MAKALAH SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PERJALANAN WISATA BAHARI DI KOTA JEPARA

Sistem Informasi Geografis--- SAIFUL MUJAB 201351123


1.1 Latar belakang

 

Pariwisata merupakan salah satu asset nasional yang sangat potensial untuk menambah pendapatan Negara. Dengan letak geografi yang begitu strategis yaitu diantara dua benua dan diantara dua samudra maka Indonesia menjadi Negara yang sering dilalui berbagai kegiatan. Baik kegiatan perdagangan, industri, bisnis maupun sosial politik. Jepara merupakan sebuah kota di Jawa Tengah yang terletak di pantura timur Jawa Tengah, dimana bagian barat dan utara dibatasi oleh laut.
Penyajian informasi di Kabupaten Jepara pada saat ini masih memerlukan pengembangan, hal ini dikarenakan informasi tentang objek wisata tersebut masih kurang. Informasi yang diperoleh oleh masyarakat adalah melalui brosur yang hanya dapat diperoleh melalui Dinas Pariwisata dan melalui situs Pariwisata. Informasi yang ditampilkan hanya nama dan jenis wisata saja, sedangkan informasi lainnya seperti akomodasi, transportasi, biro perjalanan serta sarana dan prasarana lain yang mendukung tidak tersedia. Begitu juga dengan pengelolaan data dan informasi kepariwisataan masih belum optimal.
Hal ini dikarenakan data kedatangan wisatawan yang selama ini diperoleh dari Kantor Imigrasi Kabupaten Jepara belum cukup untuk menggambarkan karakterisitik, pola perjalanan, dan pola pengeluaran wisatawan selama berkunjung di Kabupaten Jepara. Untuk lebih mengembangkan pariwisata di Kabupaten Jepara diperlukan suatu informasi yang lebih informatif sehingga dapat memberikan kemudahan bagi wisatawan. Oleh karena itu diperlukan sebuah aplikasi guna menunjang fasilitas pariwisata serta pengembangan potensi wisata Kabupaten Jepara
Penyajian data yang akurat tentang keberadaan daerah wisata sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan potensi suaru daerah yang disajikan dalam bentuk website, yang dapat diandalkan untuk menunjang e-Goverment dan meningkatkan pendapatan disuatu daerah. Salah satu bentuk penyajian informasi adalah penayangan dalam bentuk data dan informasi kondisi geografis yang dikenal sebagai SistemInformasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS). Sistem informasi mengenai potensi daerah berbasis GIS dapat dijadikan solusi sebagai pedoman bagi wisatawan yang berkunjung. Pembuatan aplikasi GIS berbasis web dapat digunakan untuk membantu wisatawan dalam mempermudah pencarian objek wisata yang diinginkan. Adanya Sistem Informasi Geografis berbasis web mengenai lokasi daerah pariwisata di Kabupaten Jepara diharapkan mampu memberikan informasi kepariwisataan bagi masyarakat luas, mampu menampilkan peta yang interaktif, obyek wisata andalan, dan juga informasi mengenai fasilitas pendukung seperti hotel, restoran, biro perjalanan, toko souvenir, dan hiburan serta event-event tertentu. Dengan adanya informasi yang lengkap maka akan memudahkan wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata di Kabupaten Jepara.






1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam mengerjakan tugas akhir ini antara lain :
1.      Mengembangkan Sistem Informasi Geografis sebagai salah satu usaha yang dapat menyampaikan informasi pariwisata di Kota Jepara beserta fasilitas pendukung yang tersedia secara menarik, informatif, online, cepat dan akurat pada masyarakat secara nasional maupun internasional.
2.      Mengembangkan sistem informasi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam mengelola data kepariwisataan di Kota Jepara agar data yang disajikan optimal dan uptodate.
3.       Mengembangkan Google Maps sebagai teknologi informasi global untuk mempermudah wisatawan dalam mencari lokasi objek wisata.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Pada makalah ini, penulis mengambil beberapa rumusan masalah, yaitu :
2.   Apa yang di peroleh oleh wisatawan terhadap sistem informasi wisatawan di kota Jepara



BAB II
PEMBAHASAN

 

2.1 Definisi Sistem Informasi

 

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu  systema, yang mempunyai satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan (Vaza,2006).[1] Sementara itu menurut Hamalik  (2002 dalam  Zakir 2007) Sistem secara teknis berarti seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Mudyharjo (1993, dalam Zakir 2007) mendefinisikan sistem sebagai  suatu kesatuan dari berbagai elemen atas bagian-bagian  yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dari ketiga definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai tujuan bersama-sama.




2.3 Data dan Informasi

 

Seringkali    istilah  informasi dan data agak rancu karena kedua istilah tersebut sering digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk pada masing-masing konsep yang berbeda. Data merupakan bahasa  mathematical dan simbol-simbol  pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep dan objek-objek penting lainya., data merupakan suatu kenyataan apa adanya  (raw facts). Sedangkan informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya ( John, 1983 dalam Prahasta, 2002)[2].

2.4 SIG (Sistem informasi geografi )

 

Definisi SIG (Sistem informasigeografi ) sangatlah beragam, karena memang defenisi SIG (Sistem informasi geografi ) selalu berkembang, bertambah dan sangat bervariasi, dibawah ini adalah beberapa definisi SIG (Sistem informasi geografi ) :
  1. Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG (Sistem informasigeografi ) sebagai :  is an a computer    system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data.
 2. Arronoff (1989), mendefinisiskan  SIG (Sistem informasi geografi ) sebagai suatu sitem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output).
Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
3. Menurut Gistut (1994), SIG (Sistem informasi geografi )adalah sistem yang dapat  mendukung pengambilankeputusan spasial dan mampu mengintegrasikan  deskripsi-deskripsi lokasi dengan  karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut.
 SIG (Sistem informasi geografi )yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi.
4.  Burrough (1986)  mendefinisikan   SIG (Sisteminformasi geografi )  adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk  memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.[3] 
Dari  defenisi-definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG (Sistem informasi geografi ) terdiri atas beberapa subsistem  yaitu: data input, data output, data management , data manipulasi dan analysis (Prahasta, 2005).[4]
Sistem Informasi Geografis (bahasa inggris : Georgraphic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah  sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.SIG (Sistem informasi geografi ) adalah suatu sistem yang mampu melakukan berbagi proses yang dapat mengubah data menjadi suatu informasi yang siap digunakan untuk mengambil suatu keputusan. 

2.5 SISTEM INFORMASI TURIS

 ada nih tentang kumpulan skripsi : di sini kliknya

Dalam bidang pariwisata, sebuah sistem informasi sangatlah diperlukan dalam rangka menghasilkan suatu informasi yang tepat dan jelas yang dapat membantu para wisatawan atau turis dalam melakukan perjalanan wisatanya. Namun, sebelum lebih jauh membahas tentang sistem informasi turis ini, ada baiknya dipahami dulu definisi dari turis itu sendiri. Dalam hal ini, turis adalah pemeran utama dalam melakukan perjalanan wisata yang membutuhkan sistem informasi agar dapat memenuhi kebutuhannya akan informasi. Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya untuk memahami konsep turis terlebih dahulu.
Menurut WTO, turis adalah seorang pengunjung yang melakukan perjalanan sementara ke suatu negara yang bukan tempat tinggalnya dan berdiam sedikitnya 24 jam tapi tidak lebih dari satu tahun, dengan tujuan untuk liburan atau untuk sesuatu urusan. Perlu diperhatikan perbedaan definisi turis dan pengunjung dalam memberikan informasi, karena pengunjung adalah setiap orang yang tinggal di suatu
daerah dan melakukan perjalanan ke suatu tempat yang masih termasuk wilayah daerah tempat tinggalnya.
Pengunjung seperti ini tidak terlalu membutuhkan informasi yang lengkap karena sudah mengetahui hampir semua informasi yang diperlukan mengenai daerah tersebut. Sedangkan turis membutuhkan informasi yang lebih kompleks demi kelancaran perjalanan ke suatu tempat.
Tujuannya adalah untuk menikmati perjalanan dan menghabiskan waktunya dengan berlibur atau bersenang-senang. Ini adalah hal utama yang harus diperhatikan, sehingga diperlukan perencanaan yang baik dalam mengatur perjalanan, agar tidak terjadi hal yang tidak menyenangkan dalam perjalanan.
Dalam jurnalnya, Sandra Brockmann membagi perjalanan turis dalam tiga tahap, yaitu tahap previsiting (sebelum melakukan perjalanan), in situ (berada di tempat tujuan) dan post-visiting (setelah melakukan perjalanan). Dalam ketiga tahap ini turis sangat membutuhkan informasi yang kompleks dan up to date, yaitu informasi-informasi penting yang dapat membantu turis merencanakan perjalanan, seperti kemana akan pergi, atraksi apa saja yang terdapat di daerah tersebut, kegiatan apa yang dapat dilakukan di sana dan fasilitas apa saja yang tersedia
untuk melancarkan perjalanan [1].
Dengan memanfaatkan semua elemen penting dalam sebuah sistem informasi, semua kebutuhan turis akan informasi pariwisata dapat dijawab. Oleh karena itu, sistem informasi turis adalah sebuah system informasi yang dibangun untuk menjawab kebutuhan turis akan informasi pariwisata.
Menurut Brockmann suatu sistem informasi turis yang baik adalah sistem yang dapat mendukung kebutuhan turis dalam tiga tahap perjalanan tersebut. Namun, dalam kasus ini, sistem yang dibangun oleh penulis adalah sistem yang dibangun untuk mendukung kebutuhan turis selama berada di tempat yang dikunjunginya (tahap on situ)[5].
Dalam tahap ini, semua informasi yang dibutuhkan turis untuk melakukan perjalanan sudah diperoleh, seperti informasi tentang tempat apa yang akan dikunjunginya dan aktivitas apa yang akan dilakukannya (jam buka, cuaca, dll). Selanjutnya yang dibutuhkan oleh seorang turis adalah peta atau buku panduan, yang dapat menunjukkan lokasi atau letak dari suatu tempat dan letak jalan yang melaluinya sehingga dapat memudahkan turis untuk mencapainya. Berdasarkan hal inilah, muncul gagasan untuk membangun sebuah system informasi turis berbasis sisteminformasi geografis, dimana informasi pariwisata dapat ditampilkan dalam bentuk peta tematik dengan mengintegrasikan data spasial dan data atribut.

2.6 Kekayaan Lokasi Wisata Bahari di JEPARA

Karimun jawa 

selama ini, kita hanya mengenal taman wisata laut bunaken yang memiliki spot-spot penyelaman yang memanjakan mata. banyak penyelam yang mengatakan bahwa bunaken adalah surganya para penyelam. bergeser kearah barat, tepatnya di kepulauan jawa, kita juga akan menemukan hal tersebut. tepatnya ada di jawa tengah dan terletak di kabupaten Jepara. Karimunjawa namanya.
                       
Pantai Kartini Jepara

Obyek Wisata Pantai Kartini terletak 2,5 km ke arah barat dari Pendopo Kabupaten Jepara. Obyek wisata ini berada di kelurahan Bulu kecamatan Jepara dan merupakan obyek wisata alam yang menjadi dambaan wisatawan. Berbagai sarana pendukung seperti dermaga, sebagian aquarium Kura-kura, motel, permainan anak-anak (komedi putar, mandi bola, perahu arus), dan lain-lain telah tersedia untuk para pengunjung. Suasana di sekitar pantai yang cukup sejuk memang memberikan kesan tersendiri buat pengunjung, sehingga tempat ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga atau acara santai lainnya.
Ditempat ini pula para pengunjung dapat melepaskan lelah dengan duduk-duduk di bawah gazebo sambil menghirup udara segar bersama terpaan angin laut. terdapat pula deretan toko souvenir kerajinan laut yang dapat dijadikan buah tangan para wisatawan. Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang. Sekarang juga sudah tersedia sarana transportasi ke Karimunjawa dari dermaga Pantai Kartini yaitu KMP. MURIA (waktu tempuh 6 jam) dan Kapal Cepat KARTINI I (waktu tempuh 2,5 jam).

Pantai Pungkruk Jepara

Pantai Pungkruk adalah pantai yang terletak di Jepara, Jawa Tengah. Pantai ini berada 7 km dari pusat kota Jepara. Pantai Pungkruk berjarak + 7 km. dari kota Jepara. Pantainya datar dan berkarang, di lokasi ini terdapat banyak rumah makan tradisional yang menyajikan masakan laut (seafood) dengan menu andalan ikan bakar dan pindang serani. Beberapa rumah makan tertata cukup rapi, bahkan ada gazebo di atas air ( kolam/tambak ). Seiring dengan permintaan konsumen, muncul beberapa cafe dan ada pula karaoke. Namun perlu penataan, pengelolaan, dan pengawasan sehingga efek negatif dapat diminimalisir.

Pantai Semat Jepara

Kini ada satu lagi tempat wisata pantai alternatif warga Jepara , selain Teluk Awur pantai desa Semat kecamatan Tahunan Jepara juga menjadi jujugan warga Jepara ketika sedang libur.  Jika hari Minggu atau Jumat tiba pantai yang merupakan bagian desa Semat yang terkena abrasi ini ramai oleh hadirnya warga Jepara . Mereka kebanyakan datang dengan menggunakan sepeda motor sendiri-sendiri atau berombongan. Selain hanya duduk-duduk bersama dengan melihat hamparan laut yang membiru , sebagian mereka ada yang membawa alat tangkap ikan , seperti pancing, jaring atau branjang. Karena garis pantainya telah diberi pagar pembatas dari beton para pengunjung dapat duduk-duduk di sepanjang pantai , sebagian ada juga yang duduk di rumah-rumahan kecil untuk berteduh dengan melihat ombak yang saling berkejaran. Memang suasana di pantai Semat ini bisa dijadikan alternatif untuk berwisata seluruh anggota keluarga , apalagi yang belum pernah ke pantai . Selain air lautnya bersih juga keadaannya cukup tenang , sehingga dengan mengajak seluruh anggota keluarga ,membawa tikar dan bekal untuk seharian dapat bersenang-senang sepuasnya di pantai ini . Salah satu pantai di kabupaten Jepara yang cukup indah dan menarik untuk di kunjungi adalah Pantai Teluk Awur. Disebut Teluk memang kondisi lautnya yang menjorok ke daratan, sehingga panjang pantai kalau dilihat tidak lurus memanjang namun mendekati bentuk setengah elips.

      Pulau Panjang
Pulau Panjang ini dikelilingi laut dangkal dengan dasar terumbu karang dan juga pantai berpasir putih. Air lautnya yang berada di sebelah selatan dan barat pulau ini cukup jernih dan tak berarus. Jadi bisa digunakan untuk tempat berenang, snorkeling, dan bermain kano. Pulau yang memiliki luas 19 ha ini bisa Anda tempuh dari dermaga di Pantai Kartini yang berjarak sekitar 2,5 km. Mengelilingi pulau dengan cara berjalan menyusuri pantai atau menyusuri jalan (paving block) sambil menikmati keindahan pemandangan adalah kegiatan menarik lainnya yang sering dilakukan oleh para wisatawan.

Pantai Bandengan (Pantai Tirto Samudro)
Pantai Bandengan merupakan sebuah pantai dengan air yang sangat jernih dan bersih. Pantai ini terletak di sebelah utara kota Jepara, lebih kurang 7 Km dari pusat kota Jepara. Selain airnya yang jernih, Pantai Bandengan juga mempunyai hamparan pasir putih yang sangat indah. Di sini, Anda juga bisa menikmati panorama sunset. Ada banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan di pantai ini, seperti volley pantai, berkemah, dan sepeda santai. Lokasi wisata yang satu ini juga sering dijadikan sebagai ajang permainan motor cross dan juga festival layang-layang tingkat regional, nasional serta internasional.

 Bondo (Pantai Ombak Mati)
Pantai Ombak Mati atau lebih dikenal dengan Pantai Bondo ini terletak di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Sesuai namanya, dinamakan Pantai Ombak Mati karena ombak di pantai ini hampir tidak ada. Pantai Bondo atau Pantai Ombak Mati ini adalah salah satu objek wisata alternatif yang dapat Anda kunjungi jika sedang berada di Jepara. Suasana pantai ini cukup sepi dan tenang. Anda bisa menikmati keindahan pantai Bondo ini tanpa harus mendengar hiruk-piruk wisatawan lainnya.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 

Berdasarkan hasil implementasi sistem ini maka dapat disimpulkan bahwa SIG dapat digunakan untuk mendukung perjalanan wisata di Kota Jepara, dimana SIG dapat memberikan informasi langsung kepada user mengenai lokasi dari sarana pariwisata dan fasilitas pendukung yang ada. Perancangan dan implementasi dari SIG menghasilkan beberapa fungsi yang dapat digunakan oleh user yaitu fungsi untuk mencari lokasi jalan atau suatu tempat, fungsi untuk melihat informasi detail dari hasil pencarian tersebut, fungsi untuk melihat lokasi tempat terdekat, fungsi untuk mengukur jarak dan fungsi untuk melihat informasi detail mengenai sarana pariwisata yang ada di Kota Jepara.

[1]         Vaza, “Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, yang mempunyai satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan (Vaza,2006).” .
[2]         Prahasta, “Sedangkan informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya ( John, 1983 dalam Prahasta, 2002).” .
[3]         Burrough, “Burrough (1986) mendefinisikan SIG (Sistem informasi geografi ) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang .” .
[4]         Prahasta, “Dari defenisi-definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG (Sistem informasi geografi ) terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management , data manipulasi dan analysis (Prahasta, 2005).” .
http://berpikirtentangmu.blogspot.com/2015/03/pemetaan-daerah-bencana-di-rahtawu.html
[5]         Brockmann, “Menurut Brockmann suatu sistem informasi turis yang baik adalah sistem yang dapat mendukung kebutuhan turis dalam tiga tahap perjalanan tersebut. Namun, dalam kasus ini, sistem yang dibangun oleh penulis adalah sistem yang dibangun untuk mendukung kebutuh.” .

Comments