Kejamnya SIADIN UDINUS

pernah saya membaca sebuah keluhan dari mahasiswa yang di tuangkan dalam sebuah grup facebook mahasiswa baru udinus angkatan 2011. dia merasa bahwa untuk dapat kuliah di udinus perlu biaya yang tidak sedikit. yah sepertinya dia merasa kalo biaya pendidikan ini belum di imbangi dengan pelayanan yang baik dari pihak akademik. salah satunya dia mengeluh soal Siadin mahasiswa yang masih mengalami masalah

ya memang kala itu mahasiswa sedang menunggu hasil dari ujian akhir semester ganjil 2012. pemberitahuan nilai yang membingungkan mahasiswa, masalahnya adalah nilai di siadin tidak ada, sedang setelah pemberitahuan itu akan ada program remidial untuk mengulang mata kuliah yang mendapat nilai C, D atau E. sebelumnya memang dari pihak kampus sudah mengumumkan jadwal akademik termasuk didalamnya adalah awal input nilai dan jadwal remidial. namun itu dirasa tidak berguna untuk mahasiswa karena adanya "kemoloran".

saya juga membaca beberapa status FB milik teman-teman saya yang juga senada dengan hal tersebut. mulai dari mencaci maki sistem SIADIN atau dosen-dosen yang ada. mungkin hanya segini yang bisa di lakukan oleh mahasiswa, berteriak dan berlalu begitu saja. tidak didengar dan kesalahan serupa masih terulang pada waktu berikutnya. kekesalan yang berujung hujatan dan cacian terus mentweet dan ter posting di media sosial. kata-kata ini adalah sebagian dari ekspresi kekesalan mahasiswa yang terus di pecundangi oleh sistem.


dalam status mahasiswa yang menyuarakan keluhannya itu mendapatkan tanggapan dari temannya, ya dengan santai dia menyebutkan bahwa pegawai, dosen dan karyawan yang gatheli. dia menyematkan juga candaan rencana menetap sampai semester 17. wah asikk sepertinya percakapan mereka. saya hanya bisa mengikutinya.

sistem ini sangat kejam, kurang dari 75 % berarti anda tidak boleh ikut ujian dan berarti lagi nilai anda kosong. sia-sia sudah usaha anda sebelumnya berusaha berangkat dari rumah untuk menuntut ilmu. bahkan ada teman saya yang bila berangkat kuliah harus mengayuh sepedanya menuju kanpus, taukah anda dimana rumahnya? dia tinggal di demak. mungkin usaha keras yang dia lakukan itu sangat bermakna bagi dia. hal ini tidak akan ditolerir oleh sistem, kekejaman terus mengalir.

mahasiswa sebagai bahan uji coba sistem. hal ini saya lihat dari beberapa fitur siadin yang belum lengkap dan sudah di sajikan untuk saya dan teman-teman. sapertinya makanan ini belum matang, namun mahasiswa sudah di paksa untuk memakannya. selain fitur yang belum lengkap ada juga link link yang terpisah, misalnya untuk mengisi KRS untuk semester genap tahun 2013.

Comments

  1. Artikel yang bagus, semoga saja staf udinus pada baca ni artikel

    ReplyDelete

Post a Comment