Penggunaan motor DC dewasa ini sudah sangatlah umum,
salah satu kelebihan motor DC adalah relatif gampang didapat dan mudah diatur
kecepatan putarnya. Secara umum pengaturan kecepatan motor DC adalah dengan
menggunakan cara analog. Pada artikel kali ini akan dibahas contoh cara
mengatur kecepatan motor DC dengan menggunakan mikrokontroller.
Mikrokontroler yang digunakan adalah Tipe AVR dari
Atmel seperti mikrokontroler Atmega 8535, 16, 32. Informasi kecepatan motor
akan ditampilkan pada modul LCD HD4480. Sedangkan sebagai driver motor
menggunakan modul driver motor IC L298.
Cara pengaturan kecepatan yang digunakan adalah dengan
menggunakan teknik PWM (Pulse Width Modulation), salah satu teknik untuk
mengatur kecepatan motor DC yang umum digunakan. Dengan menggunakan PWM kita
dapat mengatur kecepatan yang diinginkan dengan mudah. Teknik PWM untuk
pengaturan kecepatan motor adalah, pengaturan kecepatan motor dengan cara
merubah-rubah besarnya duty cycle pulsa. Pulsa yang berubah ubah duty
cycle-nya inilah yang menentukan kecepatan motor. Besarnya amplitudo dan
frekuensi pulsa adalah tetap, sedangkan besarnya duty cycle berubah-ubah
sesuai dengan kecepatan yang diinginkan, semakin besar duty cylce maka
semakin cepat pula kecepatan motor, dan sebaliknya semakin kecil duty cycle
maka semakin pelan pula kecepatan motor. Sebagai contoh bentuk pulsa yang
dikirimkan adalah seperti pada gambar 1, pulsa kotak dengan duty cycle
pulsa 50%. Sedangkan sebagai contoh bentuk pulsa PWM adalah seperti pada gambar
2.
Gambar 1
Gambar 2
Seperti pada gambar 1, semakin besar duty cycle
pulsa kotak, maka semakin lama pula posisi logika high. Jika motor
diatur agar berjalan ketika diberi logika high, maka jika memberi pulsa
seperti pada gambar 1 diatas, maka motor akan berada pada kondisi
“nyala-mati-nyala-mati” sesuai dengan bentuk pulsa tersesebut. Semakin lama
motor berada pada kondisi “nyala” maka semakin cepat pula kecepatan motor
tersebut. Motor akan berputar dengan kecepatan maksimum jika mendapat pulsa
dengan duty cycle 100%. Dengan kata lain motor mendapat logika high
terus menerus.
Dengan mengatur besarnya duty cycle pulsa kotak
yang dikirimkan, kita dapat mengatur banyaknya logika high yang
diberikan pada motor, dengan kata lain mengatur lamanya waktu motor untuk
berputar dalam satu periode pulsa. Jika lamanya waktu motor untuk berputar
dalam satu periode pulsa ini berubah maka kecepatan purtaran motor juga akan
berubah, sesuai dengan duty cycle atau waktu motor untuk berputar dalam
satu periode pulsa.
Comments
Post a Comment