dengan keluarga mereka?
Jawab :
Hem tentu, sebuah perusahaan memperhitungkan semuanya tentang waktu dikerjaan dan waktu pegawainya untuk bersama keluarga. Bagaimana status pegawainya, seorang bujangan atau sudah memiliki pasangan.
Jadi setiap perusahaan pasti memiliki kebijakan yang sudah diatur kapan waktu lembur dan kapan waktu lentur. Karena dalam kehidupan intinya kita menginginkan keluarga yang harmonis dengan uang yang berkecukupan.



Budaya Levi Strauss
Pertanyaan :
1.    Perikan budaya Levi dengan menggunakan tujuh karakteristik yang diuraikan dalam bab ini?

Jawab :


2.    Manajemen Levi yakin budaya mereka memberikan suatu keunggulan kompetitif di pasar. Menurut anda, mungkin ini benar?

Jawab :
Ya benar, karena dalam  beberapa kenyataannya begitu levi memegang kendali di pasar dengan penghasilan sebesar  $ 492 juta pada tahun 1993.
Keanekaragaman merupakan sebuah bentuk kebebasan dan hak asasi yang dimiliki manusia, sehingga perusahaan harus mengapresiasinya. Dengan apresiasi ini diharapkan karyawannya akan semakin memiliki komitmen untuk memajukan perusahaan.
Etika kerja terkait dengan apa yang seharusnya dilakukan karyawan atau manajer. Untuk itu etika kerja setiap karyawan didasari prinsip-prinsip:
· Melaksanakan tugas sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan,
· Selalu berorientasi pada budaya peningkatan mutu kinerja,
· Saling menghormati sesama karyawan,
· Membangun kerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas perusahaan,
· Memegang amanah atau tanggung jawab, dan kejujuran,
· Mananamkan kedisiplinan bagi diri sendiri dan perusahaan.
Dengan keanekaragaman maka sebuah perusahaan akan memiliki banyak masukkan dari karyawannya yang sangat peduli untuk memajukan perusahaannya. Bagaimana ini di apresiasi kemudian menjadi komitmen bersama. Begitu juga dengan nilai-nilai kejujuran yang harus di tanamkan kepada semua karyawan, seperti yang ada di atas.



3.    Apakah anda ingin bekerja untuk Levi? Inginkah anda memiliki saham perusahaan itu? Jelaskan jawaban anda!


Jawab :
Ya saya suka dengan sebuah pekerjaan yang tidak hanya mengutamakan gaji tinggi kepada karyawan yang memiliki prestasi, namun di perusahaan saya juga ingin bagaimana nilai-nilai dasar yang diajarkan juga menjadi perilaku dari perusahaan tersebut.
Ketika anda sendirian maka ada orang yang bisa menghibur anda diwaktu senggang, ketika anda ada masalah di kantor maka ada tempat untuk menyelesaikannya dengan kejujuran dan diskusi bersama. Ketika saya diberika amanah pekerjaan maka saya akan melakukannya dengan semaksimal mungkin yang saya bisa. Hembbb ..... ini adalah jawaban murni saya. Semoga bisa memberikan nilai yang baik.

Comments