Tugas Individu Slide Chapter 3 Sistem Pendukung Keputusan

ini adalah hasil diskusi dari slide chapter 3 kuliahnya bu Rina Fiati dalam mata kuliah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) di slide ke tiga beliau.

Oleh ; Wahyu Dwi Pranata
Teknik Informatika UMK

  1. Definisi pengambilan keputusan menurut Siagian adalah suatu pendekatan terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat (http://www.psychologymania.com/2012/12/definisi-pengambilan-keputusan.html)
  2. Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu (wikipedia). Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa.
  3. Keuntungan dari pengambilan keputusan yang tergesa-gesa
-          waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek
-          untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan ini akan memberikan kepuasan pada umumnya
-          kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik
Kelemahan dari pengambilan keputusan yang tergesa-gesa atau berdasarkan intuisi
-          Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik kualitasnya
-          Tidak dapat melakukan pengambilan keputusan dengan data dan informasi yang kompleks
-          Sulit di ukur keabsahannya
(http://idviosafrisca.blogspot.com/2013/04/dasar-pengambilan-keputusan.html)
4. Ada beberapa cara unntuk dapat menganalisa suatu masalah, beberapa metode yang dapat di gunakan misalnya :
-          Wawancara
-          Jejak pendapat (mengisi form)
-          Pengamatan pribadi> analisis>sintesis
-          Literature, dari bacaan dan lain sebagainya

Tugas Diskusi
Masalah : isu penipuan kartu kredit di pasar jepang pada tahun 1996, dimana ada 18 miliar pemegang kartu kredit dan 1,5 juta pedagang lingkup nasional yang ada dalam system tersebut. Dimana area keamanan dan manajemen resiko dari sebuah system kartu kredit menjadi hal yang penting dalam masalah ini.
Solusi DSS: Sumitomo memutuskan untuk mngimplementasikan sebuah system bernama Falcon yang berbasis jaringan saraf tiruan dan HNC Software. Dimana software ini dapat menidentifikasi pola-pola penipuan yang sebelumnya tidak terdeteksi dari membaca serta mengolah data-data historis untuk memprediksikan perilaku di masa mendatang dari system, orang, dan pasar untuk memenuhi pertumbuhan permintaan terhadap analisis predikif untuk memberikan strategi bisnis konsumen yang efektif.
Manurut kami, Tepat sekali bila Sumitomo mengimplementasikan Falcon system (DSS system) pada saat itu karena untuk mengolah data-data yang kompleks serta mengolahnya untuk memprediksi perilaku yang akan datang karena jika menggunakan system manual dengna jumlah pengguna yang mencapai puluhan Millayaran pada tahun 2000 sepertinya hal ini mustahil untuk di atasi, dan Sumitomo bukan tidak mungkin tidak akan dikenal sebagai innovator dalam industry kartu kredit.
Hasil DSS: bagi Sumitomo yang telah mengimplementasikan DSS pada tahun 1996 ia dapat menjadi penerbit kartu kredit papan atas di Jepang pada tahun 2000. Tentunya keberhasilan ini dikarenakan Sumitomo telah berhasil pula mengimplementasikan Sistem Falcon pada tahun 1996 untuk mengatasi masalah isu penipuan kartu kredit.

Sumitomo berhasil dikenal sebagai innovator di industry kredit consumer bangsa jepang.

Comments