Oleh : Tutik Khotimah
Dosen Teknik Informatika UMK
1.
Pendahuluan
Sebelum
membahas tentang sistem, terlebih dahulu kita belajar konsep tentang prosedur
dan komponen. Ini adalah penting, karena melalui dua pendekatan ini, konsep
tentang sistem akan kita pelajari.
Prosedur adalah
suatu rangkaian kegiatan yang harus dijalankan dengan cara yang sama untuk
memperoleh hasil yang sama dari suatu keadaan yang sama, misalnya prosedur
keselamatan kerja. Dalam prosedur keselamatan kerja, kita harus melakukan
hal-hal yang disyaratkan dalam prosedur untuk mencapai tujuan yaitu keselamatan
selama melakukan pekerjaan. Prosedur itu dilakukan secara berulang-ulang selama
kita melakukan pekerjaan tersebut.
Kata “prosedur”
mengindikasikan adanya rangkaian aktivitas atau kegiatan, tugas-tugas,
langkah-langkah, keputusan-keputusan, dan proses-proses yang dijalankan melalui
serangkaian pekerjaan yang menghasilkan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari
prosedur itu bisa berupa sebuah produk atau sebuah akibat. Prosedur dapat juga
diartikan sebagai instruksi atau perintah yang menunjukkan bagaimana menyiapkan
atau membuat sesuatu; subrutin atau metode yang merupakan bagian dari program
yang besar; algoritma atau serangkaian operasi atau perhitungan untuk
menyelesaikan tugas tertentu.
Komponen adalah
unsur atau bagian dari keseluruhan yang ada. Misalnya komputer terdiri dari
komponen-komponen yang menyusunnya, baik komponen yang berupa hardware, software, maupun brainware.
Komponen hardware terdiri dari CPU (Central Processing Unit), media
penyimpan, peralatan input, peralatan
output, maupun peralatan komunikasi.
Komponen-komponen tersebut mempunyai fungsi dan tugas masing-masing, tetapi
mereka saling bekerja sama dan berhubungan satu sama lain agar fungsi dan
tujuan komputer dapat tercapai.
2.
Pengertian Sistem
Ada
dua pendekatan dalam mempelajari konsep sebuah sistem, yaitu:
a.
Pendekatan prosedur
Sistem menurut Gerald
J (1991) adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan
suatu sasaran tertentu.
Berdasarkan pendekatan
prosedur, secara umum sistem diartikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur
atau kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai
tujuan tertentu. Contohnya perpustakaan. Dari pendekatan prosedur, perpustakaan
termasuk sistem karena perpustakaan memiliki prosedur-prosedur yang saling
berhubungan sehingga tujuan perpustakaan untuk menyediakan sumber pustaka bagi
para anggotanya dapat terpenuhi. Ada prosedur masuk perpustakaan, prosedur
pendaftaran anggota, prosedur peminjaman, dan prosedur pengembalian.
Masing-masing prosedur memiliki tata cara yang berbeda, tetapi kesatuan dari
prosedur-prosedur tersebut membentuk sebuah sistem perpustakaan.
b.
Pendekatan komponen/elemen
Sistem menurut Davis
(1985) adalah bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk
mencapai beberapa sasaran atau maksud.
Sistem menurut Lucas
(1989) adalah suatu komponen atau variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu.
Sistem menurut Robert
G. Murdick (1993) adalah seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai tujuan bersama.
Sistem menurut McLeod adalah
sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
tujuan.
Berdasarkan
pendekatan komponen, secara umum sistem diartikan sebagai kumpulan dari
komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan satu sama lain
untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya perpustakaan. Dari pendekatan
komponen, perpustakaan termasuk sistem karena perpustakaan memiliki
komponen-komponen seperti: ruang perpustakaan, rak buku, meja, kursi,
buku-buku, majalah-majalah, karyawan perpustakaan, anggota perpustakaan dsb.
Masing-masing komponen mempunyai tugas dan peran sendiri-sendiri, tetapi
kesatuan dari komponen-komponen tersebut akan menghasilkan sesuatu untuk
mencapai tujuan dari perpustakaan.
3.
Karakteristik Sistem
Sesuatu
dikatakan sistem karena memiliki karakteristik yang mencirikan sebuah sistem. Karakteristik
atau sifat-sifat yang dimiliki oleh sistem, antara lain:
a.
Komponen Sistem
Komponen sistem adalah
elemen-elemen atau bagian-bagian yang menyusun sebuah sistem. Tanpa adanya
komponen ini, suatu sistem tidak dapat bekerja secara maksimal untuk mencapai
tujuannya. Misalnya perpustakaan terdiri dari ruang perpustakaan, rak buku,
meja, kursi, buku-buku, majalah-majalah, karyawan perpustakaan, anggota
perpustakaan dsb. Apabila perpustakaan tidak memiliki salah satu komponen utama
penyusunnya, seperti anggota perpustakaan, maka perpustakaan itu tidak dapat
melaksanakan tujuannya.
Komponen sebuah sistem
dapat berupa sistem lain yang lebih kecil atau dinamakan dengan subsistem.
Misalnya apabila perpustakaan fakultas menjadi sebuah sistem, perpustakaan program
studi yang ada di dalam fakultas merupakan subsistem-subsistemnya. Sedangkan
perpustakaan universitas adalah supersistem (sistem yang lebih besar). Di dalam
sistem perpustakaan juga dapat dibagi-bagi menjadi beberapa subsistem misalnya
subsistem pendaftaraan anggota, subsistem pengadaan buku, subsistem transaksi,
dan subsistem kepegawaian. Subsistem pengadaan buku terdiri dari subsistem
pemesanan buku, subsistem pembelian buku, subsistem pendataan buku, subsistem
perawatan buku. Subsistem transaksi terdiri dari subsistem peminjaman buku dan
subsistem pengembalian buku. Subsistem kepegawaian terdiri dari subsistem
pendataan karyawan, subsistem absensi karyawan, dan subsistem penggajian
karyawan.
b.
Batasan Sistem (boundary)
Batasan sistem adalah
daerah yang membatasi sebuah sistem. Batasan ini menjadi pembatas antara sistem
dengan lingkungan yang ada di luarnya, dapat juga sebagai pembeda antara sistem
satu dengan sistem lainnya. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup,
atau kemampuan sistem. Misalnya sistem perpustakaan universitas mempunyai
batasan dalam hal keanggotaan hanya dikhususkan untuk mahasiswa, dosen, dan
karyawan yang ada di lingkungan universitas tersebut. Buku-buku yang disediakan
juga bermacam-macam, ada buku penunjang untuk masing-masing program studi, ada
buku-buku umum, novel, majalah-majalah, koran dsb. Perpustakaan memiliki ruang
tersendiri di universitas dan hanya akan melayani para anggotanya sesuai dengan
jadwal buka perpustakaan. Di luar jadwal tersebut, anggota tidak dapat memperoleh
pelayanan dari perpustakaan. Setiap perpustakaan mempunyai tata
tertib/peraturan-peraturan yang menjadi batasan sistem di perpustakaan.
Perpustakaan berbeda dengan sistem lain, seperti rental buku. Meskipun
sama-sama memberi pelayanan terhadap anggotanya dalam hal peminjaman buku,
perpustakaan tidak memungut biaya kepada anggotanya untuk meminjam buku,
kecuali pembayaran pada saat registrasi menjadi anggota dan pembayaran untuk
denda bagi yang terlambat mengembalikan buku yang dipinjam.
c.
Lingkungan Luar Sistem
(environment)
Lingkungan luar sistem
adalah segala hal yang berada di luar batas sistem. Lingkungan luar ini dapat
memberi pengaruh kepada sistem, baik pengaruh yang bersifat positif maupun
pengaruh yang bersifat negatif. Pengaruh positif harus dijaga sehingga dapat
mendukung operasi sebuah sistem, sedangkan pengaruh negatif harus ditahan dan
dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan hidup sistem. Misalnya dalam
sistem perpustakaan, pemerintah merupakan lingkungan luar sistem. Pemerintah
memberi pengaruh positif ketika pemerintah berperan sebagai donatur atau
memberi subsidi untuk perpustakaan. Pengunjung perpustakaan bisa menjadi
lingkungan luar ketika pengunjung tersebut tidak menjadi anggota perpustakaan.
Pengunjung dapat memberikan pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh
positif ketika pengunjung menggunakan fasilitas perpustakaan dengan baik, atau
ketika pengunjung melakukan pendaftaran menjadi anggota perpustakaan karena
dapat menambah income perpustakaan.
Pengaruh negatif ketika pengunjung merusak buku-buku yang ada di perpustakaan
atau ketika menyembunyikan buku perpustakaan untuk dibawa pulang. Contoh
lingkungan luar yang lain misalnya tempat foto kopi, toko buku, tukang koran,
rental buku, dsb.
d.
Penghubung Sistem (interface)
Penghubung sistem
adalah media yang menghubungkan antara komponen satu dengan komponen lain dalam
suatu sistem, atau menghubungkan antara subsistem-subsistem sehingga subsistem
tersebut saling berkaitan satu sama lain. Penghubung ini yang akan menjadi
media untuk memasukkan inputan dan mengeluarkan output (hasil). Misalnya kartu
perpustakaan menjadi penghubung antara anggota perpustakaan dengan buku yang
dipinjam dan dengan petugas perpustakaan. Di dalam kartu perpustakaan ini, ada
output tentang data diri anggota perpustakaan. Melalui kartu ini pula, seorang
petugas perpustakaan memasukkan data peminjaman dan pengembalian buku.
Penghubung sistem dapat juga berupa tampilan interface/antarmuka aplikasi
sistem yang menghubungkan antara sistem komputer dengan user.
e.
Masukan Sistem (input)
Masukan sistem
merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input)
yaitu bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam sistem agar dapat beroperasi.
Masukan sistem dapat juga berupa masukan sinyal (signal input) yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan
keluaran. Misalnya dalam perpustakaan, karyawan perpus, anggota perpus
merupakan maintenance input yang akan
mengoperasikan sistem di perpustakaan, sedangkan buku-buku, majalah, koran dsb
merupakan signal input yang akan
diproses menjadi keluaran berupa informasi atau ilmu pengetahuan bagi pembaca.
Data yang ada di perpustakaan seperti data karyawan perpus, data anggota
perpus, data buku, data pembelian buku, data peminjaman buku dsb merupakan signal input karena data-data tersebut
akan diolah untuk menghasilkan informasi atau laporan-laporan.
f.
Keluaran Sistem (output)
Keluaran sistem adalah
energi yang dihasilkan dari pengolahan masukan. Keluaran ini dapat menjadi masukan
untuk subsistem yang lain. Misalnya dalam pendaftaran anggota baru, calon
anggota memasukkan data diri anggota untuk sistem. Data ini akan diolah dan
menghasilkan kartu perpustakaan. Sedangkan pada saat peminjaman dan
pengembalian buku, kartu perpustakaan menjadi inputan untuk sistem, sedangkan
outputnya berupa informasi pengembalian buku, apakah tepat waktu atau
terlambat. Apabila terlambat dalam mengembalikan buku, anggota mendapat
informasi berapa denda yang harus dibayar.
g.
Pengolahan Sistem (proses)
Pengolahan sistem
adalah bagian yang melakukan perubahan dari input/masukan menjadi
output/keluaran yang diinginkan. Suatu sistem dapat memiliki suatu bagian
pengolahan atau sistem itu sendiri yang menjadi pengolahnya. Pengolah sistem
atau proses di perpustakaan ada proses pendaftaran anggota baru, proses
peminjaman, proses pengembalian dsb.
h.
Sasaran/Tujuan Sistem
Suatu sistem mempunyai sasaran (objective) atau tujuan (goal). Tanpa adanya sasaran atau tujuan,
sistem tidak dapat bekerja. Sistem dikatakan berhasil apabila sistem tersebut
dapat mencapai sasaran/tujuannya. Sasaran/tujuan ini berpengaruh pada masukan
dan keluaran sistem. Tujuan untuk sistem perpustakaan adalah melayani para
anggotanya dalam hal menyediakan pustaka, baik dari buku-buku, majalah-majalah,
koran dsb. Sasaran perpustakaan di universitas adalah mahasiswa, dosen, dan
karyawan yang ada di universitas.
4.
Klasifikasi Sistem
Sistem dapat
diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, di antaranya adalah sebagai
berikut:
§
Sistem Abstrak dan Sistem
Fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang
tidak tampak secara fisik karena berupa
konsep-konsep/ide-ide/pemikiran-pemikiran. Contohnya sistem teologi, yaitu
sistem pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem fisik (phi\ysical system) adalah sistem yang
tampak secara fisik, dapat dilihat dan diraba. Contohnya sistem komputer,
secara fisik ada wujudnya berupa seperangkat alat elektronik yang dapat
digunakan untuk membantu pekerjaan manusia.
§
Sistem Alamiah dan
Sistem Buatan
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang
terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia, tetapi diciptakan oleh Tuhan.
Contohnya sistem tata surya.
Sistem buatan (human made system) adalah sistem yang
terbentuk karena campur tangan manusia. Contohnya sistem komputer. Sistem
buatan yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut human machine system.
§
Sistem Tertentu dan
Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang
hasilnya dapat diprediksi dengan cepat dan interaksi antara bagian-bagiannya
dapat dideteksi dengan pasti. Sistem tertentu relatif konstan dalam jangka
waktu yang lama. Sistem tertentu tidak mengenal adanya demokrasi/suara
terbanyak. Contohnya sistem komputer.
Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang
hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contohnya
sistem sosial, sistem politik dsb.
§
Sistem Tertutup dan
Sistem Terbuka
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja
secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis
sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataanya, tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup, yang ada hanya relatively closed system (secara relatif
tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang
lain. Karena sistem ini sifatnya terbuka dan terpengaruh lingkungan luarnya,
maka suatu sistem harus mempunyai suatu pengendalian yang baik. Sistem yang
baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena
sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh
yang baik saja.
jujur saja saya baru tau tentang nama-nama di atas.
ReplyDeleteBagaimana cara anda mengetahuinya?