Sistem Informasi Geografis--- SAIFUL MUJAB 201351123
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan Penelitian
1.3 RUMUSAN MASALAH
BAB II
2.1 Definisi Sistem Informasi
2.3 Data dan Informasi
2.4 SIG (Sistem informasi geografi )
2.5 SISTEM INFORMASI TURIS
2.6 Kekayaan Lokasi Wisata Bahari di JEPARA
BAB III
3.1 KESIMPULAN
1.1 Latar belakang
Pariwisata
merupakan salah satu asset nasional yang sangat potensial untuk menambah
pendapatan Negara. Dengan letak geografi yang begitu strategis yaitu diantara
dua benua dan diantara dua samudra maka Indonesia menjadi Negara yang sering
dilalui berbagai kegiatan. Baik kegiatan perdagangan, industri, bisnis maupun
sosial politik. Jepara merupakan sebuah kota di Jawa Tengah yang terletak di
pantura timur Jawa Tengah, dimana bagian barat dan utara dibatasi oleh laut.
Penyajian
informasi di Kabupaten Jepara pada saat ini masih memerlukan pengembangan, hal
ini dikarenakan informasi tentang objek wisata tersebut masih kurang. Informasi
yang diperoleh oleh masyarakat adalah melalui brosur yang hanya dapat diperoleh
melalui Dinas Pariwisata dan melalui situs Pariwisata. Informasi yang
ditampilkan hanya nama dan jenis wisata saja, sedangkan informasi lainnya
seperti akomodasi, transportasi, biro perjalanan serta sarana dan prasarana
lain yang mendukung tidak tersedia. Begitu juga dengan pengelolaan data dan
informasi kepariwisataan masih belum optimal.
Hal ini
dikarenakan data kedatangan wisatawan yang selama ini diperoleh dari Kantor
Imigrasi Kabupaten Jepara belum cukup untuk menggambarkan karakterisitik, pola
perjalanan, dan pola pengeluaran wisatawan selama berkunjung di Kabupaten
Jepara. Untuk lebih mengembangkan pariwisata di Kabupaten Jepara diperlukan
suatu informasi yang lebih informatif sehingga dapat memberikan kemudahan bagi
wisatawan. Oleh karena itu diperlukan sebuah aplikasi guna menunjang fasilitas
pariwisata serta pengembangan potensi wisata Kabupaten Jepara
Penyajian data
yang akurat tentang keberadaan daerah wisata sangat diperlukan untuk mendukung
pengembangan potensi suaru daerah yang disajikan dalam bentuk website, yang
dapat diandalkan untuk menunjang e-Goverment dan meningkatkan pendapatan
disuatu daerah. Salah satu bentuk penyajian informasi adalah penayangan dalam
bentuk data dan informasi kondisi geografis yang dikenal sebagai SistemInformasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS). Sistem
informasi mengenai potensi daerah berbasis GIS dapat dijadikan solusi sebagai
pedoman bagi wisatawan yang berkunjung. Pembuatan aplikasi GIS berbasis web
dapat digunakan untuk membantu wisatawan dalam mempermudah pencarian objek
wisata yang diinginkan. Adanya Sistem Informasi Geografis berbasis web mengenai
lokasi daerah pariwisata di Kabupaten Jepara diharapkan mampu memberikan
informasi kepariwisataan bagi masyarakat luas, mampu menampilkan peta yang
interaktif, obyek wisata andalan, dan juga informasi mengenai fasilitas
pendukung seperti hotel, restoran, biro perjalanan, toko souvenir, dan hiburan
serta event-event tertentu. Dengan adanya informasi yang lengkap maka akan
memudahkan wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata di Kabupaten Jepara.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam mengerjakan tugas akhir
ini antara lain :
1. Mengembangkan
Sistem Informasi Geografis sebagai salah satu usaha yang dapat menyampaikan
informasi pariwisata di Kota Jepara beserta fasilitas pendukung yang tersedia
secara menarik, informatif, online, cepat dan akurat pada masyarakat secara
nasional maupun internasional.
2. Mengembangkan
sistem informasi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam mengelola data
kepariwisataan di Kota Jepara agar data yang disajikan optimal dan uptodate.
3. Mengembangkan Google Maps sebagai teknologi
informasi global untuk mempermudah wisatawan dalam mencari lokasi objek wisata.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Pada
makalah ini, penulis mengambil beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Apa
Sistem Informasi Geografi?
2. Apa yang di peroleh
oleh wisatawan terhadap sistem informasi wisatawan di kota Jepara
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Informasi
Kata sistem berasal dari
bahasa Yunani yaitu systema, yang mempunyai satu
pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara
teratur dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan (Vaza,2006).[1] Sementara itu
menurut Hamalik (2002 dalam Zakir 2007) Sistem secara teknis
berarti seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan. Mudyharjo (1993, dalam Zakir 2007) mendefinisikan
sistem sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atas
bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara
dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dari ketiga definisi tersebut, dapat
ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah seperangkat bagian-bagian
yang saling berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai tujuan
bersama-sama.
2.3 Data dan Informasi
Seringkali
istilah informasi dan data agak rancu karena kedua istilah tersebut
sering digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun kedua istilah
ini sebenarnya merujuk pada masing-masing konsep yang berbeda. Data merupakan
bahasa mathematical dan simbol-simbol pengganti lain yang
disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas,
konsep dan objek-objek penting lainya., data merupakan suatu kenyataan apa
adanya (raw facts). Sedangkan informasi adalah data yang ditempatkan pada
konteks yang penuh arti oleh penerimanya ( John, 1983 dalam Prahasta,
2002)[2].
2.4 SIG (Sistem informasi geografi )
Definisi SIG (Sistem informasigeografi ) sangatlah beragam, karena memang defenisi SIG (Sistem
informasi geografi ) selalu berkembang, bertambah dan sangat bervariasi,
dibawah ini adalah beberapa definisi SIG (Sistem informasi geografi
) :
1. Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG (Sistem informasigeografi ) sebagai : is an a computer system
for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data.
2. Arronoff
(1989), mendefinisiskan SIG (Sistem informasi geografi
) sebagai suatu sitem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam
menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data
(penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data, serta
keluaran sebagai hasil akhir (output).
Hasil
akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah
yang berhubungan dengan geografi.
3. Menurut
Gistut (1994), SIG (Sistem informasi geografi )adalah sistem yang
dapat mendukung pengambilankeputusan spasial dan mampu
mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi
dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi
tersebut.
SIG (Sistem
informasi geografi )yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi
yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan
struktur organisasi.
4. Burrough (1986) mendefinisikan SIG (Sisteminformasi geografi ) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan
untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan
kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang
berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.[3]
Dari defenisi-definisi diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa SIG (Sistem informasi geografi
) terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input,
data output, data management , data manipulasi
dan analysis (Prahasta, 2005).[4]
Sistem Informasi Geografis (bahasa
inggris : Georgraphic Information System disingkat GIS) adalah sistem
informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi
spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,
adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya
data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para
praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data
sebagai bagian dari sistem ini.SIG (Sistem informasi geografi
) adalah suatu sistem yang mampu melakukan berbagi proses yang dapat
mengubah data menjadi suatu informasi yang siap digunakan untuk mengambil suatu
keputusan.
2.5 SISTEM INFORMASI TURIS
ada nih tentang kumpulan skripsi : di sini kliknya
Dalam
bidang pariwisata, sebuah sistem informasi sangatlah diperlukan dalam rangka
menghasilkan suatu informasi yang tepat dan jelas yang dapat membantu para
wisatawan atau turis dalam melakukan perjalanan wisatanya. Namun, sebelum lebih
jauh membahas tentang sistem informasi turis ini, ada baiknya dipahami dulu
definisi dari turis itu sendiri. Dalam hal ini, turis adalah pemeran utama
dalam melakukan perjalanan wisata yang membutuhkan sistem informasi agar dapat
memenuhi kebutuhannya akan informasi. Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya
untuk memahami konsep turis terlebih dahulu.
Menurut
WTO, turis adalah seorang pengunjung yang melakukan perjalanan sementara ke
suatu negara yang bukan tempat tinggalnya dan berdiam sedikitnya 24 jam tapi
tidak lebih dari satu tahun, dengan tujuan untuk liburan atau untuk sesuatu
urusan. Perlu diperhatikan perbedaan definisi turis dan pengunjung dalam
memberikan informasi, karena pengunjung adalah setiap orang yang tinggal di
suatu
daerah dan melakukan perjalanan
ke suatu tempat yang masih termasuk wilayah daerah tempat tinggalnya.
Pengunjung seperti ini tidak
terlalu membutuhkan informasi yang lengkap karena sudah mengetahui hampir semua
informasi yang diperlukan mengenai daerah tersebut. Sedangkan turis membutuhkan
informasi yang lebih kompleks demi kelancaran perjalanan ke suatu tempat.
Tujuannya adalah
untuk menikmati perjalanan dan menghabiskan waktunya dengan berlibur atau
bersenang-senang. Ini adalah hal utama yang harus diperhatikan, sehingga
diperlukan perencanaan yang baik dalam mengatur perjalanan, agar tidak terjadi
hal yang tidak menyenangkan dalam perjalanan.
Dalam jurnalnya,
Sandra Brockmann membagi perjalanan turis dalam tiga tahap, yaitu tahap previsiting
(sebelum melakukan perjalanan), in situ (berada di tempat tujuan) dan post-visiting
(setelah melakukan perjalanan). Dalam ketiga tahap ini turis sangat
membutuhkan informasi yang kompleks dan up to date, yaitu
informasi-informasi penting yang dapat membantu turis merencanakan perjalanan, seperti
kemana akan pergi, atraksi apa saja yang terdapat di daerah tersebut, kegiatan
apa yang dapat dilakukan di sana dan fasilitas apa saja yang tersedia
untuk
melancarkan perjalanan [1].
Dengan
memanfaatkan semua elemen penting dalam sebuah sistem informasi, semua
kebutuhan turis akan informasi pariwisata dapat dijawab. Oleh karena itu,
sistem informasi turis adalah sebuah system informasi yang dibangun untuk
menjawab kebutuhan turis akan informasi pariwisata.
Menurut
Brockmann suatu sistem informasi turis yang baik adalah sistem yang dapat
mendukung kebutuhan turis dalam tiga tahap perjalanan tersebut. Namun, dalam
kasus ini, sistem yang dibangun oleh penulis adalah sistem yang dibangun untuk
mendukung kebutuhan turis selama berada di tempat yang dikunjunginya (tahap on
situ)[5].
Dalam tahap ini,
semua informasi yang dibutuhkan turis untuk melakukan perjalanan sudah
diperoleh, seperti informasi tentang tempat apa yang akan dikunjunginya dan
aktivitas apa yang akan dilakukannya (jam buka, cuaca, dll). Selanjutnya yang
dibutuhkan oleh seorang turis adalah peta atau buku panduan, yang dapat
menunjukkan lokasi atau letak dari suatu tempat dan letak jalan yang melaluinya
sehingga dapat memudahkan turis untuk mencapainya. Berdasarkan hal inilah,
muncul gagasan untuk membangun sebuah system informasi turis berbasis sisteminformasi geografis, dimana informasi pariwisata dapat ditampilkan dalam bentuk
peta tematik dengan mengintegrasikan data spasial dan data atribut.
2.6 Kekayaan Lokasi Wisata Bahari di JEPARA
Karimun jawa
selama ini, kita hanya mengenal
taman wisata laut bunaken yang memiliki spot-spot penyelaman yang memanjakan mata.
banyak penyelam yang mengatakan bahwa bunaken adalah surganya para penyelam.
bergeser kearah barat, tepatnya di kepulauan jawa, kita juga akan menemukan hal
tersebut. tepatnya ada di jawa tengah dan terletak di kabupaten Jepara.
Karimunjawa namanya.
Pantai Kartini Jepara
Obyek
Wisata Pantai
Kartini terletak 2,5 km ke arah barat dari Pendopo Kabupaten
Jepara. Obyek wisata ini berada di kelurahan Bulu kecamatan Jepara dan
merupakan obyek wisata alam yang menjadi dambaan wisatawan. Berbagai sarana
pendukung seperti dermaga, sebagian aquarium Kura-kura, motel, permainan
anak-anak (komedi putar, mandi bola, perahu arus), dan lain-lain telah tersedia
untuk para pengunjung. Suasana di sekitar pantai yang cukup sejuk memang
memberikan kesan tersendiri buat pengunjung, sehingga tempat ini sangat cocok
untuk rekreasi keluarga atau acara santai lainnya.
Ditempat ini pula para pengunjung dapat
melepaskan lelah dengan duduk-duduk di bawah gazebo sambil menghirup udara
segar bersama terpaan angin laut. terdapat pula deretan toko souvenir kerajinan
laut yang dapat dijadikan buah tangan para wisatawan. Kawasan dengan luas lahan
3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi
laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang.
Sekarang juga sudah tersedia sarana transportasi ke Karimunjawa dari dermaga Pantai
Kartini yaitu KMP. MURIA (waktu tempuh 6 jam) dan Kapal Cepat
KARTINI I (waktu tempuh 2,5 jam).
Pantai
Pungkruk Jepara
Pantai
Pungkruk adalah pantai yang terletak di
Jepara, Jawa Tengah. Pantai ini berada 7 km dari pusat kota Jepara. Pantai Pungkruk berjarak + 7 km.
dari kota Jepara. Pantainya datar
dan berkarang, di lokasi ini terdapat banyak rumah makan tradisional yang
menyajikan masakan laut (seafood) dengan menu andalan ikan bakar dan pindang
serani. Beberapa rumah makan tertata cukup rapi, bahkan ada gazebo di atas air
( kolam/tambak ). Seiring dengan permintaan konsumen, muncul beberapa cafe dan
ada pula karaoke. Namun perlu penataan, pengelolaan, dan pengawasan sehingga
efek negatif dapat diminimalisir.
Pantai Semat Jepara
Kini
ada satu lagi tempat wisata pantai alternatif warga Jepara , selain Teluk Awur
pantai desa Semat kecamatan Tahunan Jepara juga menjadi jujugan warga Jepara
ketika sedang libur. Jika hari Minggu
atau Jumat tiba pantai yang merupakan bagian desa Semat yang terkena abrasi ini
ramai oleh hadirnya warga Jepara . Mereka kebanyakan datang dengan menggunakan
sepeda motor sendiri-sendiri atau berombongan. Selain hanya duduk-duduk bersama
dengan melihat hamparan laut yang membiru , sebagian mereka ada yang membawa
alat tangkap ikan , seperti pancing, jaring atau branjang. Karena garis
pantainya telah diberi pagar pembatas dari beton para pengunjung dapat
duduk-duduk di sepanjang pantai , sebagian ada juga yang duduk di rumah-rumahan
kecil untuk berteduh dengan melihat ombak yang saling berkejaran. Memang
suasana di pantai Semat ini bisa dijadikan alternatif untuk berwisata seluruh
anggota keluarga , apalagi yang belum pernah ke pantai . Selain air lautnya
bersih juga keadaannya cukup tenang , sehingga dengan mengajak seluruh anggota
keluarga ,membawa tikar dan bekal untuk seharian dapat bersenang-senang
sepuasnya di pantai ini . Salah satu pantai di kabupaten Jepara yang cukup
indah dan menarik untuk di kunjungi adalah Pantai Teluk Awur. Disebut Teluk
memang kondisi lautnya yang menjorok ke daratan, sehingga panjang pantai kalau
dilihat tidak lurus memanjang namun mendekati bentuk setengah elips.
Pulau Panjang
Pulau
Panjang ini dikelilingi laut dangkal dengan dasar terumbu karang dan juga
pantai berpasir putih. Air lautnya yang berada di sebelah selatan dan barat
pulau ini cukup jernih dan tak berarus. Jadi bisa digunakan untuk tempat
berenang, snorkeling, dan bermain kano. Pulau yang memiliki luas 19 ha ini bisa
Anda tempuh dari dermaga di Pantai Kartini yang berjarak sekitar 2,5 km.
Mengelilingi pulau dengan cara berjalan menyusuri pantai atau menyusuri jalan
(paving block) sambil menikmati keindahan pemandangan adalah kegiatan menarik
lainnya yang sering dilakukan oleh para wisatawan.
Pantai Bandengan (Pantai Tirto Samudro)
Pantai
Bandengan merupakan sebuah
pantai dengan air yang sangat jernih dan bersih. Pantai ini terletak di sebelah
utara kota Jepara, lebih kurang 7 Km dari pusat kota Jepara. Selain airnya yang
jernih, Pantai Bandengan juga mempunyai hamparan pasir putih yang sangat indah.
Di sini, Anda juga bisa menikmati panorama sunset. Ada banyak kegiatan yang
bisa Anda lakukan di pantai ini, seperti volley pantai, berkemah, dan sepeda
santai. Lokasi wisata yang satu ini juga sering dijadikan sebagai ajang
permainan motor cross dan juga festival layang-layang tingkat regional,
nasional serta internasional.
Bondo (Pantai Ombak Mati)
Pantai Ombak Mati atau lebih
dikenal dengan Pantai Bondo ini terletak di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri,
Kabupaten Jepara. Sesuai namanya, dinamakan Pantai Ombak Mati karena ombak di
pantai ini hampir tidak ada. Pantai Bondo atau Pantai Ombak Mati ini adalah
salah satu objek wisata alternatif yang dapat Anda kunjungi jika sedang berada
di Jepara. Suasana pantai ini cukup sepi dan tenang. Anda bisa menikmati
keindahan pantai Bondo ini tanpa harus mendengar hiruk-piruk wisatawan lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil implementasi sistem ini maka dapat disimpulkan bahwa SIG dapat digunakan
untuk mendukung perjalanan wisata di Kota Jepara, dimana SIG dapat memberikan
informasi langsung kepada user mengenai lokasi dari sarana pariwisata dan
fasilitas pendukung yang ada. Perancangan dan implementasi dari SIG
menghasilkan beberapa fungsi yang dapat digunakan oleh user yaitu fungsi
untuk mencari lokasi jalan atau suatu tempat, fungsi untuk melihat informasi
detail dari hasil pencarian tersebut, fungsi untuk melihat lokasi tempat
terdekat, fungsi untuk mengukur jarak dan fungsi untuk melihat informasi detail
mengenai sarana pariwisata yang ada di Kota Jepara.
[1] Vaza, “Kata
sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, yang mempunyai satu pengertian
yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur
dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan (Vaza,2006).” .
[2] Prahasta, “Sedangkan informasi adalah
data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya ( John,
1983 dalam Prahasta, 2002).” .
[3] Burrough, “Burrough (1986)
mendefinisikan SIG (Sistem informasi geografi ) adalah sistem berbasis komputer
yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan
mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai
tujuan yang .” .
[4] Prahasta, “Dari defenisi-definisi
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG (Sistem informasi geografi ) terdiri
atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management , data
manipulasi dan analysis (Prahasta, 2005).” .
http://berpikirtentangmu.blogspot.com/2015/03/pemetaan-daerah-bencana-di-rahtawu.html
[5] Brockmann, “Menurut Brockmann suatu
sistem informasi turis yang baik adalah sistem yang dapat mendukung kebutuhan
turis dalam tiga tahap perjalanan tersebut. Namun, dalam kasus ini, sistem yang
dibangun oleh penulis adalah sistem yang dibangun untuk mendukung kebutuh.” .
Comments
Post a Comment