Tahun 2014 di akhir bulan Juli masyarakat Indonesia
yang mayoritas umat Islam merasa senang dengan kehadiran bulan Ramadhan yang
jatuh pada tahun Islam ke 1435 hijriyah.
Ramadhan marupakan bulan penuh berkah bagi umat
Islam. Di mana semua pintu berkah di buka dan setan-setan “dikunci”. Siapapun bisa
mendapatkan pahala yang berlipat ganda di bulan “panas” yang dijanjikan
langsung oleh Allah.
Tidurpun menjadi sebuah pahala. Apalagi kegiatan
positif lain yang bermanfaat bagi diri sendiri atau bagi mahkluk lainnya.
Namun, puasa kita bisa tak berarti apa-apa apabila
kita tidak memenuhi ketentuan oleh Sang Pencipta. Karena penilaian puasa
menjadi Hak “Perogratif“ Allah sebagai “juri” dalam parsial sisi kehidupan ini.
Menurut Huda kebaikan di bulan Puasa itu
bermacam-macam, tidak hanya tadarus, puasa, dan tarawih. Tapi, ada kegiatan
lain yang dapat menjadi tambahan ladang amal bagi kita. Misalnya memberikan
santunan kepada anak yatim, memberi makan kepada orang miskin dan masih banyak
lagi.
“Semakin banyak kegiatan yang bermanfaat akan lebih
baik” lanjut Huda, Ketua Formi UMK.
Kegiatan yang bermanfaat yang membawa kepada
kebaikan tidak akan mengganggu kegiatan puasa. Aktifitas di bulan puasa malah
akan menambah pahala yang akan diganjarkan kepada yang menunaikan. “karena
kebaikan yang bercampur dengan kebaikan itu tidak ada yang mengganggu atau diganggu.”
Pungkasnya.
(wahyu dwi pranata)
Comments
Post a Comment