Surat Balasan Untuk Bela Jannahti


Pertama-tama aku ingin menjawab salam mu, bel.

Wa alaikumus salam,

 

          Rasanya setelah lebih satu tahun tidak ketemu dengan mu adalah hal yang salah satunya aku rindukan dalam hidupku. Bagaimana bella yang dulu makan selalu habis waktu PJTL dan beberapa kenangan foto yang masih tersimpan di memori Komputer ini.

          Iya bell sekarang aku pindah ke Kudus, tepatnya sebuah kota di pantura yang khas dengan orang-orang muslim yang ingin melawat ke makam-makam sunan di sini. Aku kuliah di Universitas Muria Kudus, mengambil jurusan Teknik Informatika, yah, sama lah dengan jurusan ku dulu sewaktu masih di semarang. Aku kira kau tau lah bagaimana mahasiswa yang sok-sok an sibuk aja, yah, namanya kuliah pasti ada jam masuk dan maen-maen itu selalu ada.

          Di sini aku ikut lembaga pers mahasiswa Pena Kampus, yah menambah banyak teman dan tentu mengumpulkan pengalaman-pengalaman baru disetiap harinya. Banyak tempat yang asik untuk jalan-jalan di kudus, tapi aku paling suka jika bertamasya ke daerah rahtatu, wilayah perbukitan pegunungan muria. Disana warganya ramah-ramah, tidak seperti di semarang dulu yang sudah sibuk dengan diri masing-masing. Tapi entahlah, itu yang aku tahu, mungkin mencari rezeki di kota memang susah, karena memang mereka harus makan.

          Oh iya, tentang PLTD di atambua yang akan dibangun di sana, bagaimana itu? Apakah itu milik pemerintah atau seperti apa? Jika kau merasa bosan di sana, jangan lah kau sampai nekat bunuh diri yah… hehehe J (becanda) soalnya nanti pasti kawan-kawanmu di sini bakal kehilangan banget. Walau aku tak bisa merasakan kejenuhanmu tapi semoga kau memiliki cukup siasat untuk mengatasi itu. Sebab, itu cukup bahaya jika kau terus merasa jenuh, ya seperti tadi, kau bisa depresi dan melakukan hal-hal yang membahayakan. misalnya, kau makan lah itu besi-besi disana, tapi jangan, nanti kau malah dikira limbad.

          Bell, aku jadi ingin tahu nih mengapa kau belum punya alamat pasti di sana? Bukannya kau mengerjakan projek yang cukup besar. Tapi dengan kondisi yang seperti itu aku harap kau bisa bertahan dan bercerita tentang apa saja yang ingin kau ceritakan, kau kan bilang bahwa sebenarnya banyak kan yang bisa ditulis. Aku siap kok, kalo membaca tulisan-tulisanmu dari sana, yah termasuk aku ingat waktu membaca tulisanmu tentang satoe atap dulu, masihkah kau ingat akan tulisan itu? Juga tulisan yang di nilai sangat berani menurut mas imam (pantau), bahwa kamu berani mengeksplorasi lebih atas apa yang ada di sekelilingmu.

          Bell, untuk Koran-koran ini, aku berterima kasih sekali kepadamu, semoga kau yang disana selalu di berikan kesehatan yah. Apalagi jika sudah lama kau tidak bersua bersma keluarga, semoga kerinduanmu pula dapat kau ubah menjadi energy yang membuat kamu lebih strong lagi. Karena kan aku yakin sama bella, kalo kamu itu wanita yang tangguh. Koran-koran ini selesai aku baca bell, rencananya akan aku simpan rapi, terus kalo sudah terkumpul banyak dari berbagai daerah aku ingin bisa mewujudkan mimpiku untuk mengadakan pameran terhadap Koran-koran yang terkumpul ini, yah beberapa tentu dari Koran yang kau telah kirimkan kepadaku. Aku tak tahu harus bagaimana untuk bisa mengucapkan terima kasih kepadamu, tapi mungkin jika kau sudah balik kesini kita bisa ketemu trus aku traktir kau nanti di taman KB semarang, yah di sana kan ada bermacam makanan, barang kali kau suka salah satunya. J

 

 

Salam hangat ku dari Kudus,

Wahyu Dwi Pranata

Comments