RINGKASAN
Istilah Nusantara sudah ada sejak
zaman kerajaan. Nusantara adalah bangsa kepulauan yang memiliki keragaman etnis
dan budaya yang kini lebih dikenal dengan Negara Indonesia. Keberagaman budaya
diikuti dengan kekayaan alam yang sangat melimpah. Akan tetapi, rakyat
Indonesia belum mampu untuk memanfaatkan sumber daya alam dan keuangan dengan
maksimal. Hal itu disebabkan karena rendahnya moral, karakter dan kemampuan
sumber daya manusia yang kita miliki.
Korupsi
menjadi permasalahan serius bagi Negara ini. Menurut data Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) Rp. 152,9 triliun aset negara berhasil diselamatkan pada tahun
2011. Pada tahun 2014 Indonesia hanya mampu berada diperingkat 107 dari 175
negara yang dinilai oleh Lembaga Transparansi Internasional.
Karya tulis ini bertujuan untuk
memberikan pemikiran baru sebagai salah satu solusi dari permasalahan korupsi
di Indonesia. Membentuk generasi antikorupsi dengan cara membentuk komunitas
dongeng yang mengajarkan pemahaman tentang korupsi dan penanaman karakter
kepada anak-anak dan remaja dengan berbantu media wayang kardus.
Melalui kegiatan rutin mendongeng
yang dipadu dengan keolahragaan, kantin kejujuran, bersih-bersih, pementasan
dongeng, dan workshop diharapkan dapat mengalihkan kegiatan pemuda pada hal
yang positif. Menjadikan suasana lingkungan lebih kondusif dan nyaman untuk
belajar dan dapat tercipta pribadi yang jujur, kreatif, berani dan bertanggung
jawab.
Generasi seperti yang telah
disampaikan di atas merupakan modal untuk membentuk manusia antikorupsi.
Sehingga bukan tidak mungkin Peringkat Indeks Prestasi Korupsi Indonesia dapat
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jumlah kasus dan kerugian negara yang
diakibatkan dari perilaku KKN dapat sangat berkurang.
BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia
adalah bangsa yang besar dengan beragam kebudayaan. Keberagaman budaya diikuti
dengan kekayaan alam yang sangat melimpah. Akan tetapi, rakyat Indonesia belum
mampu untuk memanfaatkan sumber daya alam dan keuangan dengan maksimal. Hal itu
disebabkan karena rendahnya moral, karakter dan kemampuan sumber daya manusia
yang kita miliki.
Korupsi
juga menjadi permasalahan yang pelik bagi bangsa ini, hampir seluruh sisi
kehidupan tidak luput dari perilaku melanggar hukum tersebut dari orang
pedesaan sampai kaum birokrat pemerintahan. Menurut data Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) Rp. 152,9 triliun aset negara berhasil diselamatkan pada tahun
2011 (kpk.go.id).
Korupsi
didefinisikan sebagai perilaku melanggar hukum, merugikan negara dan dianggap
membawa snowball effect bagi perkembangan moral suatu bangsa. Di Indonesia,
kasus korupsi merupakan masalah yang serius untuk segera diselesaikan karena
Indonesia berada diperingkat ke-107 dari 175 negara yang disurvei Lembaga
Transparansi Internasional. Informasi tersebut mengacu pada laporan Indeks
Persepsi Korupsi (CPI) 2014 (kompas.com). Dalam hal ini, Indonesia mengalami
sedikit perbaikan jika dibanding dengan tahun 2013 yang meraih posisi ke-114.
Sesuai
dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
Oleh
karena itu, dunia pendidikan harus memiliki kontribusi untuk mencetak manusia
yang beradab, memiliki integritas dan berakhlak mulia, yang memiliki muara
terciptanya generasi antikorupsi. Dongeng dengan Media Wayang Kardus diharapkan
menjadi salah satu solusi alternatif dalam dunia pendidikan untuk membentuk
karakter siswa-siswi yang mengerti tentang korupsi. Sehingga tercipta, generasi
muda antikorupsi.
B. Tujuan
Berdasarkan
latar belakang di atas, Penulisan gagasan ini memiliki tujuan untuk:
1. Membangun Generasi antikorupsi melalui
pembentukan nilai-nilai karakter dengan media Wayang Kardus.
2. Mampu memberikan kontribusi pemikiran
untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik.
C. Manfaat
Manfaat
yang diraih dari penulisan gagasan antaralain sebagai berikut:
1. Bagi Remaja, peningkatan pemahaman
tentang korupsi.
2. Terciptanya masyarakat yang taat hukum
mengenai perilaku korupsi.
3. Bagi Negara, berkurangnya kasus-kasus
korupsi, sehingga diharapkan kerugian negara yang disebabkan kasus korupsi
semakin berkurang.
BAB
II
GAGASAN
a. Kondisi kekinian pencetus gagasan
Setidaknya sudah ada 285 kasus
tindak pidana korupsi yang ditangani oleh KPK sejak pembentukannya 2004 sampai
2011. Tindak pidana korupsi yang ditangani KPK melibatkan tersangka dari
berbagai kalangan, ada yang dari anggota DPR dan DPRD, menteri/kepala negara,
duta besar, komisioner/dosen, gubernur, pegawai pemerintahan, walikota/bupati
dan wakilnya, hakim, jaksa dan pegawai swasta (kpk.go.id).
Mudah
pula kita temui kasus pembagian uang saat pemilihan Kepala Desa di berbagai
daerah di Indonesia.Ini menandakan bahwa perilaku korupsi telah merebak ke
seluruh elemen masyarakat.
Pada tingkatan Internasional,
Indonesia juga masih duduk di posisi yang kurang “keren” dalam masalah
pemberantasan korupsi. Tahun 2008 data Indeks Persepsi Korupsi (CPI 2008),
Indonesia hanya mendapat score 2,6 sehingga terpaksa berada pada peringkat 126
dari 180 negara yang disurvei.
Tahun 2009, Indonesia berada
diperingkat 111 mengalami perbaikan jika dibanding tahun sebelumnya. Nilai ini
sejajar dengan Kepulauan Solomon, Togo, Mali, Mesir, Algeria, Djibouti, Sao Tom
and Principe dan Karibati.Naik lagi ditahun 2011 menjadi peringkat ke-100,
namun harus turun lagi pada tahun 2013 menjadi peringkat ke-114.
Berikut ini akan disajikan grafik
peringkat Indonesia menurut Indeks Persepsi Korupsi oleh transperancy.org:
Gambar
1. Chart Peringkat Indeks Persepsi Korupsi Indonesia
Hal
ini menjadi permasalahan yang serius yang harus segera diupayakan
penyelesaiannya. Pembentukan moral dan karakter generasi muda sejak dini
diperlukan.
b. Solusi yang pernah ditawarkan
Beberapa gagasan yang pernah
ditawarkan oleh berbagai pihak untuk menanggulangi perilaku korupsi yang ada di
Indonesia, yaitu :
1. Sedikitnya 100 orang kepala sekolah dan
perwakilannya mengikuti sosialisasi dan penatausahaan dalam pengelolaan dana
bantuan operasional sekolah (BOS) dalam rangka pencegahan dan pemberantasan
tindak pidana korupsi di Aula Gedung A Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma
pada 17 September 2014. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya
penyelewengan dana BOS yang kerap menggoda pengelolanya.
2. Berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK). Komisi ini didirikan berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
3. Komisi Anti Korupsi (KPK) mengajak
mahasiswa terlibat dalam gerakan kampanye antikorupsi. Sejumlah mahasiswa di
berbagai perguruan tinggi telah membentuk komunitas antikorupsi. (Tempo, 2013)
4. Undang-Undang Nomor 11Tahun 1980 yang
mengatur tentang Tindak Pidana Suap.
5. Lahirnya Undang-undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
6. Lahirnya Undang-undang Nomor 28 Tabun
1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme.
7. Ibnu Hamad, Kepala Pusat Informasi dan
Humas Kemendikbudmengaku sudah memasukkan pelajaran antikorupsi pada Kurikulum
2013. Karena kurikulum tersebut lebih menekankan sikap. (Transparansi
Internasional Indonesia)
Solusi
di atas menggambarkan beberapa instrumen hukum dan non-hukum yang
berpartisipasi dalam proses memerangi antikorupsi di negeri ini. Mulai dari
tindak pencegahan, dan tindak hukumannya. Namun faktanya Indonesia masih berada
diperingkat ke 107 pada tahun 2014. Maka dari itu diperlukan inovasi dalam
“memerangi” tindakkan korupsi.
c. Gagasan baru yang ditawarkan
Membentuk generasi antikorupsi
tidaklah mudah. Peran pendidikan sangat vital dalam pembangunan sumber daya
manusia suatu bangsa. Baik pendidikan formal maupun pendidikan non-formal. Maka
dari itu, kita harus mulai dari lingkungan terdekat dan dilakukan sejak dini
untuk memberikan pemahaman tentang korupsi kepada anak-anak.
Melalui dongeng Wayang Kardus,
kemasan pendidikan anti korupsi akan terasa berbeda, karena dongeng merupakan
suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Hingga tanpa disadari
penanaman karakter yang berbudi pekerti luhur akan berlangsung bersamaan dengan
berkembangnya Komunitas Dongeng Wayang Kardus.
Dongeng yang diberikan kepada
anak-anak akan memberikan berbagai manfaat. Hal itu yang menjadikan Dongeng tetap
bertahan dan berkembang sampai sekarang, berikut ini adalah kelebihan dongeng
apabila diberikan kepada anak-anak diantaranya:
1. Membacakan dongeng untuk balita setiap
menjelang tidur di malam hari dapat menstimulasi perkembangan otaknya.
2. Membacakan cerita sebelum tidur akan
menjadi ritual yang menyenangkan bagi anak, sekaligus mempererat ikatan antara
orang tua dan anak. (Nessi Purnomo, Psi, Msi)
3. Anak-anak yang sudah mulai membaca
sejak dini memiliki perkembangan bahasa yang lebih baik.
4. Membiarkan si kecil menggenggam halaman
buku dengan jemarinya bisa meningkatkan kemampuan motoriknya.
5. Kebiasaan membaca dapat membuat
anak-anak memiliki konsentrasi lebih baik.
6. Kegiatan mendongeng dapat memperkaya
kosakata anak-anak
7. Membaca/mendengarkan dongeng yang sama
dapat membantu kemampuan logika anak-anak, sehingga ia menyadari ada pola
tertentu dalam sebuah cerita.
Dari
penjelasan di atas tidak diragukan lagi jika Dongeng dapat menjadi unsur
penting dalam perkembangan anak-anak bila diberikan dengan metode yang tepat
serta dikemas secara yang menarik.
Berikut ini adalah kegiatan yang
akan diterapkan dalam pembinaan karakter anak-anak, ada dua macam, yaitu
kegiatan rutin dan kegiatan penunjang.
Kegiatan
rutin Komunitas Dongeng
Kegiatan rutin komunitas terdiri
dari pemberdayaan pengajar, lomba mendongeng, mendongeng bagi anak-anak dan
lain-lain. Semua kegiatan disusun berdasarkan kurikulum yang sistematis.
1. Mendongeng
Mendongeng
adalah proses bercerita kepada anak-anak menggunakan media tertentu. Mendongeng
yang bagus bisa diiringi dengan musik, tata artistik panggung, gerak-gerik yang
mendukung, sehingga dapat menambah pengalaman psikologis atau motorik dari
anak-anak. Kegiatan mendongeng ini dilakukan secara rutin dalam seminggu dengan
tema anti korupsi.
2. Pelatihan mendongeng
Kegiatan
ini dilakukan untuk menambah kapabilitas dari pengajar di komunitas dongeng.
Karena kemampuan untuk dapat mendongeng dengan baik tidak bisa didapat secara
instan. Sehingga diperlukan kegiatan pelatihan dan kajian secara rutin tentang
cara mendongeng yang baik di depan anak-anak.
3. Pentas bersama dan lomba mendongeng
Pentas
dongeng merupakan kegiatan rutin yang dijadwalkan ada setahun sekali. Kegiatan
akbar yang diadakan untuk semua kalangan ; warga masyarakat, dan komunitas
dongeng. Pementasan ini berfungsi untuk memupuk rasa percaya diri anak-anak
agar tercipta karakter yang berani, tangguh dan kreatif.
4. Bersih-bersih Sekretariat
Perlu
adanya kerja sama untuk mewujudkan tujuan dari sebuah organisasi. Kerja sama
tersebut dapat dilakukan dalam berbagai cara salah satunya untuk mewujudkan
lingkungan yang nyaman dan sehat, perlu diadakan program bersih-bersih
sekretariat bersama-sama dengan seluruh anggota komunitas dongeng.
Kegiatan
penunjang
Untuk menunjang kesehatan jiwa maka
diperlukan juga kesehatan jasmani, karena keduanya saling melengkapi dan tidak
dapat dipisahkan. Selain itu, untuk mewujudkan generasi antikorupsi kita tidak
dapat hanya belajar tentang teori-teori antikorupsi. Perlu juga implementasi
dalam dunia nyata terhadap perilaku berkehidupan kita. Adapun kegiatan
penunjang untuk mewujudkan generasi sehat serta memperbanyak praktik perilaku
pro antikorupsi :
1. Adanya kantin kejujuran
Kantin
ini akan berdiri ditengah-tengah komunitas. Kantin yang dikelola oleh komunitas
itu sendiri, mengadopsi dari kantin kejujuran yang telah lama populer
ditengah-tengah masyarakat. Dimana warga komunitas dongeng atau masyarakat
dapat membeli berbagai keperluan hidup dengan membayar dan mengambil uang
kembalian secara mandiri. Diharapkan kantin ini dapat memberikan dampak positif
dalam perilaku jujur di masyarakat.
2. Keolahragaan
Kegiatan
olahraga memberikan banyak dampak positif bagi perkembangan fisik dam mental
manusia. Fisik yang bugar dapat menunjang berbagai kegiatan yang padat.
Penerapan kegiatan olah raga dapat diisi dengan senam, jogging, wisata alam,
voly atau kegiatan lain yang cocok dengan kondisi di lingkungan sekitar.
3. Workshop membuat wayang kardus
Kegiatan
workshop dapat diikuti oleh siapa saja, anggota komunitas, pengajar bahkan oleh
orang lain yang ingin belajar untuk membuat wayang. Wayang kardus disini
merupakan wayang kardus yang dibuat dari bahan-bahan bekas yang sudah tidak
terpakai lagi.
Tabel
1. Agenda dan jadwal kegiatan Komunitas Dongeng Wayang Kardus Menuju Indonesia
Antikorupsi
Agenda Hari Waktu Peserta Tempat
Mendongeng Selasa, Kamis 15.00-16.40 Anak-anak Sekretariat
komunitas
Pelatihan
mendongeng Minggu 18.30-20.00 Remaja dan calon pengajar Di
alam / Sekretariat komunitas
Olah
raga
- Jelajah alam
- bulu tangkis
- jogging
Sabtu
Rabu
Minggu
16.00-17.00
15.00-18.00
06.00-07.00 Anak-anak
Remaja,
Pengajar
Seluruh Pelataran Balai Desa
Fasilitas
olah raga
Dilingkungan
sekitar
Senam
Pagi Minggu 06.00-08.00 Seluruh Pelataran Balai Desa
Minggu
bersih Minggu 09.00-10.00 Seluruh Sekretariat komunitas
Workshop
Wayang kardus Jum’at 15.00-17.00 Remaja,
anak anak, masyarakat Sekretariat
komunitas
Pentas
Dongeng Hari Libur dalam setahun sekali 17.00-21.00 Seluruh Pelataran
Balai Desa
Sekretariat
komunitas
Kantin
Kejujuran Setiap hari 09.00-15.00 Pengurus Sekretariat
komunitas
d. Pihak-pihak yang membantu
mengimplementasikan gagasan
1. Keluarga
Untuk
membentuk kepribadian dan karakter anak-anak menjadi orang yang jujur, berani,
dan bertanggung jawab keluarga memiliki peran yang vital. Karena keluarga
adalah lingkungan pertama yang dikenal oleh anak-anak. Keluarga juga merupakan
lingkungan yang paling sering bersinggungan dengan anak-anak setelah,
lingkungan bermain dan sekolah. Keluarga bisa mendukung dengan cara memberikan
waktu dan kepercayaan agar anaknya aktif di komunitas dongeng. Jika mampu,
sebelum tidur dalam lingkungan keluarga anak-anak dibiasakan untuk mendengar
dongeng dari ayah atau ibunya sendiri.
2. Karang Taruna
Organisasi
pemuda yang ada di desa bisa menjadi motor revolusi dikalangan remaja. Remaja
biasanya lebih mudah diajak teman sebayanya untuk mengikuti kegiatan, termasuk
kegiatan oleh raga dan membuat program-program termasuk Komunitas Dongeng.
3. Pemerintah
Melalui
dinas-dinas terkaitnya pemerintah dapat membantu mensukseskan program komunitas
mendongeng bisa dalam bentuk materiil maupun non-materiil. Sebagai contohnya,
Dinas Sosial dapat mendukung melalui program sosialnya. Perpustakaan daerah
dapat mensuplai buku-buku dongeng sehingga memperkaya bacaan dan referensi bagi
komunitas dongeng. Dinas Kesehatan dapat melakukan pengecekan kesehatan berkala
terhadap anggota komunitas, sehingga kesehatan jasmani dan rohani tetap terjaga
atau dengan aktif memantau kegiatan keolahragaan yang ada.
4. Tokoh masyarakat
Tokoh
masyarakat yang disegani akan lebih mudah untuk membuat suatu program dan
diikuti oleh warga lainnya, karena tokoh masyarakat menjadi panutan bagi warga
lainnya.
e. Langkah-langkah strategis yang
dilakukan
Beberapa
langkah yang bisa diambil guna mewujudkan gagasan ini adalah:
1. Koordinasi kepada pihak-pihak terkait
untuk mengimplementasikan kegiatan di ruang lingkup masyarakat. Kepala Desa,
ketua karang taruna, ibu-ibu PKK, tokoh masyarakat, dan dinas terkait.
2. Mendesain sistem kegiatan dari
Komunitas Dongeng.
3. Melakukan sosialisasi program kepada
warga untuk mendapatkan tanggapan.
4. Menentukan lokasi yang representatif
untuk sekretariat dari komunitas dongeng dan mengumpulkan bacaan tentang
dongeng dan antikorupsi.
5. Mengumpulkan peralatan yang dibutuhkan
sebagai sarana dan prasarana kegiatan dikomunitas dongeng.
6. Mencari pelatih yang berkompeten untuk
mengajarkan dongeng dan kegiatan pendukung.
7. Pelaksanaan kegiatan bersama dengan
anak-anak, remaja, dan seluruh anggota masyarakat (Launching).
8. Butuh komitmen bersama dari berbagai
pihak agar program ini terus berjalan.
BAB
III
KESIMPULAN
Inti
gagasan
Gagasan Komunitas Dongeng Wayang
Kardus Menuju Indonesia Antikorupsi merupakan konsep membentuk karakter
anak-anak dan remaja menjadi pribadi yang jujur, kooperatif, berani dan
bertanggungjawab. Ide ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi bagi
permasalahan pencegahan korupsi yang ada di Indonesia. Hal itu didasari atas
keprihatinan melihat ranking dan tingginya angka korupsi di Indonesia. Sehingga
melalui program kantin kejujuran, pementasan wayang antikorupsi, bersih-bersih
bersama, dan olah raga dapat mewujudkan generasi cerdas antikorupsi yang
memiliki kesehatan lahir dan batin.
Teknik
implemantasi gagasan
Untuk
mewujudkan gagasan tersebut, harus ada dukungan dan kerjasama dari berbagai
elemen yang ada di masyarakat maupun pemerintahan. Penyusunan grand desain
komunitas dongeng, strategi kegiatan, dan bagaimana cara pendanaan akan
dilakukan perlu diperhatikan. Selain itu harus ada dukungan dari pihak keluarga
yang memberikan kebebasan dan kepercayaan kepada anak-anaknya untuk belajar
dikomunitas dongeng. Komitmen dari anak-anak dan remaja serta para pendongeng
juga sangat vital agar dapat tercapai pembinaan karakter anak sesuai tujuan.
Prediksi
keberhasilan
Dengan adanya ide baru yang segar
pada setiap bulan dikomunitas dongeng bisa menghadirkan suasana dan pengalaman
baru bagi semua pihak, tak terkecuali anak-anak, pengajar dan masyarakat.
Suasana yang asyik dan kondusif merupakan modal utama bagi anak-anak belajar.
Maka dengan program ini mampu tercipta generasi antikorupsi dikalangan pemuda.
Kesehatan rohani (akademis) dan jasmani juga ditempa setiap saat lewat program
olah raga dan mendongeng. Softskill mereka juga diasah melalui workshop
pembuatan wayang, dan pementasan mendongeng yang dihadirkan anak-anak. Jika
Program Komunitas Dongeng Wayang Kardus dapat berjalan secara berlanjut, akan
sangat mungkin tercipta lingkungan yang nyaman, asri, estetis, dan aman. Hal
ini karena karakter dari masyarakat yang jujur, berani, kreatif dan
bertanggungjawab.
DAFTAR
PUSTAKA
Mulyasa.
2012. Manajemen pendidikan karakter. Edisi 1. Jakarta: Bumi aksara.
Manuaba,
putera.“Budaya daerah dan jati diri bangsa: pemberdayaan cerita rakyat dalam
memasuki otonomi daerah dan globalisasi,” masyarakat, kebudayaan dan politik,
Th XII, No 4, Oktober 1999, 57-66.
Susanto,
mike diksi rupa: kumpulan istilah dan gerakan seni rupa 2012, Edisi 1.
Yogyakarta: Dictiart lab& djagat art house. Yogjakarta.
Undang-undang
tentang Komisi Pemberantasan Korupsi
http://www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/undang-undang-pendukung diakses tanggal 2
Februari 2015
Indeks
Persepsi Korupsi Korupsi tahun 2008
http://www.transparency.org/research/cpi/cpi_2008/0/ diakses tanggal 2 Februari
2015
Indeks
Persepsi Korupsi Korupsi tahun 2009
http://www.transparency.org/research/cpi/cpi_2009/0/diakses tanggal 2 Februari
2015
Indeks
Persepsi Korupsi Korupsi tahun 2010 http://www.transparency.org/cpi2010 diakses
tanggal 2 Februari 2015
Indeks
Persepsi Korupsi Korupsi tahun 2011 http://www.transparency.org/cpi2011 diakses
tanggal 2 Februari 2015
Indeks
Persepsi Korupsi Korupsi tahun 2012 http://www.transparency.org/cpi2012diakses
tanggal 2 Februari 2015
Indeks
Persepsi Korupsi Korupsi tahun 2013 http://www.transparency.org/cpi2013 diakses
tanggal 2 Februari 2015
Indeks
Persepsi Korupsi Korupsi tahun 2014 http://www.transparency.org/cpi2014 diakses
tanggal 2 Februari 2015
http://www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/struktur-organisasi/deputi-pencegahandiakses
tanggal 12 Februari 2015
http://dikti.go.id/blog/2014/05/05/dirjen-dikti-buka-training-of-trainers-pendidikan-anti-korupsi-2014/diakses
tanggal 12 Februari 2015
http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/12/12/27/mfp0ct-ini-jumlah-uang-negara-yang-diselamatkan-kpkdiakses
tanggal 12 Februari 2015
http://jabar.tribunnews.com/2014/09/17/perwakilan-sekolah-dibekali-pencegahan-korupsi-dana-bosdiakses
tanggal 12 Februari 2015
http://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatandiakses
tanggal 12 Februari 2015
Program Kreatifitas Mahasiswa untuk download file lengkapnya di sini
Comments
Post a Comment