Schizophrenia : Pengertian, Gejala, dan Diagnosis


Pengertian Schizophrenia. Schizophrenia merupakan gangguan psikotik, hampir satu persen penduduk dunia menderita psikotik dalam hidup mereka. Schizophrenia sering terjadi pada populasi urban dan kelompok social ekonomi rendah.
Terdapat indikasi yang nyata bahwa schizophrenia adalah sebuah gangguan yang terjadi pada fungsi otak. Ditulis dalam buku The Broken Brain: The Biological Revolution in Psychiatry bahwa bukti-bukti terkini tentang serangan schizophrenia merupakan suatu hal yang melibatkan banyak factor. Faktor ini meliputi perubahan struktur fisik otak, perubahan struktur sel kimia otak, dan factor genetic.
Schizophrenia terbentuk secara bertahap, di mana keluarga maupun penderita tidak menyadari ada sesuatu yang tidak beres dalam otaknya dalam jangka waktu lama. Kerusakan perlahan ini yang akhirnya menjadi schizophrenia yang tersembunyi dan berbahaya. Gejala yang timbul perlahan ini mungkin saja menjadi schizophrenia akut; gangguan yang singkat, kuat, meliputi halusinasi, delusi (penyesatan pikiran), dan kegagalan berpikir.
Kadang, schizophrenia muncul secara tiba-tiba. Perubahan perilaku dramatis terjadi dalam waktu beberapa hari atau minggu. Beberapa penderita mengalami gangguan seumur hidup, tapi tak sedikit yang bisa hidup normal kembali.
Kebanyakan didapati bahwa mereka dikucilkan, menderita depresi hebat, dan tidak mampu berfungsi layaknya orang normal dalam lingkungannya.
Pada beberapa kasus, serangan dapat meningkat menjadi schizophrenia kronis. Penderita menjadi buas, kehilangan karakter sebagai manusia dalam kehidupan sosial, tidak memiliki motivasi, depresi, dan tidak memiliki kepekaan tentang perasaannya sendiri.
Halusinasi selalu terjadi saat rangsangan terlalu kuat dan otak tidak mampu menginterpretasikan dan merespon pesan / rangsangan yang datang. Penderita mungkin mendengar suara-suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Penderita juga mengalami delusi, yaitu kepercayaan yang kuat dalam menginterpretasikan sesuatu yang kadang-kadang berlawanan dengan kenyataan. Misalnya, pada penderita, lampu trafik di jalan raya yang berwarna merah kuning hijau dianggap sebagai isyarat dari luar angkasa. Beberapa penderita berubah menjadi paranoid. Mereka selalu merasa sedang diamati, diintai, atau hendak diserang.
Depresi yang tidak mengenal perasaan ingin ditolong dan berharap, selalu menjadi bagian dari hidup penderita. Mereka tidak merasa memiliki perilaku yang menyimpang, tidak bisa membina hubungan dengan orang lain, dan tidak mengenal cinta. Perubahan otak secara biologis juga memberi andil dalam depresi. Depresi yang berkelanjutan akan membuat penderita menarik diri dari lingkungannya. Mereka selalu merasa aman bila sendirian.
Kriteria diagnosis :
Gejala karakteristik :dua atau lebih , masing-masing ditemukan pada bagian yang bermakna selama periode 1 bulan.
1.         Waham
2.         Halusinasi
3.         Bicara kacau
4.         Perilaku kacau atau katatonik yang nyata
5.         Gejala negatif yaitu pendataran afek , alogia, avolisi .
Fungsi sosial / pekerjaan : untuk bagian waktu yang bermakna sejak gangguan , satu atau lebih fungsi bidang utama seperti pekerjaan , hubungan interpersonal , atau perawatan diri, dengan jelas di bawah tingkat yang dicapai sebelum onset .
Durasi : tanda yang terus menerus menetap selama paling kurang 6 bulan . periode 6 bulan ini harus termasuk paling kurang 1 bulan gejala yang memenuhi kriteria A dan dapat termasuk periode gejala prodromal atau residual . selama periode prodromal atau residual ini , tanda dari gangguan mungkin dimanifestasikan oleh hanya gejala negatif atau dua atau lebih gejala yang tercantum pada kriteria A yang timbul dalam bentuk yang kurang jelas.
Penyingkiran skizoafektif dan gangguan mood : gangguan skizoafektif dan gangguan mood dengan ciri psikotik disingkirkan karena salah satu dari . (1) tidak ada episode depresi mayor , manik , atau campuran yang terjadi secara bersamaan dengan gejala fase aktif . (2) jika episode mood terjadi selama gejala fase aktif , durasi seluruhnya relatif singkat dibandingkan durasi periode aktif dan residual.
Penyingkiran kondisi medis umum / zat : gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari zat . atau suatu kondisi medis umum.
Hubungan dengan gangguan perkembangan pervasif : jika terdapat riwayat gangguan autistik atau gangguan perkembangan pervasif lainnya , diagnosis tambahan skizofrenia dibuat hanya jika waham atau halusinasi yang menonjol juga timbul selama paling kurang satu bulan.
Klasifikasi perjalanan longitudinal  :
Episode dengan gejala residual interepisode : episode didefenesikan oleh kembalinya gejala psikotik yang menonjol
Episode tanpa gejala residual interepisode berlanjut : gejala psikotik yang menonjol terdapat selama periode observasi juga disebutkan jika : dengan gejala negatif yang menonjol .
Episode tunggal dalam remisi parslal : juga disebutkan jika : dengan gejala negatif yang menonjol
Episode tunggal dalam remisi penuh
Tipe paranoid
Suatu tipe skizofrenia dimana memenuhi kriteria berikut :
a.         Preokupasi dengan satu atau lebih waham atau halusinasi dengar yang berulang kali .
b.         Tidak ada yang menonjol berikut ini : bicara kacau , perilaku kacau atau katatonik, atau efek daftar atau tidak sesuai .
Tipe disorganisasi
Suatu tipe skizofrenia dimana memenuhi kriteria berikut :
a.         Semua yang berikut ini menonjol:
1.         Bicara kacau
2.         Perilaku kacau
3.         Afek datar atau tidak sesuai
b.         Tidak memenuhi kriteria tipe katatonik
Tipe katatonik
Kriteria diagnosis :
Suatu tipe skizofrenia dimana gambaran klinis didominasi oleh paling kurang dua dari yang berikut ini :
1.         Imobilitas motorik seperti yang dibuktikan oleh katapleksi atau stupor
2.         Aktifitas motorik yang berlebihan  (tanpa tujuan dan tidak dipengaruhi oleh stimulus eksternal ) .
3.         Negativisme yang ekstrim : suatu resistensi tanpa motif terhadap seluruh intruksi atau mempertahankan sikap tubuh yang kaku melawan upaya untuk digerakkan atau mutisme .
4.         Gerakan volunter yang aneh seperti yang dibuktikan oleh posturing dengan sengaja mengambil sikap tubuh yang tidak sesuai atau aneh , stereotik , mannerisme yang menonjol atau meringis yang menonjol
5.         Ekolia atau ekopraksia
Tipe tidak tergolongkan
Suatu tipe skizofrenia dimana gejala yang terjadi memenuhi kriteria A , tetapi tidak memenuhi kriteria untuk tipe paranoid , disorganisasi , atau katatonik.
Tipe residual
Kriteria diagnosis :
Suatu tipe skizofrenia dimana memenuhi kriteria berikut :
A.        Tidak ditemukan waham , halusinasi  ,bicara kacau yang menonjol , dan perilaku kacau atau katatonik yang nyata.
B.        Terdapat bukti yang berlanjut adanya gangguan , seperti yang ditunjukkan oleh adanya gejala negatif atau dua atau lebih gejala yang tercantum pada kriteria A yang timbul dalam bentuk yang kurang jelas.
Gangguan skizofreniform
Kriteria diagnosis:
a.         Memenuhi kriteria A,D,dan E dari skizofrenia.
b.         Suatu episode gangguan (termasuk fase prodromal , aktif , dan residual ) paling kurang selama 1 bulan tetapi kurang dari 6 bulan .
Gangguan skizofrenia
Kriteria diagnosis :
Suatu periode penyakit yang berkesinambungan selama suatu waktu terdapat salah satu episode depresi mayor , episode manik , atau episode campuran yang terjadi bersama-sama dengan gejala yang memenuhi kriteria A skizofrenia .
Catatan : episode depresi mayor harus termasuk kriteria A1: mood terdepresi .
Gangguan waham
Kriteria diagnosis
a.         Waham tidak aneh melibatkan situasi yang ada dalam kehidupan nyata , seperti sedang diikuti , diracun , televisi dicintai dari jarak jauh , atau dikhianati pasangan atau menderita penyakit .
b.         Tidak pernah memenuhi kriteria A skkizofrenia .
c.         Terlepas dari pengaruh waham atau akibatnya , fungsi tidak jelas terganggu dan perilaku aneh dan kacau yang tidak nyata .
d.         Jika episode mood terjadi secara bersamaan dengan waham . durasi seluruhnya relatif singkat dibandingkan durasi periode waham.
e.         Gangguan bukan karena efek fisioligis langusng dari zat atau suatu kondisi medis umum.
Tipe tema waham yang predominan :
Tipe erotomania :waham bahwa orang lain , biasanya dengan status yang lebih tinggi, jatuh cinta pada orang tersebut .
Tipe kebesaran : waham peningkatan kemanapun , kekuatan  , pengetahuan , identitas , atau hubungan dengan dewa atau orang terkenal.
Tipe cemburu : waham bahwa pasangan seksual individu tidak setia
Tipe kejar : waham bahwa seseorang atau seseorang yang dekat dengannya diperlukan dengan cara yang tidak adil .
Tipe somatik : waham bahwa seseorang memilki beberapa cacat tubuh atau kondisi medis umum .
Tipe campuran : karakteristik waham lebih dari satu tipe di atas tetapi tidak ada tema yang predominan .
Gangguan psikotik singkat
Kriteria diagnosis :
A.        Terdapat satu atau lebih gejala yang berikut ini :
1.         Waham
2.         Halusinasi
3.         Bicara kacau misalnya sering menyimpang atau inkohersen
4.         Perilaku kacau atau katatonik yang nyata
B.        Durasi suatu episode gangguan paling kurang 1 hari tetapi kurang dari 1 bulan , yang pada akhirnya kembali pada tingkat fungsi premorbid.
C.        Gangguan tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mood dengan ciri psikotik , gangguan skizoafektif , atau skizoafrenia dan bukan karena efek fisiologis langsung dari zat misalnya , penyalahgunaan zat , pengobatan . atau suatu kondisi medis umum .
Dengan sterssor yang jelas : jika gejala terjadi sesaat setelah dan secara jelas merupakan respon terhadap peristiwa tersebut , sendiri atau bersama , akan menyebabkan penderitaan yang nyata bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang serupa dalam kultur orang tersebut.
Tanpa stressor yang  jelas : jika gejala tidak terjadi sesaat setelah dan secara jelas bukan merupakan respon terhadap peristiwa tersebut sendiri atau bersama, akan menyebabkan penderitaan yang nyata bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang serupa dalam kultur orang tersebut .
Dengan onset postpartum : jika onset terjadi dalam 4 minggu postpartum .
Gangguan psikotik terbagi
Kriteria diagnosis :
a.         Suatu perkembangan waham pada individu dalam konteks dari hubungan dekat dengan orang lain, yang telah memiliki waham yang tidak dapat dipungkiri.
b.         Isi waham serupa dengan orang yang telah memiliki waham yang tidak dapat dipungkiri.
c.         Gangguan tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan psikotik lainnya misalnya  , skizofrenia . atau gangguan mood dengan ciri psikotik dan bukan karena efek fisiologis langsung dari zat misalnya  , penyalahgunaan zat , pengobatan atau suatu kondisi medis umum .
Gangguan psikotik disebabkan oleh indikasi kondisi medis umum
Kriteria diagnosis :
a.         Halusinasi atau waham yang menonjol
b.         Terdapat bukti dari riwayat , pemeriksaan fisik , atau temuan laboratorium bahwa gangguan adalah fisiologis langsung dari kondisi medis umum .
c.         Gangguan tidak lebih baik dijelaskan oleh suatu gangguan mental lainnya.
d.         Gangguan tidak terjadi secara ekslusif selama perjalanan suatu delirium .
Contoh kasus
Pasien adalah seorang pria berusia 66 tahun . gejalanya adalah depresive psychosis , disertai dengan delusi-delusi tentang hukuman mati dan interpretasi –interpretasi yang meluas. Pasien mennjukkan perasaan-perasaan bersalah dan pikiran-pikiran tentang kehancuran. Ia menganggap dirinya sebagai orang asing yang telah melakukan tindak kejahatan , sehingga harus menjalani hukuman yang teramat kejam. Semua kaki dan tangan keluarganya akan dipotong dan dipertontonkan dialun-alun yang tandus dan kering . hukuman yang sama akan menimpa dirinya juga; sebuah paku besar akan ditancapkan pada batok kepalanya dan segala jenis sampah yang busuk dan menjijikan , akan ditumpahkan kedalam perutnya . dengan luka fisik yang teramat pedih , ia masih akan digiring ketengah-tengah perayaan pesta pora yang sangat meriah, untuk dibiarkan hidup dalam sebuah kurungan yang berisi hewan –hewan buas dan tikus-tikus got, sampai ajal datang menjemputnya.
Pikiran –pikiran tentang kesalahan , kehancuran , hukuman, dan hukuman mati tersebut , disertai oleh interpretasi-interpretasi yang sungguh –sungguh mengejutkan . ia menamakan semua itu “politik sampah “ yakni suatu sistem politik yang secara khusus dilembagakan hanya untuk dirinya. Semau orang diseluruh dunia berkomplot untuk mengumpulkan semua sampah yang ada , hingga pada suatu hari semua sampah tersebut dimasukkan ke dalam rongga perutnya dan sampah –sampah itu berasal dari seluruh dunia . semua sisa tanpa kecuali , akan dimasukkan juga kedalam perutnya. Kalau aada orang merokok, maka ada nyala korek api , abu, dan filter rokok bekas. Kalau ada perawat menghidangkan makanan, maka pikirannya tentang makanan dipenuhi oleh rempah-rempah , biji buah-buahan , tulang belulang ayam , sisa-sisa anggur atau air di dasar gelas .
Begitulah gambaran klinis pasien . sesungguhnya , gambaran itu tidak luar biasa betul , kecuali bahwa ia merupakan cakupan atau perpanjangan dari delusi hukuman mati dan interpretasi yang berlebihan . akan tetapi , gambaran itu perlu untuk diketahui , karena kalau kita ingin menembus hakekat gejala patologis , maka salah satu jalan terbaiknya adalah memahami karakter universal dari manifestasi abnormal itu.kalau gejala-gejala itu terbatas pada orang-orang tertentu bakal menghukum mati dirinya dan bukan menghukum mati orang lain, mengapa ia , dalam deliriumnya , menekankan pentingnya benda-benda tertentu dan bukan benda-benda lain.

Daftar pustaka
Hurlock, E, (1998), Psikologi Perkembangan, Jakarta, Erlangga

Comments