Paper GIS_ Dewanto RA

KELOMPOK 1
N
N
JENIS


Jurusan Teknik Informatika,
Fakultas Teknik,
Universitas Siliwangi
Abstrak
Wisata kuliner (culinary visited)adalah sebuah
potensi daerah yang sangat baik untuk dikembangkan. Nilai manfaat ekonomi dan dampaknya sangat luas. Pengelolaan informasi dan dukungan promosi yang tepat akan sangat membantu peningkatan usaha dibidang
kuliner ini. Salah
satu titik promosi yang
dapat dilakukan
adalah dengan menyediakan sumber informasi (information
source for culinary visited) wisata kuliner yang mudah diakses oleh masyarakat luas
dan
akurasi informasi yang baik.
Pemanfaatan teknologi informasi yang saat ini berkembang, merupakan sebuah strategi yang tepat
dalam rangkat memperkenalkan
potensi kuliner suatu daerah. Sistem informasi berbasis web
(IS
base on Computer) dan mempergunakan visualisasi produk dan lokasi (peta) akan mempermudah masyarakat dalam mencari dan menjangkau lokasi kuliner. Sistem informasi Geografis yang memanfaatkan teknologi Google MapAPI dapat menjawab kebutuhan tersebut.
Sistem InformasiGeografis Wisata Kuliner memberikan
sebuah aplikasi web yang menampung dan
mempublikasikan
informasi pusat-pusat kuliner suatu daerah
(dalam hal
ini Tasikmalaya
dan sekitarnya). Informasi
yang ditampilkan dalam bentuk peta memberikan kemudahan pengguna dalam mencari informasi dan selanjutnya akan semakin mendorong minat untuk mengunjungi lokasi.
Pendahuluan
Pariwisata adalah salah satu andalan Indonesia pada umumnya dan kota-kota di Indonesia pada khususnya untuk mendapatkan pendapatan.
Pengelolaan yang tepat dan pas menjadi salah satu modal untuk mengembangkan sektor pariwisata
sebagai
produk unggulan.
Beberapa
jenis
wisata menjadi tujuan para wisatawan lokal maupun asing. Jenis-jenis wisata
yang saat ini berkembang adalah
wisata belanja dan wisata kuliner. Dua jenis
wisata ini masuk katagori wisata
yang bisa diciptakan
dan
tidak terlalu bergantung kepada sumber
daya alam. Justru wisata jenis ini sangat bergantung pada kreatifitas
sumber daya manusia.
Wisata kuliner saat ini menjadi sebuah jenis wisata yang sangat banyak dampaknya bagi perkembangan sebuah daerah. Melestarikan kuliner lokal. Salah satu nilai pentingnya adalah menumbuhkembangkan potensi makanan asli daerah yang sepertinya sudah
mulai
tergeser oleh produk-produk asing ataupun
beroirientasi makanan asing.
Untuk itu perlu dibuat sebuah usaha untuk meningkatkan
potensi ekonomis ini dengan
memberikan sentuhan atau dukungan untuk dapat menarik wisatawan lokal atau asing dalam menikmati kuliner asli daerah.
Tasikmalaya merupakan
salah
satu
surga wisata kuliner Indonesia. Kota
ini mempunyai berbagai makanan khas yang
menggugah selera seperti Baso, Nasi Liwet, Surabi, dan
Bubur Ayam. Berbagai panganan ringan khas Tasikmalaya yang terkenal antara lain adalah Rangginang, Abon, Keripik, dan Wajit.
Dengan
semakin
banyaknya tempat-tempat baru maka dibutuhkan sarana yang dapat
merangkum informasi dari tempat-tempat tersebut.
Sarana yang ada hanyalah informasi yang tidak terintegrasi dan kurang akurat. Informasipun juga tidak
banyak memberikan
bantuan yang berarti
bagi pengguna atau masyarakat yang membutuhkan, bahkan informasi tersebut
membuat bingung. Sebuah konsep wisata berarti berhubungan
dengan tempat atau lokasi.
Dengan demikian dibutuhkan sebuah wadah informasi yang mampu menampilkan tempat atau
lokasi seakurat, semudah mungkin untuk menjangkaunya.
Salah satu solusi untuk dapat menampikan
informasi dalam format yang tepat adalah peta yang dinamis.
Peta
manual terdapat beberapa keterbatasan dalam menggunakan
peta jenis ini, diantaranya adalah
ukuran peta yang relatif sangat besar sehingga menyulitkan dalam pencarian lokasi tertentu.
Keterbatasan
yang lain adalah data peta yang kurang up to date. Hal ini disebabkan peta tersebut sudah
dicetak di atas kertas sehingga informasi tersebut bersifat statis.
Pada penelitian
ini
dikembangkan sebuah
aplikasi berbasis web yang mampu mengelola dan
menampilkan
informasi wisata kuliner. Informasi
dilengkapi
dengan peta dinamis. Aplikasi ini
diharapkan dapat mengatasi beberapa
keterbatasan dari peta manual. Peta yang dipakai menggunakan fitur yang dimiliki Google Map. Sedangkan bahasa pemrograman yang dipergunakan adalah PHP dan didukung
database MySql. Untuk fitur –fitur web yang berbasiskan peta menggunakan
teknologi Google API.
Dengan pengembangan peta dinamis tersebut maka terwujud sebuah sistem informasigeografisdengan tema berupa pusat-pusat kuliner di lingkungan wilayah Tasikmalaya. SIG ini diharapkan memiliki
kemampuan update data
yang cepat dan mudah dilengkapi dengan informasi yang lengkap. Kelebihan
tersebut pada akhirnya
diharapkan mampu memberikan nilai tambah terutama sisi ekonomis dalam pengembangan kreasi sumber daya manusia
di
wilayah Tasikmalaya.
Sistem Informasi Geografis
Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi menjadikan SIG berkembang
cukup signifikan. Koneksi internet yang semakin
mudah didapat dan kecepatan
yang semakin tinggu, menjadikan implementasi SIG semakin mudah dipergunakan. Dari sekedar yang digunakan
pada aplikasi
berbasis web based, kini sudah dapat diintegrasikan
dengan ponsel. Kebutuhan informasi spatial menjadikan perkembangan SIG menjadi
cepat.
Dukungan dari Google dengan fasilitas dan teknologinya (Google Map , Google API, Google
Earth) menjadikan semakin mudahnya membangun
aplikasi SIG. Salah
satu hal paling penting dalam banyak aplikasi
khususnya dalam SIG
adalah
kemampuan untuk
menentukan posisi atau lokasi
pada
satu alamat. Google Maps dengan API nya telah mempopulerkan konsep
untuk menggunakan alamat sebagai
tool awal navigasi peta. Dengan navigasi ini dapat diturunkan informasi berbagai hal, mulai dari
keberadaan , jalur
untuk menuju ke lokasi bahkan
sampai
ke informasi spatial.
Muncul dan berkembangnya Internet sebagai salah satu teknologi yang mempengaruhi segenap aspek kehidupan manusia. Sinergi antara internet dan SIG memberikan peningkatan
nilai manfaat diantara keduanya. SIG, sebagai suatu tools yang didisain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkan semua bentuk informasi yang
bereferensi geografi akan semakin mudah dipergunakan
dengan adanya teknologi internet. Saat ini SIG telah dimanfaatkan
untuk
berbagai bidang mulai dari pengeloaan sumberdaya
alam, telekomunikasi, tata
ruang,
transportasi, properti, kesehatan,
bencana alam, pendidikan, pemasaran, dan
berbagai bidang lainnya.
Secara implementasi di user terdapat dua
pendekatan teknologi yaitu :
SIG Berbasis Internet
SIG
berbasis
Internet,
bukanlah
teknologi yang berdiri sendiri. Teknologi ini terkait
dengan
HTML, Bahasa
Pemrograman Web,
paket software SIG
dan database.
Arsitektur SIG
berbasis
Internet
dapat
diilustrasikan sebagai sistem
client-server.
Client dengan perangkat PC yang terhubung ke Internet melakukan permintaan ke Web Server, selanjutnya proses
dilakukan pada server dan hasilnya dikirimkan
kembali ke client dalam format HTML yang telah mengandung informasi geografi (misal: peta). Secara umum, aplikasi SIG berbasis Internet dapat digolongkan dalam 4 bentuk yaitu: graphic snapshots (maps), spatial database catalogs, map generators dan real
time map browsers.
SIG Mobile
Perkembangan
teknologi komunikasi telah memungkinkan
aplikasi SIG diakses secara mobile.
Munculnya peralatan-peralatan (devices) mobile seperti handphone, PDA, Pocket PC, Hand Held PC serta teknologi Wireles Network telah merubah paradigma pemanfaatan aplikasi SIG. Di Indonesia saat ini telah
ada
operator telekomunikasi
yang penyediakan layanan GPRS (General Packet Radio Service)
yang memungkinkan akses Internet melalui mobile devices dengan kecepatan mencapai 40 Kbps.
Dari sisi aplikasi SIG yang dapat dikembangkan secara mobile adalah seperti informasi kemacetan lalu lintas secara realtime, rute perjalanan, pencarian lokasi ATM/SPBU,
lokasi potensi perikanan
dan lain- lain.
Google Maps API
Google Maps adalah layanan gratis Google yang cukup popular.
Fitur Google Maps dapat ditambahkan atau
diintegrasikan
ke dalam web sendiri dengan Google Maps API. Google Maps API adalah library
JavaScript. Menggunakan/memprogram Google Maps API sangat
mudah, hanya
membutuhkan
pengetahuan
tentang HTML dan JavaScript, serta koneksi Internet. Dengan
menggunakan
Google Maps
API dapat menghemat waktu dan
biaya dalam membangun aplikasi peta digital yang
handal. Data peta- peta dunia menjadi urusan Google saja. Saat ini versi terakhir Google
Map
API adalah versi
3.
Versi ini, memiliki kecepatan akses yang lebih
baik dari versi
sebelumnya khususnya
untuk browser ponsel.
Salsah satu contoh penggunaan Google Map API pada
setting peta adalah sebagai
berikut:
var
latlng = new google.maps.LatLng(-6.4, 106.8186111);
var myOptions = {
zoom: 13,
center: latlng,
mapTypeId: google.maps.MapTypeId.ROADMAP
};
Akan menghasilkan

Gambar 1. Google Map
Perancangan Sistem
Sebagai suatu sistem, web-based GIS
disusun
oleh
komponen-komponen pembentuk: (1) komponen perangkat keras, meliputi: web server sebagai tempat penyimpanan code dan database; (2)
komponen sistem operasi;
(3) komponen perangkat lunak web server dan database server (Apache dan mysql); (4) komponen perangkat lunak web programming (php,
html
dan
javascript; (5) perangkat lunak browsing
Tahapan Pengembangan
Pengembangan basisdata wisata kuliner dengan
web-based GIS
dapat dilakukan
melalui empat tahapan
berikut, yaitu:
1. Tahap
Perancangan
Pada tahap ini dilakukan
analisis terhadap kebutuhan data system informasi wisata kuliner, alur proses pengolahan informasi menggunakan Data Flow Diagram dan Spesifikasi
Proses. Perancangan sistem akan
menghasilkan acuan-acuan untuk membangun aplikasi. Selanjutnya
dilakukan perancangan basisdata wisata kuliner,
dalam hal ini
menggunakan model
ER
(entity relationship).
2. Tahap
Pengembangan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan
coding atau pemrograman dan
penyusunan basis data.
Pemrograman yang dilakukan menggunakan
script php untuk pengelolaan database dan Google Maps
API untuk
eksplorasi peta. Database yang dipergunakan adalah mysql. Pembangunan database
menggunakan acuan
Struktur Tabel yang diturunkan dari
ER Diagram. Sedangkan alur logika program dibangun dengan mengacu kepada Data
Flow Diagram.
3. Tahap
Implementasi
Tahap implementasi
meliputi instalasi sistem dan penempatan sistem ke dalam sebuah web server
(hosting)
.
Instalasi
sistem mencakup pemasangan
dan terhubung dalam jaringan internet.
Koneksi
dengan
internet diperlukan
karena untuk mengangktifkan Google Maps dan
fitur-fitur yang
dibangun dengan Google Maps
API.
4. Tahap
Pengujian
Pengujian dilakukan untuk
melihat apakah hasil pengembangan dan implementasi sesuai dengan fungsi
yang
diharapkan semula.
Pengujian
dilakukan dengan metoda standard pengujian
perangkat lunak yaitu menggunakan
metoda white box.
Perancangan Basis Data
Sistem Informasi Wisata Kuliner yang disusun memiliki Diagram ER sebagai berikut

memiliki
N KULINER

memiliki


1 memiliki N
MENU
Gambar 2. ER Diagram
Dari ERD yang disusun maka
diperoleh struktur
tabel Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Wisata
Kuliner sebagai berikut:
Tabel KelKuliner = #KodeKel,
NamaKel
Tabel Kuliner = #KodeKul, NamaKul, Alamat, Foto,Lat, Long, Status, ##KodeKul
Tabel Menu = #KodeMenu, NamaMenu, ##KodeJenis
Tabel JenisMenu =#KodeJenis,
NamaJenis
Tabel Deskripsi = ##KodeKul, ##KodeMenu, Deskripsi, HargaSatuan, Foto
Perancangan Menu
Rancangan menu yang dibangun disesuai dengan kebutuhan masukan dan keluaran.
Secara
umum sistem dibagi menjadi 2 level user
yaitu pengunjung dan admin. Level pengunjung memiliki hak akses untuk melihat atau mendapatkan informasi lengkap, sedangkan level admin memiliki hak akses untuk
melakukan perubahan terhadap semua data-data
dari sistem.
Masukan
Fasilitas untuk pengunjung adalah melakukan pencarian berdasarkan jenis menu, nama
kuliner, dan kelompok. Dalam penggunaanya, user akan
memasukkan keyword.
Kemudian masukan tersebut akan
diolah menjadi informasi dalam bentuk peta yang telah di-zoom sesuai hasil pencarian. User juga dapat
menambahkan fasilitasfasilitas baru pada
peta yang sudah ada.
Fasilitas untuk admin adalah fasilitas yang
dimiliki level pengunjung
ditambahkan fasilitas untuk
melakukan perubahan terhadap semua data yang
ada
di sistem. Perubahan yang dimaksud berupa
penambahan record data, edit data, hapus data. Sehubungan
dengan adanya data-data dalam bentuk
file gambar (image) maka disediakan fasilitas upload file gambar dengan pembatasan ukuran.
Keluaran
Subsistem
keluaran bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan produk akhir basisdata, seperti: tabel,
peta, dan lain-lain. Sesuai dengan rencana semula bahwa keluaran basisdata spasial
wisata kuliner
ini
akan dipublikasikan secara luas di internet. Untuk itu harus dilakukan
langkah terakhir yaitu
transformasi
basisdata spasial wisata
kuliner (terutama peta-peta)
ke dalam bentuk interaktif
yang berbasis web dengan perangkat lunak internet
mapping yang dibantu dengan perangkat lunak php dan google
map
API. Selain itu tampilan dari keluaran sistem juga harus dibuat semenarik mungkin sehingga
dapat meningkatkan kunjungan ke situs dan tentunya dapat menjadikan sebuah komunitas
tersendiri.
Informasi
yang dapat diperoleh berupa lokasi peta wisata kuliner, fasilitas untuk mencari jalur
menuju
lokasi (dari lokasi referensi), fasilitas zoom gambar peta . Informasi lain berupa data text yang berisi
data-data terkait dengan wisata kuliner seperti menu, gambaran singkat, harga dan gambar-gambar
terkait.
Implementasi dan Uji Sistem
Implementsi
sistem dilakukan dengan menempatkan kode program dan database ke sebuah web
server. Sebagai uji coba sistem ditempatkan di web hosting www.tasikmalaya.awardspace.biz. Beberapa tampilan yang dihasilkan adalah:
Menu Pengunjung

Gambar 3.
Halaman Pengunjung
Menu Admin

Gambar 4.
Halaman Admin
Berdasarkan hasil pengujian software, dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini mampu membantu user dalam mencari tempat tertentu atau lokasi tertentu berserta informasi yang bersangkutan. Selain itu,
halaman admin
juga terbukti
mampu memanipulasi peta yang ada sesuai
dengan kebutuhan user.
Penutup
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian pesat telah mendorong lahirnya perpaduan antara aplikasi SIG berbasis Internet yang dapat diakses secara luas. Teknologi ini
makin memudahkan pengguna khususnya para peminat wisata kuliner dalam mencari informasi, mengingat
akan kemudahan aksesnya.
Dari sisi pengembang, Teknologi Google API juga memudahkan dalam
membangun Sistem informasi berbasis peta. Kemudahan ini akan
semakin medorong pengembang untuk
lebih fokus
dalam merancang konten
informasinya dan
tidak akan banyak menghabiskan
waktu untuk pengembangan di sisi kode
program dan perangkat lunaknya.
Dalam kaitannya dengan otonomi daerah, dimana upaya-upaya untuk
menginventarisasi
potensi daerah dan
meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat telah banyak dilakukan
dengan
memanfaatkan SIG, maka perlu dikembangkan ke arah berbasis Internet, sehingga potensi dan layanan tersebut dapat
diakses secara luas. Pengembangan konten lain
selain kuliner akan banyak membantu meningkatkan kemajuan ekonomi daerah.
Artikel di atas dengan beberapa perubahan basaha.
Daftar Pustaka
1. Aronoff, Stanley. 1989. Geographic Information System: A
Management Perspective. Ottawa: WDL Publications
2. Autodesk Inc. 2001. Autodesk MapGuide Author
Release 6.0: User’s Guide.
California: Autodesk
Inc.
3. English, S.,
C. Wilkinson, and V. Baker (Ed). 1994. Survey Manual for Tropical Marine Resources.
Townsville: Australian
Institute of Marine Science
4. Pilgrim, C. J.,
Y.
K Leung, K. Mouzakis, and S.
Cameron. 1999. Implementing a Web-based
GIS.
Victoria: School of Information Technology - Swinburne University of Technology
5. Prahasta, Eddy. 2001. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Penerbit
Informatika
6. Shodiq,
Amir. 2002. Tutorial
Pemrograman dengan Google Maps
API
7. http://berpikirtentangmu.blogspot.com/2015/10/makalah-sistem-informasi-geografis-pemetaan-sekolah-menengah-atas-berbasis-web.html
Comments
Post a Comment