---
M. Asror Gunawan (201351028)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah basis data terdistribusi, basis data disimpan pada beberapa komputer.
Komputer-komputer dalam sebuah sistem terdistribusi berhubungan satu sama lain
melalui bermacam-macam media komunikasi seperti high-speed buses atau
jalur telepon. Sebuah sistem basis data terdistribusi berisikan sekumpulan
site, di mana tiap-tiap site dapat berpartisipasi dalam pengeksekusian
transaksi-transaksi yang mengakses data pada satu site atau beberapa site.
Tiap-tiap site dapat memproses transaksi lokal yaitu sebuah transaksi yang
mengakses data pada satu site di mana transaksi telah ditentukan. Sebuah site
juga dapat mengambil bagian dalam mengeksekusi transaksi global yaitu transaksi yang mengakses data pada site
yang berbeda di mana transaksi telah ditentukan, atau transaksi yang
mengakses data pada beberapa site yang berbeda.
B. Batasan
Masalah
Dalam batasan masalah, penulis menjelaskan mengenai Sistem
dan desain basis data terdistribusi serta fragmentasi
dan replikasi dalam system basis data terdistribusi.
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah :
1.
Mempelajari mengenai sistem dan
desain system basis data terdistribusi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
dari Basis Data Terdistribusi
Basis Data Terdistribusi adalah
kumpulan data logic yang saling berhubungan secara fisik terdistribusi dalam
jaringan komputer, yang tidak tergantung dari program aplikasi sekarang
maupun masa yang akan datang.
File
merupakan kumpulan data yang dirancang untuk suatu aplikasi atau sekumpulan
aplikasi yang dekat hubungannya.
Contoh Basis Data Terdistribusi :
1.
Misalnya sebuah bank yang memiliki banyak cabang, bahkan di sebuah kota bias
terdiri dari beberapa cabang / kantor.
2.
Masing-masing lokasi memiliki jaringan lokal sendiri, dan semua jaringan local
itu dihubung
kan satu sama lain membentuk sebuah jaringan nasional.
3.
Struktur
Basis Data Terdistribusi
4.
Sebuah
sistem basis data terdistribusi hanya mungkin dibangun dalam sebuah sistem
jaringan komputer.
Topologi Jaringan :
1. Topologi bintang (star).
2. Topologi Cincin (Ring).
3. Topologi Bus.
Perbedaan utama di antara berbagai
topologi di atas terletak pada :
1. Biaya Instalasi ; Biaya dalam
membangun hubungan link antar simpul.
2. Biaya Komunikasi ; Waktu dan biaya
dalam pengoperasian sistem berupa pengiriman data dari satu simpul kesimpulan
lain.
3. Kehandalan ; Frekuensi/tingkat
kegagalan komunikasi yang terjadi.
4. Ketersediaan ; Tingkat kesiapan
data yang dapat diakses sebagai antisipasi kegagalan komunikasi.
a. Jenis Transaksi
1)
Transaksi
Lokal ; Transaksi yang mengakses data pada suatu simpul (mesin/server)
yang sama dengan simpul dari mana transaksi tersebut dijalankan.
2)
Transaksi
Global ; Transaksi yang membutuhkan pengaksesan data di simpul yang
berbeda dengan simpul dimana transaksi tersebut dijalankan, atau transaksi dari
sebuah simpul yang membutuhkan pengaksesan data ke sejumlah simpul lainnya.
b.
Ciri-ciri
Basis Data Terdistribusi
1)
Data disimpan di sejumlah tempat.
2) Prosessor pada tempat yang berbeda
tersebut dihubungkan dengan jaringan computer.
3) Sistem basis data terdistribusi
bukan terdiri dari sekumpulan file yang berada pada berbagai tempat tetapi pada
sebuah basis data di berbagai tempat.
4) Setiap tempat secara mandiri
memproses permintaan user yang membutuhkan akses ke data di tempat tersebut dan
juga mampu untuk memproses data yang tersimpan di tempat lain.
c.
Keuntungan
yang diberikan oleh sistem basis data terdistribusi.
1)
Pengelolaan
secara transparan data yang terdistribusi.
2)
Mengacu
pada struktur organisasi.
3)
Meningkatkan
untuk berbagi dan otonomi local.
4)
Meningkatkan
ketersediaan data.
5)
Meningkatkan
kehandalan.
6)
Meningkatkan
performasi kerja.
7)
Memudahkan
pengembangan sistem.
d. Kerugian
yang diberikan oleh sistem basis data terdistribusi
1)
Kompleksitas
manajemen.
2)
Kontrol
integritas lebih sulit.
3)
Biaya
pengembangan.
4)
Keamanan.
5)
Sulitnya
standarisasi.
6)
Menambah
kebutuhan penyimpanan.
7)
Lebih
sulit dalam mengatur lingkungan data.
e.
Desain
Basis Data Terdistribusi.
1) Ada beberapa pendekatan yang
berkaitan dengan penyimpanan data/tabel dalam sebuah sistem basis data
terdistribusi, yaitu :
a) Replikasi adalah adalah
suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan objek-objek
database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi
antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin. Pengertian lain:
1. Sistem memelihara sejumlah
salinan/duplikat tabel-tabel data.
2. Setiap salinan tersimpan dalam
simpul yang berbeda, yang menghasilkan replikasi data.
b) Fragmentasi adalah sebuah
fenomena di ruang penyimpanan yang digunakan secara tidak efisien, mengurangi
kapasitas penyimpanan. Istilah ini juga digunakan untuk menunjukkan tempat yang
gersang itu sendiri. Pengertian lain :
1. Data dalam tabel dipilah dan disebar
ke dalam sejumlah fragmen.
2. Tiap fragmen disimpan di sejumlah
simpul yang berbeda-beda.
3. Fragmentasi dapat berbentuk
fragmentasi horizontal (pemilahan record data) atau fragmentasi vertikal
(pemilahan field/atribut data).
c) Replikasi dan Fragmentasi :
1. Merupakan kombinasi dari replikasi
dan fragmentasi.
2. Data/tabel dipilah dalam sejumlah
fragmen.
3. Sistem lalu mengelola sejumlah
salinan dari masing-masing fragmen tadi di sejumlah simpul.
d) Replikasi Data
1. Keuntungan :
a.
Ketersediaan
yang tinggi.
b.
Peningkatan
Keparalelan (Increased paralelism).
c.
Peningkatan
beban pengubahan data (Increased overhead on upate).
e) Fragmentasi Data
Dapat
diterapkan operasi union ataupun operasi natural join. Contoh ; Tabel
nasabah bank dengan struktur dan data sebagai berikut : nasabah = (no_nas,
nama_nas, alamat_nas, kota, saldo_simpan, saldo pinjam).
Perbedaan
DDBMS dengan Sistem Sentral Hardware
1. Ada banyak komputer yang disebut
sites atau nodes.
2. Site-site ini terhubung oleh
jaringan komunikasi untuk mengirim data dan perintah-perintah di antara
site-site tersebut.
Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa perangkat
Komputer serta perangkat lain pendukung komputer yang saling berhubungan satu
dengan yang lain nya . Koneksi Jaringan dapat menggunakan kabel atau disebut
wired Network atau bisa juga tanpa kabel atau wireless Network. Dalam Jaringan
Komputer kita dapat melakukan pertukaran data, sharing informasi. Dalam Suatu
Jaringan komputer terdapat suatu induk jaringan atau disebut dengan Server .
sedangkan pengakses server, di sebut Client.
Konsep
Database Terdistribusi
adalah terpusatnya suatu database di suatu titik yang kemudian dikoneksikan
dengan jaringan bisa internet ataupun intranet untuk melayani beberapa
terminal yang tersambung di setiap host komputer. Intinya, database tidak di
taruh di setiap PC namun ada satu induk PC yang di gunakan untuk menshare
database.
1. Distributed
Database adalah suatu database yang
penyimpanan nya tidak di letakkan semua di taruh di pc umum. Kebanyakan,
distributed database di letakkan di Pc induk ( Server ) lalu kemudian komputer
lain yang terkoneksi dengan nya dapat saling memanfaatkan database.
2. Database
Management System Terdistribusi
adalah Sebuah system yang menyusun, mengatur suatu cara atau proses agar
database dapat terdistribusi dengan benar dan tepat sasaran
Contoh
dari penerapan Distributed Database antara lain suatu Bank nasional atau swasta yang memiliki
cabang disuatu tempat. Di dalam kantor bank tersebut terdapat jaringan Ethernet
atau local yang berfungsi untuk pertukaran data dalam lingkup kantor atau local
saja. Namun Bank cabang tersebut juga terkoneksi ke server bank pusat yang
berisi data data Nasabah .
Database Bank pusat ini bisa disebut
distributed database, karena tidak hanya bank yang pusat saja yang dapat
menggunakan database tersebut, namun Cabang dari bank tersebut juga bisa
mengakses nya.
1. Keuntungan
Dan Kerugian Menggunakan DBMS
Keuntungan
Menggunakan DBMS :
a.
Controlling Redundancy
Dengan adanya DBMS maka kemungkinan terjadi redundansi
mengecil, meskipun database nantinya di pakai secara bersama dan simultan namun
DBMS memiliki suatu system sendiri untuk mencegah terjadinya hal tersebut,
tentunya dengan beberapa option
b.
Restricting unauthorized access
DBMS
mempunyai suatu system yang bisa mengatur previlage user. Setiap user mempunyai
hak akses sendiri sendiri, ada yang hanya diijinkan untuk retrieve data, ada
lagi yang di ijinkan untuk update data juga DBMS mempunya otorisasi khusus
untuk tiap tiap user
c.
Providing persistent storage for program
object and data structures
Ini
merupakan salah satu bentuk konsep database berorientasi objek . Contoh :
misalkan tipe record dalam pascal adalah C++. Nilai dari variable program akan
di hapus setiap program selesai itu disebut persistence. Dari contoh tersebut,
kita dapat melihat bahwa DBMS mempunyai system yang berorientasi objek, dengan
begitu, format format yang tidak sesuai akan di konversi sehingga dapat
berfungsi.
d. Permitting
inferencing and actions using rules
Sistem
database deduktif memiliki kemampuan mendefinisikan rule deduksi untuk
menginfer informasi baru. Misal menentukan siswa dalam masa percobaan. Ini
dideklarasikan sebagai rule. Pada DBMS tradisional, kode program prosedural
seperti ini secara eksplisit perlu ditulis. Tetapi jika rule diubah, yang tepat
diubah adalah rule deduksi yang dideklarasikan daripada mengk oding prosedur
programnya. Sistem database aktif menyediakan rule yang aktif yang dapat
secara otomatis menginisialisasi aksi.
e.
Providing multiple user interfaces
Karena
tipe user ada sangat banyak tipe berdasarkan skill dan pengetahuan teknik ,
DBMS dapat menyediakan interface yang sesuai dengan user tersebut
f.
Representing complex relationships among data
Di
dalam database, ada banyak sekali data yang saling berhubungan. DBMS memiliki
kemampuan untuk mempresentasikan relasi yang kompleks demi memmudahkan pengguna
g.
Providing backup and recovery
Dengan
menggunakan DBMS maka kegiatan backup dan recover database dapat tersusun dan
terjadwal, sehingga apabila terjadi kesalahan dapat segera di restore dengan
fasilitas recovery ini
2. Kerugian
menggunakan DBMS
a.
Kebutuhan hardware yang sangat baik dengan
spesifikasi tinggi
Tidak
dapat dipungkiri, dengan menggunakan DBMS, kita membutuhkan hardware yang
memimiliki spesifikasi tinggi yang tentunya berharga mahal. Kualitas hardware
dan koneksi jaringan sangat mempengaruhii alur data dari DBMS ini.
b.
Adanya biaya tambahan untuk perawatan Hardware dan
Software
Tentunya dengan kita mengaplikasikan
DBMS dibutuhkan maintenance atau perawatan berkala pada hardware ataupun
software yang kita pakai, tentunya dengan biaya tambahan lagi .
c.
Harga Software yang mahal
Server database menggunakan Software
yang cukup mahal harganya , dengan demikian dapat juga menambah biaya dari
suatu proyek yang menggunakan DBMS
d. Kompleksnya
manajemen yang sangat tinggi
Meskipun DBMS ini di rancang untuk
mengatasi kekompleks an data yang tinggi, namun kadang user nya sendiri yang
bingung atau masih belum terbiasa menggunakan aplikasi nya, dengan begitu di
butuhkan waktu untuk mempelajari nya.
Menggunakan
DBMS memang menawarkan banyak kelebihan dari segi apapun. namun, kita harus
melihat apakah DBMS mutlak diperlukan dalam suatu proyek database. akan lebih
baik menggunakan model tradisional saja jika memang aplikasi nya sederhana dan
tidak sering mengalami perubahan. Kemudian multiple user tidak di perlukan.
dengan begitu maka kita dapat lebih efisien dalam mengolah database.
C.
Desain Basis Data Terdistribusi
Seperti
halnya proses perancangan sistem lainnya, perancangan basis data terdistribusi
juga memerlukan serangkaian proses analisis dan desain. Termasuk di dalam
proses ini adalah analisis kebutuhan beserta proses-proses perancangan, yakni
desain secara konseptual bersama dengan desain tampilan (view)
informasi; desain distribusi yang melibatkan pengaturan pembagian data;
kemudian desain fisik (lihat gambar).
Bagian
proses perancangan basis data terdistribusi
Sebelum belajar lebih jauh tentang database terdistribusi, ada baik
kita mengingat kembali tentang data, informasi, database (basis data), dan
jaringan Komputer serta pengertian database terdistribusi itu sendiri yang
diharapkan biasa berguna dalam mempejalari desain database terdistribusi ini
nantinya.
1.
Data
Data merupakan fakta di dunia nyata atau kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data dapat
berupa angka-angka, huruf-huruf,simbolsimbol atau karakter khusus atau gabungan
darinya.
2.
Informasi
Informasi adalah data atau kumpulan data yang sudah
diolah. jadi Sumber dari informasi adalah data. Dimana dengan informasi
diharapkan seseorang akan lebih mudah memahami sekaligus dapat digunakan utuk
mengambil keputusan.
3.
Basisdata (database)
Basis data (database) merupakan kumpulan file
(data) yang saling berinteraksi atau berhubungan yang diatur sedemikian rupa.
Paradigm pengolahan data pada database system merupakan perpindahan dari
paradigma file system (data diolah oleh masing-masing aplikasi). Program
aplikasi tidak berpengaruh oleh perubahan yang terjadi pada data, begitu juga
sebaliknya.
4.
DBMS
DBMS (database management system) merupakan satu
set program yang berguna untuk mendefinisikan, mengatur, dan memproses database
serta aplikasi-aplikasinya.
5.
Jaringan komputer
Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer dan perangkat yang
saling terhubung antara satu dengan lainnya. Dimana pada awalnya dibuat dengan
tujuan menyelamatkan data (ARPANET). Sedangkan
6.
Databases terdistribusi
Databases terdistribusi sebagai
berikut :
1. Kumpulan
data yang digunakan bersama yang saling berhubung secara logic tetapi tersebar
secara fisik pada suatu jaringan komputer.
2. Database
yang disimpan pada beberapa komputer didistribusi dalam sebuah sistem terdistribusi
melalui media komunikasi seperti high speed buses atau telepone line.
7.
DDBS
DDBS (distributed database system) merupakan gabungan dari dua
pendekatan pengolahan data yang sama sekali berlawanan yaitu database dan
jaringan computer. Dimana tujuan utama database system adalah untuk
mengintegrasikan data dan sentralisasi, sehingga akses (deskripsi, manipulasi
dan control) terhadap sangat terkontrol. Sedangkan jaringan computer bertujuan
untuk membuat mode kerja yang benar-benar menghindari terjadinya sentralisasi
beban kerja.
D.
Fragmentasi
Dalam basis data terdistribusi, fragmentasi dilakukan pada
relasi-relasi yang ada pada basis data. Fragmentasi membagi suatu relasi yang
ada menjadi sejumlah fragmen atau pecahan relasi yang tetap mempertahankan keutuhan
informasi semula. Kelebihan dari fragmentasi, yang menjadi alasan dilakukannya
adalah dimungkinkannya pemrosesan data secara paralel dan penempatan tupel
relasi, yang berisi sejumlah informasi, pada tempat yang tepat, yaitu yang
paling membutuhkannya. Fragmentasi sendiri terbagi atas empat jenis, yaitu:
·
Primary
horizontal: sebuah relasi R(A1, …, An) difragmentasi berdasarkan himpunan
predikat-predikat relasi PR = {p1, …, pn}. Tiap-tiap predikat merupakan
perbandingan yang digunakan dalam aljabar relasional, yang dapat melibatkan
operator perbandingan =, ?, <, atau >.
·
Derived
horizontal: pembuatan partisi suatu relasi R berdasarkan partisi yang dibuat
pada relasi lain, misalkan S. Satu atau beberapa atribut di R mengacu kepada
primary key pada S.
·
Vertical:
fragmentasi ini dilakukan dengan memisah-misahkan atribut-atribut dari skema
relasi R ke dalam skema-skema Ri. Setiap fragmen relasi harus memiliki primary
key relasi asli.
·
Hybrid:
fragmentasi yang mempunyai pola campuran dari ketiga relasi di atas
1. Ilustrasi
Fragmentasi Misalkan
ada dua relasi sebagai berikut:
PEGAWAI(NoPeg, NamaPeg, Posisi,
Gaji, NoDep)
DEPT(NoDep, NamaDep, Lokasi)
Contoh fragmentasi untuk tiga jenis
fragmentasi yang telah disebutkan di atas adalah
sebagai berikut:
a. Dalam fragmentasi primary
horizontal, dimisalkan ada himpunan predikat yang diakses oleh aplikasi yang
berbeda. Satu aplikasi memperoleh informasi pegawai dengan posisi DBAdmin,
sementara aplikasi lainnya memperoleh informasi pegawai dengan gaji lebih besar
dari Rp 15 juta. Predikat sederhana dapat dinyatakan dalam himpunan sbb: .
Selanjutnya, predikat-predikat dapat dinyatakan ke dalam himpunan dari minterm,
yaitu . Selanjutnya, predikat-predikat dapat dinyatakan ke dalam himpunan dari
minterm, yaitu sebagai berikut :
o m1 =
Posisi = ‘DBAdmin’ ^ Gaji > 15000000
o m2 =
Posisi ? ‘DBAdmin’ ^ Gaji > 15000000
o m3 =
Posisi = ‘DBAdmin’ ^ Gaji = 15000000
o m4 =
Posisi ? ‘DBAdmin’ ^ Gaji = 15000000
b. Dalam fragmentasi derived
horizontal, misalkan DEPT dipartisi berdasarkan predikat Lokasi = ‘Bandung’,
sehingga ada dua partisi
DEPT1 =
sLokasi = ‘Bandung’(DEPT)
DEPT2 =
sLokasi ? ‘Bandung’(DEPT)
Sementara, itu PEGAWAI dipartisi
berdasarkan partisi DEPT sebagai berikut:
PEGAWAIi
PEGAWAI left outer join DEPTi
c. Dalam fragmentasi vertical, relasi
PEGAWAI(NoPeg, NamaPeg, Posisi, Gaji, NoDep) difragmentasi ke dalam fragmen
relasi PEGAWAI1(NoPeg, NamaPeg, Gaji) dan PEGAWAI2(NoPeg, Posisi, NoDep).
2. Ketepatan Fragmentasi
Fragmentasi dikatakan tepat apabila
memenuhi syarat-syarat berikut:
a.
kelengkapan:
dekomposisi relasi R ke dalam fragmen-fragmen R1, …, Rn dikatakan lengkap jika
setiap tupel R dapat ditemukan dalam fragmen Ri mana pun.
b. rekonstruksi: jika relasi R
terdekomposisi ke dalam fragmen-fragmen R1, …, Rn, terdapat operator relasional
sedemikian sehingga .
c. disjoint: jika sebuah relasi R
dipartisi, sebuah tupel dalam R, jika ditemukan dalam fragmen Ri, tidak akan
ditemukan dalam fragmen Rj dengan i ? j.
3. Alokasi
Dalam
basis data terdistribusi, alokasi mengacu kepada distribusi data ke tempat yang
optimal. Ada tiga aspek dalam memastikan alokasi menjadi optimal, antara lain.
a. Biaya minimal, yang mencakup aspek
komunikasi, penyimpanan, dan pemrosesan (pembacaan dan update); biaya mengacu
pada waktu dan biaya jaringan.
b. kinerja, yang mencakup waktu respons
dan throughput.
c. konstrain pemrosesan dan penyimpanan
per situs (tempat menyimpan data).
4. Alokasi –
Kebutuhan Informasi
Untuk dapat mengalokasikan basis data terdistribusi secara
optimal, dibutuhkan informasi-informasi tentang sistem sebagai berikut:
a.
Informasi
basis data.
1) Skema konseptual basis data dan
jumlah situs tersedia.
2) Jumlah, ukuran, dan selektivitas
fragmen per relasi global.
b.
Informasi
aplikasi.
1) Jumlah query aplikasi.
2) Rata-rata jumlah akses baca
dariquery ke dalam sebuah fragmen.
3) Rata-rata jumlah akses update dari
query ke dalam sebuah fragmen.
4) Matriks yang menunjukkan query mana
yang meng-update dan/atau membaca fragmen tertentu.
5)
Situs
asal tiap-tiap query dijalankan.
c.
Informasi
situs.
1)
Unit
cost penyimpanan data dalam satu situs.
2)
Unit
cost pemrosesan data dalam satu situs.
d. Informasi jaringan
1)
Komunikasi
antara dua situs, mencakup antara lain bandwidth dan tunda (latency).
E. Replikasi
Sistem basis data terdistribusi dapat menyimpan duplikat
dari data yang sama dalam site yang berbeda agar perolehan informasi yang
semakin cepat dan toleransi kesalahan. Proses ini disebut replikasi. Replikasi
pada relasi bersifat redundan pada dua atau lebih situs.
Replikasi pada relasi disebut replikasi penuh bila relasi
tersebut disimpan pada semua situs. Basis data disebut redundan penuh jika
tiap-tiap site mengandung duplikat dari keseluruhan basis data.
Replikasi
dilakukan karena memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Jika situs asli yang menyimpan
relasi R mengalami kegagalan, relasi R tetap dapat diakses melalui replikanya.
2. Query pada relasi R dapat berjalan
secara paralel di simpul (situs) yang berbeda
3. Lebih sedikit transfer data, yaitu
tidak perlu lagi mengambil data suatu relasi melalui jaringan karena sudah ada
replika dalam situs lokal.
Namun, proses replikasi juga memiliki kelemahan, antara
lain:
1. Proses update yang lebih rumit
karena setiap replika relasi R harus di-update.
2. Kendali atas konkurensi yang lebih
rumit karena update terhadap replika secara konkuren dapat menyebabkan basis
data menjadi tidak konsisten sehingga diperlukan mekanisme khusus dalam
penanganan konkurensi.
Sementara itu, dalam melakukan replikasi, ada dua
strategi, yaitu:
1. Sinkron: sebelum seluruh proses
transaksi update dinyatakan selesai, data yang telah dimodifikasi disinkronkan
ke setiap duplikatnya; proses ini harus menunggu hingga data di tempat
penyimpanan duplikat selesai ditulis sebelum dilakukan perubahan lainnya
sehingga menjadi lebih kompleks.
2. Asinkron: copy data diperbaharui
secara periodik berdasarkan data utama yang diperbaharui; proses penulisan data
selesai tanpa perlu menunggu penulisan data di tempat penyimpanan duplikat
selesai; proses ini memang meningkatkan kinerja sistem namun risikonya,
inkonsistensi data bisa terjadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Basis
Data Terdistribusi adalah kumpulan data logic yang saling berhubungan secara
fisik terdistribusi dalam jaringan komputer, yang tidak tergantung dari
program aplikasi sekarang maupun masa yang akan datang.
Fragmentasi adalah
sebuah fenomena di ruang penyimpanan yang digunakan secara tidak efisien,
mengurangi kapasitas penyimpanan. Istilah ini juga digunakan untuk menunjukkan
tempat yang gersang itu sendiri.
Replikasi adalah adalah
suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan objek-objek
database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi
antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin.
B. Saran
Dengan
keterbatasan kemampuan dan waktu yang tersedia Saya menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini. Saran, perlu ada nya pembahasan
mengenai Basis Data Terdistribusi secara langsung
DAFTAR PUSTAKA
1.http://bijitugas.wordpress.com/2012/03/12/sistem-basis-data-terdistribusi-dan-konsep-nya/
2.http://nurcholis.student.umm.ac.id/2010/03/24/pengantar-database-terdistribusi/
3. http://alanrk89.blogspot.com/2012/09/makalah-database-terdistribusi.htmlMahasiswa Teknik Informatika UMK
Comments
Post a Comment