Makalah Sistem Informasi Geografis PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN WELAHAN KOTA JEPARA BERDASARKAN INTERPRETASI CITRA QUICKBIRD

Logo UMK.png
Makalah Sistem Informasi Geografis--- MUHAMMAD JEFRI YANTO 201351038

BAB 1 PENDAHULUAN

Kota dengan segala sarana dan fasilitasnya merupakan tempat bagi penduduk untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Bertambahnya jumlah penduduk baik itu disebabkan oleh pertambahan alami maupun migrasi berimplikasi pada semakin besarnya tekanan penduduk atas pemanfaatan lahan kota. Bentuk penggunaan lahan suatu perkotaan mencerminkan aktivitas penduduk di wilayah tersebut. Bertambahnya jumlah penduduk baik disebabkan oleh pertambahan alami maupun migrasi berimplikasi pada semakin besarnya tekanan penduduk atas pemanfaatan lahan kota. Tuntutan akan kebutuhan lahan untuk tempat tinggal/kawasan hunian serta untuk sarana menunjang fasilitas-fasilitas lain dan pendukungnya juga semakin meningkat. Hal ini akan menjadi persoalan bagi perencana, pengelola kota maupun penduduk itu sendiri apabila penggunaannya tidak sesuai dengan pemanfaatan[1]
yang semestinya. Untuk mengetahui penggunaan lahan di kawasan perkotaan maka diperlukan peta aktual penggunaan lahan sebagai dasar bagi perencanaan dan pengelolaan kota.

Untuk mengetahui penggunaan lahan pada kawasan perkotaan maka diperlukan data penginderaan jauh yakni berupa citra Quickbird. Citra tersebut diekstrak sehingga dapat diperoleh informasi mengenai jenis pemanfaatan lahan di wilayah kajian penelitian. Hasil interpretasi citra Quickbird pada penggunaan lahan level III menurut Sutanto (1986) selanjutnya diolah dengan perangkat lunak Sistem Informasi Geografi (SIG). keuntungan penggunaan SIG adalah data dapat diolah lebih cepat, efisien dan dapat ditayangkan kembali karena data tersimpan dalam bentuk digital yang kemudian hasilnya berupa peta digital penggunaan lahan.

Salah satu bagian dari Kota Jepara yang sangat dinamis perkembangan penggunaan lahannya adalah Wilayah Kecamatan Welahan, Kecamatan Welahan dengan luas wilayah 812 ha merupakan salah satu wilayah kecamatan pinggiran di Kota jepara yang sedang mengalami perkembangan fisik kota yang pesat.

Penggunaan lahan di Kecamatan Welahan pada pada tahun 1996 tercatat untuk lahan pertanian seluas 166,12 ha, sementara permukiman menempati areal seluas 419,20 ha, lahan perdagangan seluas 17,4475, Lahan industri seluas 26,3057 ha, lahan transportasi seluas 72,40 ha, lahan untuk jasa seluas 74,9770 ha, lahan untuk rekreasi seluas 14,424 ha dan lahan untuk lain-lain seluas 28,425 ha (Purwantara dan Hadi, 1997). Penggunaan lahan yang relatif cepat
Ini berimplikasi pada pola penataan ruang, kenyamanan hidup dan kondisi sosial ekonomi penduduk setempat.



 Berdasarkan beberapa fakta di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut;
 (1) Seberapa besar tingkat ketelitian hasil interpretasi citra Quickbird


pankromatik berwarna skala 1:5400 hasil perekaman  tahun 2008 untuk interpretasi penggunaan lahan di wilayah Kecamatan welahan;

(2) Bagaimana agihan penggunaan lahan dilihat dari aspek luas dan jenis penggunaan lahan di daerah penelitian?

BAB 2 METODE PENELITIAN


Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan teknik penginderaan jauh. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan photomorphic, dengan analisis interpretasi manual pada citra Quickbird, ceking lapangan dan SIG.

Untuk memudahkan dalam interpretasi penggunaan lahan diperlukan pedoman klasifikasi yakni berupa skema klasifikasi. [2]

Dalam penelitian ini mengacu pada skema klasifikasi menurut Sutanto (1986) sampai pada level 3. Sistem klasifikasi ini disesuaikan dengan daerah penelitian yakni daerah kota.

Sementara Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan formula
                                   
4pq                     
N =  N 2   (Anderson, Lo 1996)
Keterangan:

N =Jumlah Sampel

p = Ketelitian yang diharapkan q = Selisih antara 100 dan p

E =Kesalahan yang diterima


Dalam penelitian ini ditetapkan tingkat ketelitian sebesar 85% dan tingkat kesalahannya 10%

4.85.15


maka N =


= 51 sampel. Teknik pengambilan


2

10


sampel yang akan digunakan untuk keperluan penelitian ini adalah proporsional sampling dan purposive sampling. Sementara Teknik pengumpulan datanya dengan cara dokumentasi, observasi dan interpretasi citra. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah confusion matrix calculation (untuk menguji ketelitian hasil interpretasi) dan analisis SIG.

BAB 3 PEMBAHASAN


Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas dapat ditarik sejumlah kesimpulan sebagai berikut:

3.1 Uji Ketelitian Hasil Interpretasi Citra Quickbird


Berdasarkan uji ketelitian dengan menggunakan Confusion Matrix Calculation diketahui bahwa tingkat ketelitian hasil interpretasi citra Quickbird berwarna skala 1:5400 tahun 2008 untuk interpretasi penggunaan lahan di Wilayah Kecamatan welahan adalah 90,02%. Hal ini sudah memenuhi standar sebagaimana yang dikemukakan oleh Anderson dalam Lo (1996) bahwa suatu hasil interpretasi dapat digunakan keperluan analisis jika tingkat ketelitiannya mencapai minimal 85%. Untuk lebih jelas dalam memahami bentuk dan luas penggunaan lahan hasil interpretasi citra Quickbird lihat tabel 1 di bawah ini[3]
Tabel 1. Bentuk dan Luas penggunaan Lahan di Kec.

Welahan Berdasarkan Citra Quickbird Tahun 2008
No
Bentuk Penggunaan Lahan
Luas (ha)



1.
Permukiman
-

a. Teratur
96,901

b. Setengah Teratur
85,773

c. Tidak Teratur
295,187
2.
Perdagangan
-

a. Pasar
5,472

b. Pom bensin
1,415

c. Pertokoan
23,616

d. Pusat perbelanjaan
0,589



3.
Industri
-

a. Pabrik/perusahaan
16,769

b. Gudang
7,972
4.
Transportasi
-

a. Jalan
40,364

b. Stasiun/terminal
5,915



5.
Jasa Kelembagaan
-

a. Perkantoran
33,217

b. Kampus
23,453

c. Sekolah
29,976

d. Rumah sakit
4,332

Non kelembagaan(Perhotelan)
3,288



6.
Rekreasi
-

a. Kebun binatang
8,149

b. Lapangan Olah raga
2,102

c. Stadion
6,787

d. Gedung Olah raga
1,851



7.
Tempat Ibadah
-

a. Masjid
3,372

b. Gereja
0,509

c. Wihara
0,07
8.
Pertanian
-

a. Sawah
85,113

b. KC
9,580
9
Lain-lain
-

a. Kuburan
10,425

b. Lahan Kosong
7,232

c. Lahan Sedang dibangun
2,580
Jumlah 812,00






Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui bahwa penggunaan lahan untuk permukiman menempati area seluas 477,861 hektar. Sementara penggunaan lahan jasa sebesar 91,760 hektar. Penggunaan lahan perdagangan (31, 092 Ha), industri (24, 741 Ha), lahan transportasi (40, 364 Ha), Lahan Jasa (127, 483 Ha), Lahan Rekreasi (18, 889 Ha), Lahan Pertanian (94, 693 Ha), Lahan untuk Ibadah ( 3, 951 Ha) dan Lahan untuk lain-lain sebesar 21, 364 Ha. Uraian Sebaran masing-masing bentuk penggunaan lahan tahun 2008 akan dijelaskan pada paragraf di bawah ini.

3.1.1 Penggunaan lahan untuk permukiman


Di daerah penelitian penggunaan lahan untuk permukiman pada 2008 menempati area seluas 477,861 hektar. Rincian penggunaan lahan untuk permukiman dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Luas Permukiman di Kec. Welahan
Bentuk Permukiman
Luas (ha)



1.
Peraturan teratur (PT)
96,901



2.
Peraturan semi teratur (PST)
85,773



3.
Permukiman tidak teratur (PTT)
295,187


Jumlah
477,861




Sumber: Hasil interpretasi citra Quickbird dan cek lapangan


3.1.2 Penggunaan Lahan untuk Perdagangan


Di Kecamatan Welahan perdagangan terkonsentrasi di jalan-jalan utama seperti Jalan welahan-gotri, Jalan welahan demak.


Tabel 3. Penggunaan Lahan untuk Perdagangan tahun 2008
Penggunaan Lahan
Luas (ha)



1.
Pasar
5,472



2.
Pom Bensin
1,415



3.
Pertokoan
23,616



4.
Pusat Perbelanjaan
0,589


Jumlah
31,092




Sumber: hasil interpretasi citra Quickbird dan cek lapangan

3.1.3 Penggunaan Lahan Untuk Industri


Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa penggunaan lahan untuk Industri dikategorikan menjadi 2 jenis, yakni lahan untuk perusahaan/ pabrik dan gudang. Perusahaan/pabrik seluas 16,769 hektar dan penggunaan lahan gudang menempati lahan seluas 7,972 hektar.
Tabel 4. Penggunaan Lahan untuk Industri Tahun 2008

Penggunaan Lahan
Luas (ha)



1.
Perusahaan/pabrik
16,769



2.
Gudang
7,972


Jumlah
24,741




Sumber: hasil interpretasi citra Quickbird dan cek lapangan

3.1.4 Penggunaan Lahan untuk Transportasi


Tabel 5. Penggunaan Lahan untuk Transportasi Tahun 2008

Penggunaan Lahan
Luas (ha)



1.
Jalan
40,364



2.
Terminal/stasiun
5,915


Jumlah
45,364




Sumber: hasil interpretasi citra Quickbird dan cek lapangan
Penggunaan lahan untuk trasportasi diklasifikasi menjadi 2, yaitu lahan untuk jalan dan lahan untuk terminal. Berdasarkan hasil interpretasi citra Quickbird lahan untuk terminal menempati areal seluas 5,915 hektar. Sementara penggunaan lahan untuk jalan seluas 40,364 hektar.

 3.1.5 Penggunaan Lahan untuk Rekreasi
Tabel 7. Penggunaan Lahan untuk Rekreasi Tahun 2008

Penggunaan Lahan
Luas (ha)



1.
Kebun Binatang
8,149



2.
Lapangan Olah raga
2,102



3.
Stadion
6,787



4.
Gedung Olah raga
1,851


Jumlah
18,889




Sumber: Hasil interpretasi citra Quickbird dan cek lapangan

Berdasarkan hasil interpretasi citra Quickbird penggunaan lahan lapangan olah raga mempunyai luas 2.102 hektar, kebun binatang (8,149 hektar), stadion seluas 6,787 hektar dan gedung olah raga (1,851 hektar)

3.1.6 Penggunaan Lahan untuk Pertanian


Penggunaan lahan pertanian digolongkan menjadi dua macam yakni lahan pertanian untuk sawah dan Kebun Campuran. Secara keseluruhan luas sawah di Kecamatan Welahan adalah 85,113 hektar.

Tabel 8. Penggunaan Lahan untuk Pertanian Tahun 2008

Penggunaan Lahan
Luas (ha)


Pertanian
-



1.
Sawah
85,113



2.
KC
9,580


Jumlah
94,693

3.1.7 Penggunaan Lahan untuk Tempat Ibadah

                                                                 
Penggunaan lahan tempat ibadah meliputi masjid/mushola, gereja dan wihara. Penggunaan lahan masjid menempati areal seluas 3,272 hektar, gereja (0,509) dan wihara seluas 0,07 hektar.

Tabel 9. Penggunaan Lahan untuk Tempat Ibadah Tahun 2008
Penggunaan Lahan
Luas (Ha)


Tempat Ibadah
-



1.
Masjid
3,372



2.
Gereja
0,509
3.
Wihara
0,07


Jumlah
3,951




S umber: hasil interpretasi citra Quikbird dan cek lapangan

3.1.8 Penggunaan Lahan untuk Jasa


Tabel 6. Penggunaan Lahan untuk Jasa Tahun 2008

Penggunaan Lahan
Luas (ha)


Jasa Kelembagaan
-



1.
Perkantoran
33,217



2.
Kampus
23,453



3.
Sekolah
29,976



4.
Rumah Sakit
4,332


Jasa non- kelembagaan
-



1.
Hotel
3,288
Jumlah
127,483




Sumber: hasil interpretasi citra Quickbird dan cek lapangan

Penggunaan lahan untuk jasa pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni (1) penggunaan lahan jasa yang besifat kelembagaan yang (meliputi lahan untuk perkantoran, kampus, sekolah, rumah sakit/puskesmas) dan (2) penggunaan lahan jasa yang bersifat non kelembagaan (perhotelan).


3.1.9  Penggunaan lahan untuk lain-lain

 

Penggunaan lahan ini diklasifikasikan menjadi 3 yaitu lahan untuk kuburan yang menempati areal seluas 10,425 hektar , lahan kosong (8,359 hektar) dan lahan sedang dibangun seluas (2,580 hektar).


BAB 4 KESIMPULAN


Berdasarkan uji ketelitian denganmenggunakan Confusion Matrix Calculation diketahui bahwa tingkat ketelitian hasil interpretasi pada citra Quickbird berwarna skala 1:5400 tahun 2008 untuk interpretasi penggunaan lahan di wilayah Kecamatan Welahan adalah sebesar 90,02%. Adapun jenis penggunaan lahan yang ada di daerah penelitian berdasarkan pada klasifikasi penggunaan lahan yakni lahan untuk
permukiman sebesar 477, 861 Ha, Perdagangan (31, 092 Ha), Industri (24, 741 Ha), Lahan Transportasi (40, 364 Ha), Lahan Jasa (127, 483 Ha), Lahan Rekreasi (18, 889 Ha), Lahan Pertania (94, 693 Ha), Lahan untuk Ibadah (3, 951 Ha) dan Lahan untuk lain-lain sebesar 21, 364 Ha.[4]

DAFTAR PUSTAKA


[1]       2008. Kota Yogyakarta dalam Angka. BPN and . Yogyakarta: Penerbit BPN, “bab 1.” .
[2]       2009. Pedoman Penyusunan Rencana Tata Dep PU, R. K. P. J. Departemen, PU, 2008. Menakar Kinerja Kota Kota Di Indonesia. Doni J. Widiantono dan Ishma Soepriadi, and B. P. R. N. 1-4., “2 bab.”
http://berpikirtentangmu.blogspot.com/2015/06/makalah-pemanfaatan-sistem-informasi-geografis-daerah-rentan-banjir.html
[3]       2001. Sistem Informasi Geografis. Eddy Prahasta, B. P. I. Bandung., 1994. Lillesand, Thomas M. and Ralph W. Kiefer, and R. S. and I. I. S. E. N. Y. : J. W. & Sons., “3 bab.” .
[4]       1996. Penginderaan Jauh Terapan. Terjemahan Bambang Purbowaseso. Judul Asli: Applied Remote Sensing. Jakarta: UI Press. Lo, CP, 1992. Land Use/ Land cover Cllassification in Indonesia. Indonesian Jurnal of Geography volume III Nomor 2 1996 halaman 23-29. Mallingreau dan Rosalia, 2009. Analisis Akurasi Citra Muhamad Irdian, Q. U. K. P. Dasar, P. T. T. P. Pascasarjana, and ITB, “4 bab.” .

Comments