BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa
dalam era globalisasi ini kemajuan teknologi sangat pesat sekali. Banyak sekali
riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan baru dalam dunia
teknologi,terutama teknologi Informasi. Adapun salah satu penemuan tersebut
adalah Sistem Informasi geografis atau Geographic information system (GIS).
Dengan adanya teknologi ini maka akan memudah kan kita dalam hal pemetaan
lahan, dan penentuan lahan pertanian yang cocok untuk jenis tanaman tertentu
sehingga dapat berproduksi secara maksimal.
Perkembangan sistem informasi
tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan teknologi jaringan komputer.
Melalui jaringan komputer maka memungkinkan dilakukannya komunikasi dan
interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini mengatasi semua
hambatan baik dimensi waktu (dapat dilakukan kapan saja) maupun dimensigeografis (dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer).
Sehubungan
dengan perkembangan sistem informasi dan kemajuan teknologi jaringan komputer
tersebut, hendaknya dapat kita pelajari dan kita aplikasikan dalam bidang yang
kita geluti. Aplikasi sistem informasi geografis dalam agribisnis perlu
diupayakan semaksimal mungkin, sehingga dapat mendukung maksimalnya hasil
produksi pertanian yang diusahakan , baik dari hulu sampai ke hilir.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan makalah yang dapat diambil adalah “bagaimana sistem informasi geografis dapat
diaplikasikan dalam bidang agribisnis”.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar “mahasiswa Teknik Informatika dapat mengenal , memahami dan mengaplikasikan
sistem informasi geografis”
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian SIG
Sebelum kita membahas tentang pengertian SistemInformasi Geografis sebaiknya kita memahami dulu apa yang dimaksud dengan
sistem informasi. Sistem informasi merupakan kesatuan elemen yang tersebar dan
saling berinteraksi yang menciptakan aliran informasi. Proses interaksi
tersebut berupa proses data dengan cara pemasukan, pengolahan, integrasi,
pengolahan, komputasi atau perhitungan, penyimpanan, serta distribusi data atau
informasi.
Perlu
dibedakan antara data dan informasi. Data merupakan fakta yang ada dan melekat
pada suatu obyek seperti nilai, ukuran, berat, luas, dan sebagainya. Sedangkan
informasi merupakan pengetahuan tambahan yang diperoleh setelah dilakukan
pemrosesan dari data tersebut. Nilai suatu informasi amat bergantung dari
pengetahuan yang dimiliki oleh pengguna.
Dengan kata lain informasi merupakan sekumpulan
data yang relevan dan berkaitan (sesuai dengan tingkatan validitas dan
reliabilitasnya), yang diolah dan diproses menjadi bentuk yang mudah dipahami,
disukai, dan mudah diakses. Pengguna bebas memanfaatkan informasi sebagai
pengetahuan, dasar perencanaan, landasan pengambilan keputusan, sampai kepada
hal yang sederhana seperti hiburan.
Sistem informasi terdiri dari Non Spatial
Information System dan Spatial Information System (SIS). Sedangkan SIS terbagi
dua menjadi Non Resorce SIS dan Resource SIS. Kemudian Resource SIS terbagi dua
lagi, yaitu Geographical Information System (GIS)dan Land Information System
(LIS).
Geographic information system (GIS) atau SistemInformasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen
berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan
dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di
muka bumi.
Teknologi
GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa
digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta
analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai
keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui
gambar-gambar petanya.
GIS lebih
dikenal sebagai software tools: perangkat lunak, antara lain seperti misalnya:
ArcInfo, MapInfo, AutoCadMap, Grass, dan masih banyak lagi. Dengan tools yang
sama maka GIS berkaitan dengan proses dan presentasi peta-peta skala kecil
(peta LandUse, Kehutanan), sedangkan LIS berkaitan dengan peta-peta skala
besar, yaitu peta bidang-bidang tanah (land parcels).
2.2 Sejarah Perkembangan SIG
35000
tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya
sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua
elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis
yang terhubung ke database atribut.
Pada
tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan,
termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data
sensus.
Awal abad ke-20
memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan
menjadi beberapa lapisan (layer).
Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa
aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.
Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut
CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada),
digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan
untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian
land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di
wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah,
pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala
1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan
analisis.
CGIS
merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan
yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay),
penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning),
mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika ,
memasukkan garis sebagai arc yang
memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas
terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian
disebut "Bapak SIG".
CGIS
bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah
pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil
yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor
lain seperti ESRI
dan CARIS
berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada
pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua
pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri
pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi
pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20,
pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan
distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor
menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data
dan transfer.
Indonesia
sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI
mengundang UNESCO dalam menyusun
"Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua
(1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.
2.3 Manfaat aplikasi SIG
GIS adalah sebuah aplikasi
dinamis, dan akan terus berkembang. Peta yang dibuat pada aplikasi ini tidak
hanya akan berhenti dan terbatas untuk keperluan saat dibuatnya saja. Dengan
mudahnya kita bisa melakukan peremajaan terhadap informasi yang terkait pada
peta tersebut, dan secara otomatis peta tersebut akan segera menunjukkan akan
adanya perubahan informasi tadi. Semuanya itu dapat Anda kerjakan dalam waktu
singkat, tanpa perlu belajar secara khusus
GIS berbeda dengan sistem
informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat
atau perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat
peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya.
GIS adalah sebuah teknologi
yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis
diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis
kita secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan
menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.
GIS memungkinkan kita untuk
membuat tampilan peta serta menggunakannya untuk keperluan presentasi dengan
menunjuk dan meng-klik-nya. GIS memungkinkan kita untuk menggambarkan dan
menganalisa informasi dengan cara pandang baru, mengungkap semua keterkaitan
yang selama ini tersembunyi, pola, dan kecenderungannya.
Para pelaku bisnis yang bergerak
di bidang pemasaran, periklanan, real estate, dan ritel saat ini sudah
menggunakan GIS untuk melakukan analisa pasar, mengoptimalkan kampanye
periklanan melalui media masa, analisis terhadap bidang-bidang tanah, dan membuat
model atas pola pengeluaran. GIS akan merubah banyak hal yang berkait erat
dengan pekerjaan Anda, apa pun bisnis Anda tersebut.
Keuntungan
utama alat dari SIG adalah memberi kemungkinan untuk mengindentifikasi hubungan
spasial diantara feature data geografis dalam bentuk peta. SIG tidak hanya
sekedar menyimpan peta menurut pengertian konvensional yang ada dan SIG tidak
pula sekedar menyimpan citra atau pandangan dari area geografi tertentu. Akan
tetapi, SIG dapat menyimpan data menurut kebutuhan yang diinginkan dan
menggambarkan kembali sesuai dengan tujuan tertentu. SIG menghubungkan data
spasial dengan informasi geografi tentang feature tertentu pada peta. Informasi
ini disimpan sebagai atribut atau karakteristik dari feature yang disajikan
secara grafik.
Sebagai
contoh, jaringan jalan dapat disajikan dengan jalur tengah jalan (road
centerlines), pada keadaan ini, representasi visual yang sebenarnya dari jalan
tidak akan memberikan terlalu banyak informasi tentang jalan tersebut. Untuk
memperoleh informasi tentang jalan, misalnya lebar atau jenis jalan, kita dapat
menanyakan ke database, kemudian menentukanan simbol tampilan jalan menurut
jenis informasi yang perlu ditampilkan.
SIG dapatjuga menggunakan atribut yang tersimpan untuk menghitung informasi baru
mengenai feature peta :
- sebagai contoh, untuk menghitung panjang jalan tertentu atau mendeterminasi luas total dari jenis tanah tertentu.
Saat ini SIG digunakan untuk
aplikasi yang beragam, antara lain :
- untuk kepentingan bisnis, universitas dan pemerintahan.
Definisi umum dapat dijelaskan
sebagai :
- Sistem komputer yang mampu menangani dan menggunakan data yang menjelaskan tempat pada permukaan bumi.
SIG juga dapat telah
dijelaskan dengan dua cara :
- Melalui definisi format data; dan
- Melalui kemampuannya untuk melaksanakan operasi spasial, menghubungkan kumpulan data dengan menghubungkan lokasi sebagai kunci umum.
Penginputan
data yang paling banyak dilakukan yang berkaitan dengan idata geografi adalah
datacitra satelit. Data ini berbentuk raster atau grid. Data seperti ini dapat
diproses melalui analisa dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut sistem
pemprosesan citra (Image Processing System). Data dapat juga diinput dengan
memasukkan data vektor yang ada di bumi, yaitu dengan menggunakan alat yang
dinamakan digitizer.
Semua data
yang masuk disimban di data base. Database SIG berbeda dengan database sistim
drafting biasa dimana dengan sistim drafting biasa , outputnya hanya berbentuk
grafik dimana database SIG dapat menggabungkan data textual dengan data grafik.
Salah satu contoh pemanfaatan SIG adalah analisa
pengunaan lahan seperti di bawah ini
Analisis
lahan dapat ditempuh dengan menggunakan data satelit inderaja dan SIG (Sisteminformasi Geografi). Gambar ini dibuat
dengan metode deteksi menggunakan data
multi temporal Lansat dan di komplemen dengan data lain untuk menghitung luas
sawah di Kabupaten Sidrap pada tahun 1995. Tehnik deteksi seperti
diffrentiation technics, analisis Visual dan SIG digunakan untuk
mengidentifikasi secara spasial luas lahan pada tahun tersebut.
Contoh yang kedua adalah Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Untuk
Pengembangan Ekonomi Kacang Tanah
kegiatan
penelitian Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Pengembangan Ekonomi Kacang
Tanah pada tahun Anggaran 2004 ini merupakan penelitian tahap III yang
dilaksanakan oleh Proyek Pemanfaatan Teknologi Dirgantara untuk Pembangunan
Ekonomi Daerah/Masyarakat di Pusat Pengembangan Pemanfaatan Dan Teknologi
Penginderaan Jauh, LAPAN. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi
daerah potensi lahan untuk budidaya kacang tanah di Pulau Jawa melalui
teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun
yang dapat diambil kesimpulan dari makalah ini adalah Sistem informasi
geografis merupakan sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan
komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala
sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Sistem Informasi
geografis dapat dimanfaatkan dalam banyak bidang terutama agribisnis .Para
pelaku bisnis yang bergerak di bidang pemasaran, periklanan, real estate, dan
ritel saat ini sudah menggunakan GIS untuk melakukan analisa pasar,
mengoptimalkan kampanye periklanan melalui media masa, analisis terhadap
bidang-bidang tanah, dan membuat model atas pola pengeluaran.
3.2. Saran
Sebagai mahasiswa Teknik Informatika sebaiknya mau terbuka untuk menerima, memahami
dan mempelajari kemajuan – kemajuan teknologi yang saat ini berkembang pesat.
Terutama teknologi informasi yang dapat mendukung kerja kita dalam bidang
agribisnis.Kita tidak boleh menutup mata terhadap ketertinggalan kita terhadap
negara-negara lain yang dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik
terutama dalam menyongsong era globalisasi ini.
Wikipedia.Sistem Informasi Geografis. 3 Juni 2006
LAPAN.Inderaja. 3 Juni 2006
http://berpikirtentangmu.blogspot.com/2015/06/makalah-sistem-informasi-geografi-pembangunan-daerah-jepara.html
wah terima kasih kak untuk info dan juga makalahnya, bisa untuk ilmu tambahan kebetulan memang lagi belajar tentang ini.
ReplyDeletekunjungi juga website saya kak http://felix.mahasiswa.atmaluhur.ac.id
+ website kampus saya www.atmaluhur.ac.id