Makalah Sistem Informasi Geografis PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN WELAHAN KOTA JEPARA BERDASARKAN INTERPRETASI CITRA QUICKBIRD
Logo UMK.png |
Kota dengan segala sarana dan
fasilitasnya merupakan tempat bagi penduduk untuk melakukan berbagai macam
aktivitas. Bertambahnya jumlah penduduk baik itu disebabkan oleh pertambahan
alami maupun migrasi berimplikasi pada semakin besarnya tekanan penduduk atas
pemanfaatan lahan kota. Bentuk penggunaan lahan suatu perkotaan mencerminkan
aktivitas penduduk di wilayah tersebut. Bertambahnya jumlah penduduk baik
disebabkan oleh pertambahan alami maupun migrasi berimplikasi pada semakin
besarnya tekanan penduduk atas pemanfaatan lahan kota. Tuntutan akan kebutuhan
lahan untuk tempat tinggal/kawasan hunian serta untuk sarana menunjang
fasilitas-fasilitas lain dan pendukungnya juga semakin meningkat. Hal ini akan
menjadi persoalan bagi perencana, pengelola kota maupun penduduk itu sendiri
apabila penggunaannya tidak sesuai dengan pemanfaatan[1]
yang semestinya. Untuk mengetahui penggunaan lahan di
kawasan perkotaan maka diperlukan peta aktual penggunaan lahan sebagai dasar
bagi perencanaan dan pengelolaan kota.
Untuk mengetahui penggunaan lahan pada
kawasan perkotaan maka diperlukan data penginderaan jauh yakni berupa citra
Quickbird. Citra tersebut diekstrak sehingga dapat diperoleh informasi mengenai
jenis pemanfaatan lahan di wilayah kajian penelitian. Hasil interpretasi citra
Quickbird pada penggunaan lahan level III menurut Sutanto (1986) selanjutnya
diolah dengan perangkat lunak Sistem Informasi Geografi (SIG). keuntungan
penggunaan SIG adalah data dapat diolah lebih cepat, efisien dan dapat
ditayangkan kembali karena data tersimpan dalam bentuk digital yang kemudian
hasilnya berupa peta digital penggunaan lahan.
Salah satu bagian dari Kota Jepara
yang sangat dinamis perkembangan penggunaan lahannya adalah Wilayah Kecamatan
Welahan, Kecamatan Welahan dengan luas wilayah 812 ha merupakan salah satu
wilayah kecamatan pinggiran di Kota jepara yang sedang mengalami perkembangan
fisik kota yang pesat.
Penggunaan lahan di Kecamatan Welahan
pada pada tahun 1996 tercatat untuk lahan pertanian seluas 166,12 ha, sementara
permukiman menempati areal seluas 419,20 ha, lahan perdagangan seluas 17,4475,
Lahan industri seluas 26,3057 ha, lahan transportasi seluas 72,40 ha, lahan
untuk jasa seluas 74,9770 ha, lahan untuk rekreasi seluas 14,424 ha dan lahan
untuk lain-lain seluas 28,425 ha (Purwantara dan Hadi, 1997). Penggunaan lahan
yang relatif cepat
Ini
berimplikasi pada pola penataan ruang, kenyamanan hidup dan kondisi sosial
ekonomi penduduk setempat.
Berdasarkan beberapa fakta di atas, dirumuskan masalah
sebagai berikut;
(1) Seberapa besar tingkat ketelitian hasil
interpretasi citra Quickbird
pankromatik berwarna skala 1:5400 hasil perekaman tahun 2008 untuk interpretasi penggunaan
lahan di wilayah Kecamatan welahan;
(2) Bagaimana agihan penggunaan lahan dilihat dari aspek
luas dan jenis penggunaan lahan di daerah penelitian?
BAB 2 METODE
PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan teknik penginderaan jauh.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan photomorphic, dengan
analisis interpretasi manual pada citra Quickbird, ceking lapangan dan SIG.
Untuk memudahkan dalam interpretasi penggunaan lahan
diperlukan pedoman klasifikasi yakni berupa skema klasifikasi. [2]
Dalam penelitian ini mengacu pada skema klasifikasi
menurut Sutanto (1986) sampai pada level 3. Sistem klasifikasi ini disesuaikan
dengan daerah penelitian yakni daerah kota.
Sementara Penentuan jumlah sampel
dalam penelitian ini menggunakan formula
4pq
N = N
2 (Anderson, Lo 1996)
Keterangan:
N =Jumlah Sampel
p = Ketelitian yang diharapkan
q = Selisih antara 100 dan p
E =Kesalahan yang diterima
Dalam penelitian ini ditetapkan tingkat ketelitian
sebesar 85% dan tingkat kesalahannya 10%
4.85.15
|
||||
maka
N =
|
= 51
sampel. Teknik pengambilan
|
|||
2
|
||||
10
|
sampel yang akan digunakan untuk keperluan penelitian ini
adalah proporsional sampling dan purposive sampling. Sementara Teknik
pengumpulan datanya dengan cara dokumentasi, observasi dan interpretasi
citra. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah confusion
matrix calculation (untuk menguji ketelitian hasil interpretasi)
dan analisis SIG.
BAB 3 PEMBAHASAN
Berdasarkan uraian pada pembahasan di
atas dapat ditarik sejumlah kesimpulan sebagai berikut:
3.1 Uji
Ketelitian Hasil Interpretasi Citra Quickbird
Berdasarkan
uji ketelitian dengan menggunakan Confusion Matrix Calculation diketahui
bahwa tingkat ketelitian hasil interpretasi citra Quickbird berwarna skala
1:5400 tahun 2008 untuk interpretasi penggunaan lahan di Wilayah Kecamatan
welahan adalah 90,02%. Hal ini sudah memenuhi standar sebagaimana yang
dikemukakan oleh Anderson dalam Lo (1996) bahwa suatu hasil interpretasi dapat
digunakan keperluan analisis jika tingkat ketelitiannya mencapai minimal 85%.
Untuk lebih jelas dalam memahami bentuk dan luas penggunaan lahan hasil
interpretasi citra Quickbird lihat tabel 1 di bawah ini[3]
Tabel 1. Bentuk dan Luas penggunaan
Lahan di Kec.
Welahan Berdasarkan Citra Quickbird
Tahun 2008
No
|
Bentuk
Penggunaan Lahan
|
Luas
(ha)
|
1.
|
Permukiman
|
-
|
a. Teratur
|
96,901
|
|
b. Setengah Teratur
|
85,773
|
|
c. Tidak Teratur
|
295,187
|
|
2.
|
Perdagangan
|
-
|
a. Pasar
|
5,472
|
|
b. Pom bensin
|
1,415
|
|
c. Pertokoan
|
23,616
|
|
d. Pusat
perbelanjaan
|
0,589
|
|
3.
|
Industri
|
-
|
a.
Pabrik/perusahaan
|
16,769
|
|
b. Gudang
|
7,972
|
|
4.
|
Transportasi
|
-
|
a. Jalan
|
40,364
|
|
b. Stasiun/terminal
|
5,915
|
|
5.
|
Jasa Kelembagaan
|
-
|
a. Perkantoran
|
33,217
|
|
b. Kampus
|
23,453
|
|
c. Sekolah
|
29,976
|
|
d. Rumah sakit
|
4,332
|
|
Non
kelembagaan(Perhotelan)
|
3,288
|
|
6.
|
Rekreasi
|
-
|
a. Kebun binatang
|
8,149
|
|
b. Lapangan Olah
raga
|
2,102
|
|
c. Stadion
|
6,787
|
|
d. Gedung Olah raga
|
1,851
|
|
7.
|
Tempat Ibadah
|
-
|
a. Masjid
|
3,372
|
|
b. Gereja
|
0,509
|
|
c. Wihara
|
0,07
|
|
8.
|
Pertanian
|
-
|
a. Sawah
|
85,113
|
|
b. KC
|
9,580
|
|
9
|
Lain-lain
|
-
|
a. Kuburan
|
10,425
|
|
b. Lahan Kosong
|
7,232
|
|
c. Lahan Sedang
dibangun
|
2,580
|
|
Jumlah 812,00
|
||
Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui
bahwa penggunaan lahan untuk permukiman menempati area seluas 477,861 hektar.
Sementara penggunaan lahan jasa sebesar 91,760 hektar. Penggunaan lahan
perdagangan (31, 092 Ha), industri (24, 741 Ha), lahan transportasi (40, 364
Ha), Lahan Jasa (127, 483 Ha), Lahan Rekreasi (18, 889 Ha), Lahan Pertanian
(94, 693 Ha), Lahan untuk Ibadah ( 3, 951 Ha) dan Lahan untuk lain-lain sebesar
21, 364 Ha. Uraian Sebaran masing-masing bentuk penggunaan lahan tahun 2008
akan dijelaskan pada paragraf di bawah ini.
3.1.1 Penggunaan
lahan untuk permukiman
Di
daerah penelitian penggunaan lahan untuk permukiman pada 2008 menempati area
seluas 477,861 hektar. Rincian penggunaan lahan untuk permukiman dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Luas Permukiman di Kec. Welahan
Bentuk Permukiman
|
Luas (ha)
|
|
1.
|
Peraturan teratur (PT)
|
96,901
|
2.
|
Peraturan semi
teratur (PST)
|
85,773
|
3.
|
Permukiman tidak
teratur (PTT)
|
295,187
|
Jumlah
|
477,861
|
|
Sumber:
Hasil interpretasi citra Quickbird dan cek lapangan
3.1.2 Penggunaan
Lahan untuk Perdagangan
Di
Kecamatan Welahan perdagangan terkonsentrasi di jalan-jalan utama seperti Jalan
welahan-gotri, Jalan welahan demak.
Tabel 3. Penggunaan Lahan
untuk Perdagangan tahun 2008
Penggunaan Lahan
|
Luas (ha)
|
|
1.
|
Pasar
|
5,472
|
2.
|
Pom Bensin
|
1,415
|
3.
|
Pertokoan
|
23,616
|
4.
|
Pusat Perbelanjaan
|
0,589
|
Jumlah
|
31,092
|
|
Sumber:
hasil interpretasi citra Quickbird dan cek lapangan
3.1.3 Penggunaan
Lahan Untuk Industri
Berdasarkan
Tabel 4 diketahui bahwa penggunaan lahan untuk Industri dikategorikan menjadi 2
jenis, yakni lahan untuk perusahaan/ pabrik dan gudang. Perusahaan/pabrik
seluas 16,769 hektar dan penggunaan lahan gudang menempati lahan seluas 7,972
hektar.
Tabel 4. Penggunaan Lahan untuk
Industri Tahun 2008
Penggunaan Lahan
|
Luas (ha)
|
|
1.
|
Perusahaan/pabrik
|
16,769
|
2.
|
Gudang
|
7,972
|
Jumlah
|
24,741
|
|
Sumber:
hasil interpretasi citra Quickbird dan cek lapangan
3.1.4 Penggunaan
Lahan untuk Transportasi
Tabel 5. Penggunaan Lahan
untuk Transportasi Tahun 2008
Penggunaan Lahan
|
Luas (ha)
|
|
1.
|
Jalan
|
40,364
|
2.
|
Terminal/stasiun
|
5,915
|
Jumlah
|
45,364
|
|
Sumber:
hasil interpretasi citra Quickbird dan cek lapangan
Penggunaan
lahan untuk trasportasi diklasifikasi menjadi 2, yaitu lahan untuk jalan dan
lahan untuk terminal. Berdasarkan hasil interpretasi citra Quickbird lahan
untuk terminal menempati areal seluas 5,915 hektar. Sementara penggunaan lahan
untuk jalan seluas 40,364 hektar.
3.1.5 Penggunaan
Lahan untuk Rekreasi
Tabel 7. Penggunaan Lahan untuk Rekreasi Tahun 2008
Penggunaan Lahan
|
Luas (ha)
|
|
1.
|
Kebun Binatang
|
8,149
|
2.
|
Lapangan Olah raga
|
2,102
|
3.
|
Stadion
|
6,787
|
4.
|
Gedung Olah raga
|
1,851
|
Jumlah
|
18,889
|
|
Sumber:
Hasil interpretasi citra Quickbird dan cek lapangan
Berdasarkan
hasil interpretasi citra Quickbird penggunaan lahan lapangan olah raga
mempunyai luas 2.102 hektar, kebun binatang (8,149 hektar), stadion seluas
6,787 hektar dan gedung olah raga (1,851 hektar)
3.1.6 Penggunaan
Lahan untuk Pertanian
Penggunaan
lahan pertanian digolongkan menjadi dua macam yakni lahan pertanian untuk sawah
dan Kebun Campuran. Secara keseluruhan luas sawah di Kecamatan Welahan adalah
85,113 hektar.
Tabel
8. Penggunaan Lahan untuk Pertanian Tahun 2008
Penggunaan Lahan
|
Luas (ha)
|
|
Pertanian
|
-
|
|
1.
|
Sawah
|
85,113
|
2.
|
KC
|
9,580
|
Jumlah
|
94,693
|
3.1.7 Penggunaan
Lahan untuk Tempat Ibadah
Penggunaan
lahan tempat ibadah meliputi masjid/mushola, gereja dan wihara. Penggunaan
lahan masjid menempati areal seluas 3,272 hektar, gereja (0,509) dan wihara
seluas 0,07 hektar.
Tabel
9. Penggunaan Lahan untuk Tempat Ibadah Tahun 2008
Penggunaan Lahan
|
Luas (Ha)
|
|
Tempat Ibadah
|
-
|
|
1.
|
Masjid
|
3,372
|
2.
|
Gereja
|
0,509
|
3.
|
Wihara
|
0,07
|
Jumlah
|
3,951
|
|
S
umber: hasil interpretasi citra Quikbird dan cek lapangan
3.1.8
Penggunaan Lahan untuk Jasa
Tabel
6. Penggunaan Lahan untuk Jasa Tahun 2008
Penggunaan Lahan
|
Luas (ha)
|
|
Jasa Kelembagaan
|
-
|
|
1.
|
Perkantoran
|
33,217
|
2.
|
Kampus
|
23,453
|
3.
|
Sekolah
|
29,976
|
4.
|
Rumah Sakit
|
4,332
|
Jasa non- kelembagaan
|
-
|
|
1.
|
Hotel
|
3,288
|
Jumlah
|
127,483
|
|
Sumber:
hasil interpretasi citra Quickbird dan cek lapangan
Penggunaan lahan untuk jasa pada penelitian
ini dibagi menjadi dua, yakni (1) penggunaan lahan jasa yang besifat
kelembagaan yang (meliputi lahan untuk perkantoran, kampus, sekolah, rumah
sakit/puskesmas) dan (2) penggunaan lahan jasa yang bersifat non kelembagaan
(perhotelan).
3.1.9 Penggunaan lahan
untuk lain-lain
Penggunaan
lahan ini diklasifikasikan menjadi 3 yaitu lahan untuk kuburan yang menempati
areal seluas 10,425 hektar , lahan kosong (8,359 hektar) dan lahan sedang
dibangun seluas (2,580 hektar).
BAB 4 KESIMPULAN
Berdasarkan uji ketelitian denganmenggunakan Confusion Matrix Calculation diketahui bahwa tingkat
ketelitian hasil interpretasi pada citra Quickbird berwarna skala 1:5400 tahun
2008 untuk interpretasi penggunaan lahan di wilayah Kecamatan Welahan adalah sebesar
90,02%. Adapun jenis penggunaan lahan yang ada di daerah penelitian berdasarkan
pada klasifikasi penggunaan lahan yakni lahan untuk
permukiman sebesar 477, 861 Ha, Perdagangan (31, 092 Ha),
Industri (24, 741 Ha), Lahan Transportasi (40, 364 Ha), Lahan Jasa (127, 483
Ha), Lahan Rekreasi (18, 889 Ha), Lahan Pertania (94, 693 Ha), Lahan untuk
Ibadah (3, 951 Ha) dan Lahan untuk lain-lain sebesar 21, 364 Ha.[4]
DAFTAR PUSTAKA
[1] 2008. Kota
Yogyakarta dalam Angka. BPN and . Yogyakarta: Penerbit BPN, “bab 1.” .
[2] 2009. Pedoman Penyusunan
Rencana Tata Dep PU, R. K. P. J. Departemen, PU, 2008. Menakar Kinerja Kota
Kota Di Indonesia. Doni J. Widiantono dan Ishma Soepriadi, and B. P. R. N.
1-4., “2 bab.”
http://berpikirtentangmu.blogspot.com/2015/06/makalah-pemanfaatan-sistem-informasi-geografis-daerah-rentan-banjir.html
[3] 2001. Sistem
Informasi Geografis. Eddy Prahasta, B. P. I. Bandung., 1994. Lillesand, Thomas
M. and Ralph W. Kiefer, and R. S. and I. I. S. E. N. Y. : J. W. & Sons., “3
bab.” .
[4] 1996.
Penginderaan Jauh Terapan. Terjemahan Bambang Purbowaseso. Judul Asli: Applied
Remote Sensing. Jakarta: UI Press. Lo, CP, 1992. Land Use/ Land cover
Cllassification in Indonesia. Indonesian Jurnal of Geography volume III Nomor 2
1996 halaman 23-29. Mallingreau dan Rosalia, 2009. Analisis Akurasi Citra
Muhamad Irdian, Q. U. K. P. Dasar, P. T. T. P. Pascasarjana, and ITB, “4 bab.”
.
Comments
Post a Comment