BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Pada
era modern seperti sekarang ini, konsep bisnis berjalan cepat sekali. Orang
yang memiliki bisnis ingin semuanya berjalan dengan efisien. pengerjaan yang
cepat, aman, jelas dan minimal dana. siapa yang tidak ingin bisnisnya
berkembang.
Seorang
yang memiliki bisnis yang besar, sangat mungkin bisnisnya terdapat di
mana-mana, terletak diberbagai kota yang berbeda atau kota yang sama. Dengan
latar belakang bisnis yang seperti ini, perusahaan akan kesulitan dalam
menyajikan laporan kepada pimpinannya. nah, oleh karena itu ada hal yang
menarik untuk kita bahas dalam makalah ini, Sebuah Desain Database
Terdistribusi (Distribute Database Design).
Dengan konsep ini, akan memungkinkan pembuatan laporan keuangan, laporan
pegawai, gaji dan laporan lainnya dikerjakan dengan cepat dan tepat.
1.2 Perumusan
Masalah
dalam
makalah ini, kita akan membatasi masalah yang di bahas, antara lain :
a. Apa
itu Database terdistribusi?
b. Siapa
yang butuh database terdistribusi?
c. Kenapa
kita butuh sebuah konsep Database yang terdistribusi?
d. Bagaimana
Arsitektur dan rancangan sebuah database terdistribusi?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Dalam
menulis makalah ini Saya pribadi memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai.
ketercapaian tujuan tersebut apabila makalah ini memberikan nilai positif atas
keterbaginya ilmu bagi orang lain yang belum mengerti sehingga ilmu yang saya
dapatkan bisa di pahami oleh orang lain. apabila ada kesalahan maka akan ada
koreksi untuk meluruskan apa yang telah saya tulis.
adapun
tujuan spesifik dari penulisan makalah Desain Database Terdistribusi ialah :
a. untuk
memenuhi tugas akhir Sistem Informasi Terdistribusi
b. Mengetahui
bagaimana arsitektur dan perancangan Sistem Basisdata terdistribusi
1.4 Manfaat
penulisan
ini memberikan manfaat Ilmu tentang Database Terdistribusi : arsitektur,
perancangan serta kekurangan dan kelebihannya.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Konsep Arsitektur Database
terdistribusi
2.1.1 Pengertian Database terdistribusi
Gambar 1. Ilustrasi Basisdata Terdistribusi
Para ahli database telah banyak
melakukan penelitian, mereka mengartikan dengan berbagaimacam bahasa
berdasarkan apa yang mereka pahami. tetapi kali ini saya akan mengambil
pengertian database terdistribusi dari beberapa website serta buku yang saya
baca.
pertama saya mengambil dari dokumen
website Oracle.com tentang pengertiannya (database terdistribusi). Oracle
menyebutkan“A distributed database system
allows applications to access data from local and remote databases. In a
homogenous distributed database system, each database is an Oracle database. In
a heterogeneous distributed database system, at least one of the databases is a
non-Oracle database. Distributed databases use a client/server architecture to
process information requests.“ yang apabila di artikan maka dapat di pahami
sebagai berikut.
Sebuah sistem basis data
terdistribusi ialah sebuah sistem yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses
data dari database lokal maupun secara remote. Dalam sistem database
terdistribusi homogen, setiap database adalah database Oracle. Dalam sistem
basis data terdistribusi heterogen, setidaknya salah satu database adalah
database non-Oracle. Database terdistribusi menggunakan arsitektur client /
server untuk memproses permintaan informasi.
pengertian lain dari buku “Principles
of Distributed Database Systems” edisi ketiga karya Tamer Ozsu dan
Patrick Valduriez yang dicetak oleh Springer menyatakan bahwa Database
terdistribusi adalah kumpulan dari beberapa
database logis yang saling di distribusikan melalui jaringan komputer.
Sebuah distribute database management system (DDBMS) didefinisikan sebagai
sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengelolaan database terdistribusi dan
membuat distribusi transparan kepada pengguna. "Sistem database
terdistribusi" Kadang-kadang (DBMS) digunakan untuk merujuk bersama-sama
ke DBMS terdistribusi.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Arsitektur Database Terdistribusi
dalam membangun sebuah database terdistribusi kita mengenal istilah perancangan Top-Down. masih dalam buku yang sama, karya Tamer dan Patrick menyebutkan bahwa proses Top-Down adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendefinisikan kinerja, keandalan dan ketersediaan serta fleksibilitas sistem. Kegiatan tersebut diperoleh dari kegiatan analisis entitas dan analisis fungsional. Analisis entitas merupakan hubungan antar mereka sendiri, atribut, jumlah, besaran, dan lain sebagainya. Sedangkan analisis fungsional lebih mengarah kepada fungsi dasar dari sistem bisnis/enterprise dari perusahaan tersebut. analisa entitas dan analisa fungsional perlu di cross-refference satu sama lain. sehingga di dapatkan pemahaman desain yang baik. kemudian hasil dari cross-refference tadi digunakan untuk mendesain tampilan dan desain konseptual interface pengguna akhir.
Gambar 2. Proses Perancangan Top-Down
Perancangan Top-Down memberikan
hasil yang baik apabila dilakukan menurut langkah-langkah yang benar, sehingga
didapat sebuah analisa kebutuhan sistem yang tepat.
Database Sistem terdistribusi (DDBS) bukanlah “kumpulan file” yang secara individu disimpan dalam masing-masing node jaringan komputer. namun file logis yang telah dimiliki harus tetap ditata secara terstruktur sehingga dapat diakses secara mudah melalui interface.
Gambar 3. Lingkungan Basisdata Terdistribusi
dari gambar di atas kita bisa
melihat bahwa sebuah sistem basisdata terdistribusi bukan berarti bahwa
database tersimpan secara ter-central di satu tempat yang sama. Pada DDBS yang
terpenting ialah bagaimana sebuah jaringan menjadi “aset” bersama yang memegang
peran penting sebuah kerangka Basisdata terdistribusi.
Database terdistribusi dapat berisi
data-data yang tersusun dari DBMS yang homogen ataupun heterogen, hal ini
tergantung dari penggunaan DBMS pada perusahaan masing-masing. namun untuk
perusahaan yang sudah lama menggunakan teknologi komputer sangat jarang
menggunakan arsitektur DBMS homogen. bukan tidak mungkin.
3.1.1 Sistem Basisdata Terdistribusi
Homogen
Seluruh sistem menggunakan DBMS yang sama, mereka dapat bertempat di satu atau beberapa mesin server. contohnya penggunaan Oracle seperti yang telah kita bahas sedikit di awal. dalam DDBS Homogen boleh oracle yang berbeda versi, tetapi aplikasi harus dapat memahami perbedaan fungsionalitas yang ada di setiap simpul (basis data) sistem. Sistem homogen lebih mudah untuk dirancang dan diimplementasikan. DDBS muncul dari sistem yang memiliki perangkat lunak yang seragam.
Gambar 4.
Homogen DDBS
3.1.2 Sistem Basisdata Terdistribusi
Heterogen
Arsitektuk dari Heterogen DDBS
sangat mungkin terjadi pada kebanyakan perusahaan. hal ini di karenakan sebuah
perusahaan yang berkembang dengan skala menengah dan perancangan DDBS yang
kurang matang berdasarkan kerangka pengembangan Top-Down. bisa saja sebuah
cabang perusahaan di kota X telah dibangun menggunakan DBMS SQL Server, pada
tahun 2001 sedangkan pengembangan perusahaan menyebabkan dibukanya cabang baru
di kota yang berdekatan (B) dengan DBMS lain, Oracle misalnya. sehingga harus
adanya sinkronisasi dari berbagai bidang, protokol, queri dan lain sebagainya.
karena setiap node jaringan mungkin akan berbeda dengan node jaringan yang
lain. mereka bisa saja memiliki hardware serta software dengan struktur yang
berbeda pula.
Gambar 5. Arsitektur Heterogen DDBS
3.2 Kelebihan Arsitektur Database
Terdistribusi
DDBS
memiliki kelebihan tersendiri jika dibanding dengan sistem terpusat
(sentralized). adapun beberapa kelebihan sistem terdistribusi sebagai berikut :
- Pengelolaan data terdistribusi dengan berbagai tingkat
transparansi seperti transparansi jaringan, transparansi fragmentasi,
transparansi replikasi, dll
- Meningkatkan keandalan
dan ketersediaan, serta Ekspansi Mudah
- Mencerminkan struktur organisasi - fragmen database yang
berpotensi disimpan dalam departemen mereka berhubungan
- Otonomi daerah atau
situs otonomi - departemen dapat mengontrol data tentang mereka
- Perlindungan data berharga - jika ada pernah suatu peristiwa
bencana seperti kebakaran, semua data akan tidak berada di satu tempat, tetapi
tersebar di beberapa lokasi
- Kinerja Peningkatan - Data terletak dekat lokasi
permintaan terbesar, dan sistem database sendiri diparalelkan, sehingga beban
pada database harus seimbang antara server. (A beban yang tinggi pada satu modul database tidak akan
mempengaruhi modul lain dari database dalam database terdistribusi)
- Modularity - sistem dapat dimodifikasi, ditambahkan dan
dihapus dari database didistribusikan tanpa mempengaruhi modul lain (sistem)
- Pemrosesan query terdistribusi dapat meningkatkan
kinerja
- lebih ekonomis untuk skala perusahaan besar
(nasional/multinasional)yang membutuhkan efisiensi
3.3
Kekurangan Arsitektur Database Terdistribusi
- kompleksitas dari perancangan arsitektur serta
implementasi. sehingga membutuhkan pekerja, waktu serta biaya yang besar.
- tidak ada motodologi atau standart bakku dalam desain
arsitektur Database terdistribusi
- Sistem operasi harus
mendukung lingkungan terdistribusi
- Kontrol konkurensi menimbulkan
masalah besar. Hal ini dapat diselesaikan dengan mengunci dan timestamping .
4. Kesimpulan dan Saran
Dari
Penulisan Makalah kita dapat mengetahui bahwa terdapat banyak sekali kelebihan
yang di miliki sebuah sistem basisdata terdistribusi. tetapi untuk mendapatkan
keuntungan tersebut kita juga memiliki beberapa tantangan yang harus di
selesaikan. kelebihan dari DDBS yang telah diuraikan di atas sesungguhnya nilai
efisiensi untuk sebuah bisnis yang berskala besar adalah sebuah keuntungan bagi
investasi di bidang teknologi dan penerapannya.
5. Daftar Pustaka
Tamer dan Patrick V. 2011. Principles of Distributed Database System.
Springer New York and London
Sistem Manajemen Basis Data
http://en.wikipedia.org/wiki/Distributed_database
di akses pada tanggal 15 januari 2015
http://jcsites.juniata.edu/faculty/rhodes/dbms/distrib.htm di
akses pada tanggal 15 januari 2015
https://cs.uwaterloo.ca/~tozsu/courses/cs856/F02/lecture-1-ho.pdf di
akses pada tanggal 15 januari 2015
http://docs.oracle.com/cd/B10501_01/server.920/a96521/ds_concepts.htm#20409 di
akses pada tanggal 15 januari 2015
http://www.blogsitaufik.web.id/2013/12/mengenal-database-terdistribusi.html di
akses pada tanggal 15 januari 2015
https://wargabasdat2009.wordpress.com/2009/06/09/basis-data-terdistribusi-distributed-database di
akses pada tanggal 15 januari 2015
padepokan-it.blogspot.com di akses pada tanggal 15 januari 2015
Comments
Post a Comment