Kenapa Remaja Mengkonsumsi Minuman Keras



NAMA :MOH.AMNAN
NIM:20136007

KASUS REMAJA MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS

Menurut Asep Subhi & Ahmad Taufik (2004: 103) yang di maksud dengan minuman keras adalah minum-minuman beralkohol yang dapat menyebabkan si peminum mabuk dan hilang kesadarannya. Minuman beralkohol ini dapat merusak pikiran, sehingga orang menjadi tidak sewajarnya atau tidak normaL.
.Dampak Minuman Keras
Minuman keras adalah salah satu minuman yang mengandung zat adiktif (alkohol). Penyalahgunaan minuman keras akan membawa dampak yang tidak baik buat kesehatan fisik dan psikis seseorang. Menurut Anang Syah (2000: 8-9) akibat atau dampak dari penyalahgunaan zat adiktif bagi pemakai adalah:
1)      Kepribadian rusak
2)      Tingkah laku (bohong, manipulasi)
3)      Pola pikir khas (serba mau cepat)
4)      Pelanggaran norma
5)      Fisik (gemetaran, siang tidur malam begadang)
Sedangkan tanda-tanda yang ditimbulkan akibat pemakaian minuman keras beralkohol dan obat-obatan sejenis, umumya akan menyebabkan timbulnya keberanian mengarah pada perilaku kasar, pemarah, mudah tersinggung dan bertindak brutal.
.Tahap Perkembangan Seorang remaja Menjadi Tergantung Alkohol
Seseorang yang mengkonsumsi minuman keras tidak semuanya dikatakan sebagai pecandu alkohol. Karena peminum sendiri memiliki berbagai tingkatan. Kalau hanya sekali dua kali minum, maka belum bisa di katakan sebagai pecandu. Umumnya kalau di kalangan remaja, mengkonsumsi minuman keras cenderung karena pergaulan dan sekedar ikut-ikutan teman, jadi kebanyakan dari mereka masih dalam tahap coba-coba, belum sepenunya menjadi pecandu alkohol.
Secara lebih rinci seorang peneliti, jellinek (dalam Supratiknya, 1995: 62) mengemukakan beberapa tahap dalam proses perkembangan seorang alkoholik menjadi tergantung pada alkohol. Beberapa tahap yang di maksud adalah
1)      Tahap Sistomatik Praalkoholik.
Pada mulanya orang menenggak minuman beralkohol demi pergaulan, misalnya dalam pesta-pesta tertentu. Ternyata, orang tersebut mengalami mendapatkan ganjaran terbebas dari ketegangan tertentu yang sedang di alaminya.
2)      Tahap Prodromal.
Tanda in di tandai dengan serangan lupa (blackouts) yang datang secara tiba-tiba. Orang yang bersangkutan belum menunjukkan gejala telah mulai keracunan, sehingga masih terus bisa ngobrol atau mealakukan aktivitas lain, namun keesokan harinya ternyata ia tidak mampu mengingat semua kejadian tersebut.
3)      Tahap Krusial.
Kini orang yang bersangkutan mulai tidak bisa mengendalikan kebiasaan minumnya, sekali minum setenggak akan membuatnya terus minum sampai keracunaan atau mabuk berat atau sampai tidak bisa minum lagi.
4)      Tahap kronik.
Orang ini kini sudah sama sekali di kuasai oleh alkohol. Siang malam ia berada dalam keadaan keracunan atau mabuk. Keadaan ini dapat berlangsung selama berhari-hari sampai orang yang bersangkutan sepenuhnya tak berdaya.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REMAJA  MENGKONSUMSI ALKOHOL
Mengkonsumsi minuman keras adalah salah satu bentuk penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial yang terjadi di kalangan remaja tidak akan begitu saja muncul apabila tidak ada faktor penarik atau faktor pendorong. Faktor penarik berada di luar diri seseorang, sedangkan faktor pendorong berasal dari dalam diri atau keluarga yang memungkinkan seseorang untuk melakukan penyimpangan tersebut (Bagja Waluya, 2007).
Lebih lanjut Bagja Waluya (2007) memaparkan bahwa penyimpangan-penyimpangan tersebut terjadi akibat sosialisasi yang tidak sempurna baik pergaulan di masyarakat maupun kehidupan di dalam keluarga yang dianggapnya tidak memuaskan. Sehingga anak mencari pelarian di luar rumah dengan mencari teman yang dapat memberikan perlindungan dan pengakuan akan keberadaan dirinya. Pada penyimpangan yang dilakukan melalui penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, biasanya seseorang tidak akan langsung melakukannya, akan tetapi diajak oleh teman sekelompoknya untuk mencoba lebih dahulu untuk membuktikan bahwa mereka telah menjadi orang dewasa, lama kelamaan seseorang akan mendapatkan pengakuan dari kelompoknya dan menjadi bagian dari kelompok tersebut.
Selain faktor diatas ada beberapa faktor yang antara lain adalah
a.        Lingkungan sosial:Keingintahuan yaitu Motif ingin tahu, bahwa remaja selalu mempunya sifat selalu ingi tahu segala sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya. Misalnya saja ingin tahu bagaimanakah rasanya minuman keras. Kesempatan, karena kesibukan orang tua maupun keluarga dengan kegiatannya masing-masing atau akibat broken home yaitu kurangnya perhatian dari keluarga atau kuarangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur. Kurang kasih sayang dan sebagainya maka dalam kesempatan tersebut kalangan remaja berupanya mencari pelarian dengan cara minum-minuman keras
b.    Keperibadian
Rendah diri yaitu perasaan seseorang lebih rendah dari satu atau lain hal dalam pergaulan masyarakat, karena tidak dapat mengatasi perasaan tersebut maka untuk menutupi kekurangan dan agar dapat menunjukan eksistensi dirinya. Maka menyalah gunakan minuman keras sehingga dapat merasa mendapatkan apa yang diangan-angankan antara lain lebih aktif, lebih berani dan sebagainya. Emosional, emosi remaja pada umunnya masih labil apabila pada masa puberitas, pada masa tersebut biasanya ingin lepas dari ikatan aturan-aturan yang diberlakukan oleh orang tua untuk memenuhi kehidupan peribadinya, sehingga hal tersebut menimbulakn konflik pribadi. Dalam upaya untuk melaksanakan konflik pribadi tersebut ia mencari pelarian dengan minum-minuman keras dengan tujuan untuk mengurangi ketagihan dan aturan yang diberikan oleh orang tua (Djajoesman dalam Ulfah, 2005)


CARA MENANGGULANGI REMAJA PENGKONSUMSI ALKOHOL
1. Tahu kebiasaan konsumsi alkohol anak
Jika ingin merancang strategi menangani remaja yang suka minum alkohol, kita harus tahu terlebih dahulu mengenai kebiasaan konsumsi alkohol remaja. Apakah dia minum alkohol berlebihan hanya di pesta-pesta ? Apakah remaja minum alkohol karena tekanan teman sebaya? Apa jenis minuman keras yang remaja minum ? Pernahkah menemukan botol alkohol ada di tas remaja? Mengetahui semua hal itu membantu mengetahui intensitas dan sifat masalahnya. Selain itu, hal itu akan memberi wawasan yang sangat berharga dalam menghadapi masalah secara efektif.
2. Hadapi dengan bijak
Jika hendak mengatasi remaja yang kecanduan, maka cepat atau lambat harus membantu remaja mengusir kecanduan alkohol. Lebih baik dilakukan sejak awal sebelum kebiasaan minum alkohol remaha sulit diubah. Caranya, duduklah dengan anak remaja dan cobalah berbicara langsung ke akar masalah.
Kenali apa alasannya kecanduan minum alkohol. Katakan padanya tentang efek buruk dari mengonsumsi alkohol berlebihan dan bagaimana hal itu bisa menghancurkan karier dan kehidupan sosial. Jangan pernah berharap  satu kali mengobrol, akan membuat remaja berhenti dari kebiasaanya minum alkhol.
3. Menceritakan kasus kehidupan nyata seorang pecandu alkohol
Jika kecanduan alkohol remaja mulai terbilang kronis, kamu bisa mengatasinya dengan menunjukkan contoh kehidupan nyata dari teman atau keluarga. Beritahu remaja itu tentang semua masalah yang pecandu alkohol lalui dan berapa banyak usaha dia butuhkan untuk mengatasi kecanduan alkohol. Bila menceritakan sebuah contoh kehidupan nyata, mereka bisa lebih memahami efek buruk dari pecandu alkohol dan akan berhenti minum alkohol pada akhirnya.
4. Mintalah bantuan seorang konselor
Saat kamu menemukan anak suka minum alkohol, bisa jadi merupakan pengalaman pertama sebagai orangtua. Bila berpikir memerlukan bantuan profesional, carilah seorang konselor. Sebagaian besar sekolah memberikan layanan bimbingan dan konseling untuk membantu anak-anak dan orang mereka dalam berurusan dengan penayalahgunaan zat, kecanduan alkohol, intimidasi, bullying dan lain lan. Seorang konselor bisa membantu masalah anak Anda langkah demi langkah melalui program yang sudah terstruktur.
Daftar pustaka
-http://binham.wordpress.com/2012/10/11/mengatasi-masalah-minuman-keras/

Comments