Semarang,
Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Nasional berkerjasama dengan
Lembaga Penerbitan Mahasiswa (LPM) Wartadinus yang juga didukung PPMI Dewan
Kota Semarang sukses mengadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL)
sebagai standarisasi PJTL nasional, dengan tema “Bayang Semu Anak Jalanan” dari
tanggal 6 sampai 9 Desember 2012 yang bertempat di Universitas Dian Nuswantoro
(UDINUS) Semarang.
Pelatihan
difokuskan pada penulisan feature, dengan menghadirkan narasumber dari Pantau,
Imam Sofwan (Ketua Yayasan Pantau) dan Tommy Apriando (Reporter Mongabay.co.id)
yang juga alumni PPMI Nasional.
Kegiatan
yang berjalan 4 hari ini diikuti 34 peserta dari berbagai kota, antara lain
Mataram, Bandung, Kediri, Madiun, Tulung Agung, Malang, Yogyakarta, Ponorogo,
Jember, Pekalongan, Madura, Surabaya, Jepara dan Semarang. Mereka mewakili LPM
Universitas dan Dewan Kota masing-masing dareah.
Rizky,
salah seorang peserta dari Semarang mengatakan bangga bisa mewakili LPM-nya
untuk mengikuti PJTL ini. “Bisa Sharing
dengan kawan-kawan LPM se-Indonesia dan dapat berbagi pengalaman dengan mereka
merupakan sesuatu yang menyenangkan,” tuturnya. Walaupun ia masih merasa kurang
puas dengan materi yang diberikan dalam waktu yang sangat singkat. Sehingga
kurang mendalami pembahasan materi yang telah diberikan.
Badan
Pengurus Penelitian dan Pengembangan PPMI Nasional, Habib, dalam evaluasi
bersama peserta mengatakan bahwa pelatihan ini seharusnya lebih lama bukan
hanya 4 hari. “Peserta untuk pelatihan seperti ini maksimal hanya 20 orang. sehingga
lebih efektif dalam pembahasan hasil tulisannya” ujarnya.
Jauh
dari pembahasan kekurangan dalam kegiatan ini ia berterima kasih kepada semua
pihak, dan ini bisa dijadikan pembelajaran yang lain. “PJTL ini merupakan
standarisasi untuk bisa diadopsi oleh
masing-masing kota. Sekembalinya dari pelatihan ini diharapkan peserta bisa
membuat PJTL seperti yang kita adakan,” tambahnya.
Defy,
Sekertaris Jendral (Sekjen) PPMI Nasional mengungkapkan bahwa PJTL ini sebagai
bentuk kepedulian antar persma (Pers Mahasiswa) se-Indonesia yang mempunyai
kurikulum berbeda-beda. “PJTL ini semoga bisa dijadikan acuan untuk
mengembangkan kualitas kawan-kawan pers mahasiswa di masing-masing kota,” harapnya.
Sebagai
penutup kegiatan ini, peserta dan panitia diajak berkunjung ke Museum
Ranggawarsita dan kawasan jalan
Pandanaran untuk sejenak melepas penat
dan mengincar oleh-oleh khas Semarang. (Tien)
Ok banget... Pak Ketupel ok pokoknya.
ReplyDelete