Surat Jawaban untuk Tasniem Fauzia, Anak Bangsa Indonesia dari Pak "Jokowii"

Sepertinya anak dari amien rais ini ingin menggali lebih dalam mengenai ide, langkah-langkah serta keyakinan yang akan dilakukan oleh Capres Joko Widodo. Dengan pertanyaannya yang disampaikan dalam surat terbukanya melalui media warga di kompasiana dan akun Facebooknya. Namun jawaban nyelentik ternyata di tulis oleh Pak “Jokowii Dwidodo” dengan gaya khasnya yang merakyat dan simple. Gitu aja kok repot.

Berikut ini adalah pertanyaan dari Tasniem Fauzia sebagai (T)yang di Jawab Langsung Oleh Bapak “Jokowiii Dwidodo” (J)
T : ketika anda mengucapkan sumpah di bawah Al-Quran untuk menjadi gubernur DKI Jakarta, apakah anda masih ingat itu Pak?
J : sumpah janji gubnernur ya ? di cek di youtube apa sih salah nya? trus buka link ini : http://politik.kompasiana.com/2014/03/15/jokowi-capres-tidak-melanggar-janji-ataupun-sumpah-641604.html
http://www.kaskus.co.id/thread/537da3fb128b462f048b456a/nich-baca-sumpah-janji-pak-jokowi-saat-jadi-gubernurbaca-kalo-perlu-pake-melotot/1
http://politik.kompasiana.com/2014/06/15/jokowi-melanggar-sumpah-jabatan-sebagai-gubernur-dki-jakarta--662056.html
kalo ada yang lebih baik knpa g bayar kafarrah.
T : apakah anda yakin MAMPU mengemban amanat 250 juta rakyat Indonesia yang kebanyakan masih kelaparan ini bapak?
J : Soal kemampuan? kalo g di coba mana tau. makanya di yakin kan dengan bukti2 kecil sewaktu di solo dan jakarta.
Mau bukti? Nih baca lagi biar pinter ;
http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2666/1/waduk.ria.rio.bersolek
http://news.detik.com/read/2014/05/14/184321/2582932/10/menikmati-sore-nan-indah-di-taman-waduk-ria-rio
http://www.jakarta.go.id/v2/news/2013/04/waduk-riario-dilengkapi-taman-dan-gedung-seni
bedakan yang lama dan yang sekarang.. ya dek Niem, Kalo perlu datang aja dehh.
https://www.google.co.id/search?q=waduk+ria+rio&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=pBquU9KMGdeNuASS1oCgDg&ved=0CBgQsAQ&biw=1821&bih=875
kartu Jakarta pintar, Jakarta sehat, busway yg semakin maju, dll. Nanti di sebut bukti kecil lagi.
T : bahkan kita semua tahu ketika beliau menyuruh anda menjadi capres, anda pun harus nurut kepada Ibu Megawati, dan melanggar sumpah bapak ketika menjadi gubernur Jakarta?
J : Melanggar sumpah lagi? Lah kan sudah saya Jawab. Perlu di ulang atau gmna nih? (garuk-garuk kepala) hehehe.
Soal nurut kalo jadi presiden? Kan saya sudah bilang kalo g ngelanggar sumpah janji gubernur. Apalagi ngelanggar sumpah janji waktu jadi presiden. Baca lagi mbak NIEM biar tambah pinter.
Eh yang ini cari sendiri ahh di google bahwa saya pernah ngomong kalo g akan nurut siapa2 kalo jadi capres.
Tapi saya akan melakukan yang ide2 yang baik untuk rakyat.
T : semua program yang bapak sebutkan ketika debat beberapa waktu silam, seperti pembelian drone, program kesehatan, pendidikan, dan lainnya itu semua, butuh dana, dan dari mana asalnya selain dari menaikkan pajak Pak? Kalau dari Pak Prabowo sudah sangat jelas, akan diamankannya kekayaan alam bangsa Indonesia yang bocor yang nilainya ribuan trilyun itu per tahunnya untuk dijadikan modal program-program kebaikan pendidikan dan kesehatan. Kalau dari Bapak, dari mana Pak dananya?
J : soal drone? universitas surya kmren sudah bikin riset bersama TNI. cek google, baca lagi ya mbak. Semoga kagak capek baca mulu.
http://news.detik.com/read/2014/04/07/155928/2547967/10/ini-keunggulan-transformer-dan-drone-tni-ad-universitas-surya
http://news.detik.com/read/2014/06/23/162344/2616654/10/ini-8-drone-buatan-orang-indonesia?880006fa
http://www.jawapos.com/baca/artikel/3565/Hanya-dalam-Enam-Bulan-Kalahkan-Drone-Wulung
program kesehatan dan pendidikan? Pasti lah bisa. Kita dukung. Dana ada. Tinggal system yang harus kita bangun.
soal dana? itu bisa di cari. dananya ada koo. termasuk 1000 triliyun yang bocor.
T : Apakah saya sanggup dan punya keberanian untuk melakukan renegosiasi dengan pihak asing yang mengklaim pulau-pulau Indonesia sebagai daerah wilayah mereka?Apakah saya yakin saya punya kemampuan untuk memimpin dan mempertahankan keutuhan bangsa kita ini?"
J : pulau-pulau yang diklaim? sanggup mempertahankannya? bisa negosiasi atau manfaatin alutsista perang kok. Kita siap seluruh tumpah darah. Pikiran dan otot. Hehehe niru kata2 ne siapa gitu.
T : Apakah jika nanti anda harus duduk berdiplomasi dengan negara amerika atau negara adidaya mana pun yang telah menguasai hajat hidup kami orang banyak ini, anda bisa LEBIH mengutamakan kepentingan kami sebagai rakyat Indonesia? Pak Jokowi, ada satu hal yang Amerika lupa, Founding Father kita pernah berpesan kepada kita semua bangsa Indonesia: "Ingatlah...ingatlah...ingat pesanku lagi: Jika engkau mencari pemimpin, carilah yang dibenci, ditakuti, atau dicacimaki asing, karena itu yang benar. Pemimpin tersebut akan membelamu di atas kepentingan asing. Dan janganlah kamu memilih pemimpin yang dipuja-puja asing, karna ia akan memperdayaimu"
J : soal pemimpin yang di benci asing? ada bener nya juga sih. harus cari yang di benci. tapi prasangka itu seperti sebuah dadu bermata 6 yang hanya satu yang benar dan akan keluar sbagai kebenaran. lainnya bisa salah. prasangka itu lebih banyak salahnya, kalo kata bijak dalam sebuah agama saya.
T : Pak Jokowi juga sempat masuk got dalam suatu acara, dan di situ banyak sekali wartawan meliput. Yang ingin saya tanyakan pak, dan ini mohon di jawab dengan hati nurani saja, apakah tidak terbesit sama sekali, bapak kemana-mana, sering ada wartawan yang meliput termasuk ketika masuk got ini, apakah ini ikhlas seutuhnya, atau karna di situ ada media supaya bisa jadi bahan cerita Pak? Bukankah akan lebih terpuji Pak jika blusukan-blusukan itu tidak perlu diliput dan disiarkan di semua media massa?
J : soal blusukan yang dilipput media? knapa mereka ikut saya juga tidak tau. Orang nulis surat terbuka aja bisa jadi berita kayak sampeyan kok mbak NIEM. Masak saya yang Gubernur, yang public figur g diliput. Atau mbak baca nih di blog temen anne.
http://communicationofcourse.blogspot.com/2009/10/jurnalistik-cetak-teknik-dasar.html
intinya Materi Berita

Sebuah berita memiliki kekuatan jika berita tersebut mengandung nilai yang tinggi. Nilai berita sangat tergantung pada berbagai pertimbangan, yaitu:
• timeless (penyajian berita pada waktu yang tepat)
• proximity (mempunyai faktor kedekatan)
• prominence (menyajikan tokoh terkenal)
• consequence (meyajikan berita yang memberikan dampak/akibat atas pemberitaan tersebut)
• conflict (berita yang disajikan mengandung unsur pertentangan/konflik)
• development (mempunyai nilai membangun)
• disaster & crimes (berita yang menyajikan bencana alam dan mengandung unsur kriminal/kejahatan)
• wheather (mengandung unsur permasalahan)
• sport (berita olahraga)
• human interest (berita yang menyajikan kepentingan manusia/masyarakat/massa)
gue deket gak dengan rakyat? Waktu gue blusukkan tepat gak dengan banjir, kebakaran, masalah-masalah rakyat? Apalagi masyarakat yang apatis dengan pejabat? Karena saya care. Ada dampak gak dari berita yang muncul? Ria rio? Korupsi busway? Dll deh.
Nilai membangun? Ada? Jawab sendiri deh dengan hati nurai mbak NIEM.
Yang terakhir. Saya berterima kasih kepada media karena sudah mau capek-capek ikut terjun ke lapangan. Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman media yang telah sepenuh hati menggunakan unsur-unsur di atas. Tidak memakai unsur yang di sangkakan., yakni PENCITRAAN.
T : Apakah saya sanggup untuk mengorbankan jiwa dan raga saya sendiri untuk tumpah darah Indonesia seperti yang telah pak Prabowo lakukan berkali-kali dalam jejak hidupnya?"
J :ya saya sanggup. Cukup menjawab pertanyaannya kan? Hehehehe (dengan gaya cengengesan tapi tetep serius)
T : Bapak Jokowi, semoga bapak mau merenungkan pertanyaan-pertanyaan, semoga anda berkenan menjawab surat ini dengan hati nurani bapak. Surat ini tidak perlu dibalas, surat ini hanya untuk perenungan pribadi anda sebagai bangsa Indonesia yang tentunya ingin Indonesia ini menjadi negara yang bermartabat, berdaulat, adil, makmur, dan rakyatnya tidak terjajah lagi oleh bangsa asing. Sekali lagi, tanyakan kepada diri sendiri "Apakah saya mampu?"
J : intro ne panjang bener. Jawaban saya singkat. Saya insyaalllah Mampu.
Terima kasih mbak Tasniem atas DEBAT ONLINE KITA KALI INI. nanti bisa di lanjut pada jadwal Sharing selanjutnya.

Maaf kalo tulisan saya gak sebaik tulisan mbak NIEM.

Jawaban Tulus Untuk Anak Bangsa Indonesia
Yang kritis, santun, berbudaya, dan ingin Indonesia Bangkit dan Hebat.
Kantor Kos, Jepang Pakis,
June, 28 2014
Jokowii Dwidodo alias @PranataWahyu
 

Comments