Hari Lingkungan, Lestari Lingkunganku


Lima Juni sebagai peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Diskusi yang hangat di antara kita, ungkapkanlah uneg-unegmu diacara diskusi ini. Kami (MRC Indonesia) bersama BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMK, Mapala Arga Dahana, PMII Komisariat UMK, Konsorsium Muria Hijau (KMH), dan sejumlah mahasiswa Universitas Muria Kudus pada sore itu duduk bersama di atas gelaran banner yang yang membentang di samping timur gedung berlantai 5 yang menjulang milik Fakultas Psikologi dan Fakultas Pertanian.

Dua buah kendi ditata di tengah kawan-kawan yang melingkar. Beberapa buku catatan yang terbuat dari kertas bekas telah dibagikan satu persatu kepada masing-masing peserta. Buku yang dibuat dari tangan itu, merupakan kampanye dari MRC Indonesia untuk melakukan Recycle terhadap barang-barang yang bisa digunakan lagi. Karena pada dasarnya konsep Recycle itu mudah. Dan bisa dilakukan siapa saja.

Peran mahasiswa terhadap Lingkungan : Mahasiswa Bisa Apa? Begitulah tajuk yang di angkat oleh teman-teman panitia. Yang ingin menegaskan bahwa, Mahasiswa Bergeraklah !! Orientasikan perilakku yang mendukung atau pro terhadap lingkungan. Karena berselaras dengan alam akan mendamaikan hati dan jiwa yang tamak. Menggantikan kering yang panjang dengan sejuk setiap hari. Menghantarkan kita kepada surge dunia yang hakiki.

 Ketua panitia kegiatan, Firda mengatakan “acara Bincang-Bincang Bulanan (BABBU) merupakan kegiatan rutin BEM FKIP. Kali ini kami bekerja sama dengan MRC Indonesia untuk membahas isu-isu lingkungan yang dihubungan dengan konteks Advokasi dan peran mahasiswa terhadap isu lingkungan tersebut.”

Perwakilan dari Mapala Arga Dahana menyebutkan bahwa mereka telah melakukan aksi nyata terkait peran mahasiswa terhadap linkungan. Bahkan pernah ditertawakan oleh mahasiswa lain ketika memunguti sampah-sampah yang berserakan di kampus. “mahasiswa sekarang itu aneh. Kami melakukan hal yang baik malah diketawai. Padahal sampah-sampah plastik yang berterbaran itu terlihat mengganggu pemandangan.”

Mapala juga memiliki kebun pembibitan yang setiap hari mereka rawat. Entah sudah berapa ratus bahkan ribuan tanaman yang tumbuh di kebun mereka. Kolam ikan di depan sekretariat mereka menambah kewarasan ditengah hiruk pikuk aktivitas kampus yang menuntut mahasiswa bergerak cepat. Tempat berteduh yang rimbun di bawah pepohonan raya. Disana, ada beberapa kursi yang dapat dijadikan tempat untuk berdiskusi atau mahasiswa yang sekedar ingin bersantai.

Langkah nyata juga telah dilakukan oleh teman-teman PMII komisariat Sunan Muria. Mereka telah melakukan pendampingan terhadap warga pati dalam menolak didirikannya pabrik semen di wilayah tersebut.

Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 5.30 petang. sehingga diskusi yang berjalan dengan dinamis akhirnya harus selesai sudah. Pada waktu itu, tak lupa MRC Indonesia memberikan kenang-kenangan Buku Jelajah Muria kepada pembicara yang datang. Dan ucapan terima kasih kepada seluruh mahasiswa serta relawan yang mau berbagi ilmu di Hari Lingkungan Hidup Se-dunia di tahun Piala Dunia. Ole-ole Lingkunganku!!!

wahyu dwi pranata
mrc indonesia
warga purwodadi

Comments