Pura Group adalah sebuah perusahaan besar yang memiliki 25 Divisi kerja
dengan 8500 karyawan dan berdiri di lahan seluas lebih dari 65 hektar. Pura
Group mengerjakan proyek percetakan, sistem keamanan uang, membuat kardus,
membuat alat-alat berupa mesin hingga memproduksi karang-karang yang dijual.
Sekarang ini Pura Group dipimpin oleh Jacobus Busono. Banyak sekali konsumen
dari perusahaan Pura Group, dari perusahaan minuman, elektronik hingga
perusahaan susu.
Sebuah aplikasi sistem informasi
lokasi sangat diperlukan bagi perusahaan tidak terkecuali dengan Pura Group.
Sistem ini menyediakan informasi lokasi berbasis perangkat telepon pintar
dengan sistem operasi Android. Sistem informasi tersebut dapat membantu para
kurir untuk mengirim barang kepada konsumen di masing-masing alamat yang
dituju. Sistem yang ada akan menunjukan letak alamat, no telepon yang bisa
dihubungi, website serta nama perusahaan yang dicari.
Kenapa sistem informasi tersebut
berbasis mobile user dan berbasis perangkat android ? jawabannya adalah
karena para kurir adalah seorang yang selalu bergerak dan berpindah-pindah tempat.
Hal ini memungkinkan pengguna mengakses aplikasi di mana saja dan kapan saja
asalkan bisa terhubung dengan internet. Juga karena telepon pintar berbasis
android merupakan sebuah produk yang paling banyak digunakan di dunia.
Desain tampilan aplikasi sistem
informasi lokasi ini juga sederhana sehingga sangat mudah untuk dioperasikan
bagi pengguna pemula maupun yang sudah mengenal perangkat android.
KATA
PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat
Allah SWT karena berkat taufiq, rahmat dan hidayah-Nya Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
yang dilaksanakan di Pura Group di Kudus pada hari Rabu tanggal 9 September 2015, dan juga dapat menyelesaikan
laporan KKL dengan judul “Sistem Informasi Lokasi Konsumen di
Perusahaan Pura Group” dengan lancar.
Penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan KKL di Pura
Group, sehingga penulis dapat
menyelesaikan mata kuliah ini. Adapun rasa terima kasih penulis ucapkan kepada :
1.
Dosen pembimbing lapangan Kami
Mukhamad Nurkamid, S.Kom, M.Cs.
2.
Pura Group yang telah menyediakan
waktu dan tempat untuk Kami berkunjung.
3.
Teman-teman kuliah yang telah
bekerja sama dalam perjalanan sehingga acara KKL Kudus-Semarang lancar, aman
dan selamat.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih
banyak terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan
laporan Kuliah Kerja Lapangan ini.
18 Oktober
2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Pemanfaatan
Teknologi dalam lini bisnis sudah dimulai sejak lama. Kini, perusahaan lokal,
nasional maupun internasional telah menggunakan kemajuan teknologi untuk
mempercepat perkembangan perusahaan. Penggunaan teknologi mencakup dalam bidang
perencanaan, pelaksanaan maupun tahap pembuatan laporan. Bagi sebuah
perusahaan, teknologi akan mempermudah pekerjaan dan perusahaan bisa
mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Peningkatan penggunaan teknologi para
akhir-akhir ini juga dipicu dari sektor mobile
user (penguna bergerak). Menurut
kamus dari sebuah PC Magazine, mobile
user berarti adalah seorang pengguna smartphone atau tablet. Dimana seorang
pengguna teknologi tidak lagi terpacu pada tempat dan alat yang digunakan untuk
mengakses sebuah layanan teknologi.
Peningkatan
pengguna smartphone di Indonesia terlihat sangat signifikan. Pada tahun 2018
Indonesia diramalkan menjadi negara terbesar ke-4 pengguna smartphone setelah
China, India dan Amerika Serikat. 100 juta pengguna aktif smartphone yang
berarti Indonesia menyalip jumlah pengguna dari Negara Brazil dari yang
sebelumnya hanya 52,2 juta pengguna ditahun ini.
Pertumbuhan
pengguna Smartphone di Indonesia membawa peluang yang besar untuk mengembangan
sebuah Sistem Informasi Lokasi Konsumen bagi sebuah berusahaan sehingga data
lokasi dan informasi yang dibutuhkan dapat dicari secara lebih mudah dan
singkat. Proses ini membawa kemudahan karena pencarian dapat dilakukan dimana
saja. Misalnya, seorang sales dari salah satu produk Pura Group ingin mengakes
alamat dan keterangan-keterangan dasar tentang perusahaan yang akan dia kirimi
barang.
Dari
keterangan di atas itulah yang menjadi latar belakang penulis untuk membuat
sebuah Sistem Informasi Lokasi Konsumen bagi Pura Group.
1.2 Rumusan
Masalah
Dalam
laporan ini dirumuskan beberapa masalah diantaranya :
1.
Apa
yang dimaksud dengan Sistem Informasi Geografis ?
2.
Bagaimana
desain Sistem Informasi Lokasi Konsumen Pura
Group yang berbasis Android ?
3.
Apa
saja yang diperlukan untuk membangun Sistem Informasi tersebut ?
1.3 Batasan
Masalah
Dalam
penulisan laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, ada beberapa batasan-batasan yang
sengaja dibuat agar proses penyampaian laporan menjadi tertata, terstruktur,
tidak melebar dan rapi.
Adapun
beberapa batasan masalah yang Kami buat adalah sebagai berikut :
1.
Kenapa
Sistem Informasi Lokasi menjadi sangat bermanfaat ?
2.
Seperti
apa Sistem Informasi Lokasi yang akan dibangun.
3.
Kenapa
Sistem Informasi Lokasi ini berbasis Android ?
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1
Sejarah Perusahaan
Pertama
berdiri pada tahun 1908, Pura Group
(Perusahaan Perseroan) hanyalah usaha percetakan kecil yang dirintis dengan
karyawan yang berjumlah tidak lebih dari 8 orang. Namun saat ini, Pura Group
telah bertumbuh menjadi salah satu perusahaan yang cukup disegani di industri
percetakan & pengepakan di wilayah Asia Tenggara.
Pada
tahun 1970 Pura Group mencatat tonggak sejarah penting dengan peralihan
kepemimpinan baru di bawah generasi ketiga, yaitu Bapak Jacobus Busono. Saat
itu, Perseroan telah berkembang menjadi sebuah usaha percetakan dengan 35
karyawan.
Di
bawah kepemimpinan dan profesionalisme tim manajemen dan sinergi lebih dari
8500 karyawan, Perseroan terus tumbuh pesat untuk memasuki pasar-pasar baru,
baik domestik maupun di luar negeri.
Kunci
sukses Pura Group bertumpu pada lini produk yang komplit dan basis produksi
berkapasitas tinggi, terdiri dari lebih dari 25 divisi produksi di atas lahan
seluas lebih dari 65 hektar.
Gambar
2.1 logo Perusahaan Pura Group
2.2 Visi,
Misi dan Budaya Perusahaan
2.2.1
Visi dan Misi Pura Group
Memenuhi
permintaan dan kebutuhan akan produk-produk pengepakan dan percetakan di pasar
domestik dan di luar negeri, dengan menawarkan solusi yang inovatif,
berkualitas, dan berbasis teknologi canggih dan bahan baku lokal.
Menjadi
pemain utama di industri percetakan dan pengepakan global, dengan memanfaatkan
inovasi produk, sinergi, dan solusi yang komprehensif.
2.2.2
Budaya Perusahaan
Inovasi/
gebrakan dan pembelajaran yang berkesinambungan adalah kunci untuk mencapai
pertumbuhan yang berkelanjutan.
Sumber
daya manusia adalah kunci dari inovasi.
Membangun
karakter adalah langkah pertama untuk melahirkan sumber daya manusia yang
kompeten.
2.2
Bidang Usaha
Saat
ini Pura Group memiliki 25 divisi bisnis yang berjalan dan diatur dengan
management modern. Dengan itu, Kita akan mengenal beberapa divisi yang dimiliki
oleh Pura Group. Beberapa diantaranya akan Kami jelaskan di bawah ini.
2.2.1
Divisi Offset
Divisi
Offset memproduksi berbagai jenis produk kemasan dengan cetakan offset dengan
kapasitas 3 milyar kemasan per tahun untuk memenuhi kebutuhan industri mulai
dari kosmetik, farmasi, elektronik, minuman, ramuan tradisional, hingga rokok,
makanan, kebutuhan rumah tangga, dan agribisnis.
Pura
Divisi Offset bersertifikasi :
-
ISO
9001: 2008: Sistem Manajemen Mutu
-
ISO
22000: 2005: Sistem Manajemen Keamanan Pangan
-
SMK3/
OHSAS: Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja
2.2.1
Divisi Smart Technology
Sebagai
divisi terkini dari Pura Group, Pura Smart Technology (smart.puragroup.com)
berfokus pada pembuatan kartu-kartu plastik. Kualitas produk dan presisi proses
produksi yang terbukti telah menjadikan Pura dikenal di dunia internasional:
Produk contact card dan contactless card digunakan oleh klien baik lokal maupun
internasional.
Pura
Smart Technology menggunakan mesin yang telah memperoleh sertifikat
internasional dan diimpor dari Eropa, seperti mesin laminasi lem, mesin
penggiling dan implanting, mesin personalisasi, mesin inlet, dan lain
sebagainya.
2.2.1
Toral Security System
Pura
Total Security System (Pura TSS) bertujuan untuk mengantisipasi tren
peningkatan pemalsuan dokumen dan kemasan produk. Solusi yang ditawarkan Pura
TSS mencakup berbagai jenis teknologi dan metodologi – berbeda dengan yang
banyak ditawarkan di pasar, yang biasanya terbatas pada satu jenis teknologi
atau kerangka kerja taktis – untuk menyediakan perlindungan yang menyeluruh
bagi klien Solusi yang kami tawarkan mencakup:
-
Kertas
keamanan dan kertas uang kertas.
Rancangan
sistem keamanan dan prosedur operasional.
-
Security
pre-press dan percetakan keamanan.
Tinta
keamanan.
-
Hologram
keamanan dan hot stamping foil.
-
Rekayasa
dan aplikasi teknologi keamanan.
Mengingat
bahwa percetakan keamanan adalah bidang usaha yang sensitif, Pura TSS menaruh
perhatian khusus terhadap aktifitas operasionalnya. Setiap kegiatan perekrutan,
alur produksi, dan keamanan sarana produksi dikelola berdasarkan standar
prosedur yang ketat dan bertaraf internasional.
Sejalan
dengan budaya perbaikan yang berkesinambungan, aktifitas Pura TSS didasarkan
atas riset dan pengembangan yang intensif. Didukung oleh sinergi yang dicapai
dari integrasi atas persiapan bahan produksi, saluran distribusi, proses
produksi, dan penyelesaian produk, Pura TSS berada pada posisi yang tepat
sebagai mitra dalam penyediaan solusi keamanan yang komprehensif, berdasarkan
atas filosofi ‘pencegahan dan antisipasi’.
2.2.1
Indostamping
Didirikan
pada 1989, Divisi Indostamping merupakan produsen dan pemasok foil hot stamping
bagi Pura Group. Dengan merek ‘Wessler’, produk-produknya ditawarkan dalam
berbagai warna dan model – dimana yang paling populer adalah perak metalik,
emas, krom, kulit, dan banyak lagi.
Menyusul
peningkatan yang signifikan dari kualitas dan kuantitas produk yang dicapai,
Indostamping telah tumbuh menjadi salah satu produsen foil hot stamping dan
hologram utama di Asia yang terintegrasi penuh, untuk kebutuhan kemasan,
pencetakan, dan dekorasi. Kami melayani berbagai klien mulai dari industri
kosmetik, pencetakan injeksi plastik, percetakan, kemasan, hingga manufaktur
perabot dan tekstil.
Didukung
oleh basis produksi yang canggih dan lengkap, kami menghasilkan hingga 3 juta
m2 foil metalik dan 1 juta m2 foil khususu setiap bulan. Kunci sukses
Indostamping bertumpu pada fasilitas satu atap dalam upaya menyediakan solusi
terpadu, mulai dari pengembangan ide hingga penyelesaian. Fasilitas tersebut
terdiri dari mesin cetak gravure multi station, mesin pelapis berkepala ganda,
dan sarana embossing holografis.
Melalui
sinergi yang dicapai, Divisi Indostamping mampu memenuhi berbagai kebutuhan
klien termasuk pesanan-pesanan custom yang tergolong kompleks dalam warna,
desain, dan motif yang diinginkan.
Tidak
kalah pentingnya adalah, kami didukung oleh inventori yang cukup dan efisien
yang terdiri dari beragam warna dan model, sehingga dapat memenuhi dan
menyelesaikan pesanan klien tepat pada waktunya.
Produknya teridiriri
dari :
Foil metalik.
Foil holografis.
Foil pigmen &
mutiara.
Foil warna ganda
(foil efek khusus).
2.2.1
Engineering & Industrial
Electronics
Pada
awalnya Pura Barutama Divisi Engineering hanya melayani pembuatan part–part dan
rekondisi mesin-mesin Printing & Converting untuk group sendiri. Setelah
melihat peluang diluar group sendiri, pada tahun 90-an Pura Barutama Divisi
Engineering mulai mengerjakan pekerjaan diluar group sendiri, bahkan ekspor
mesin-mesin ke beberapa negara antara lain : Malaysia dan lain-lain.
Pura
memperhatikan peningkatan hasil produksi dengan menggunakan berbagai peralatan
otomatis dengan pemikiran bahwa kesalahan manusia (human error) merupakan
masalah yang berpotensi besar yang dapat terjadi kapan saja selama proses
produksi.
Tujuannya
adalah menciptakan sumber daya manusia untuk berkerja lebih pintar, mudah,
cepat dan tepat dengan mengurangi lingkup pekerjaan yang tidak penting,
sehingga kita mampu menciptakan lingkungan produksi yang efisien dan aman.
Perhatian ini merupakan dasar dari orientasi bisnis dan pengembangan
Engineering.
Terkait
dengan tanggung jawab moral kepada bangsa dan negara, dengan keahliannya dalam
engineering dan teknologi, Pura lebih perhatian pada peningkatan nilai tambah
sumber daya potensial dalam perikanan dan pertanian nasional dengan mendisain
dan membuat mesin paddy dryer dan ice flake yang sangat ekonomis dan efektif.
Divisi
Engineering merupakan :
-Yang
pertama di Asia Tenggara dalam proses Optimasi dan Sterilisasi penggilingan
minyak sawit.
-Yang
pertama di Asia Tenggara dalam penanganan limbah pabrik kertas
-Pengalaman
dalam pembuatan mesin High Precition Printing
-Pengalaman
dalam pembuatan disain sistem panas dan dingin yang digunakan dalam mesin
cetak. Juga digunakan sebagai dasar disain mesin Grain Dryer dan Ice Flake.
2.2.1
Converting
Unit
Converting bergerak di bidang pengolahan lanjut kertas, foil dan film melalui
proses coating dan laminating untuk menciptakan produk-produk baru dengan nilai
tambah (added value) yang lebih tinggi.
Unit
Pura Converting merupakan produsen kertas kopi tanpa karbon (Carbonless Copy
Paper) yang pertama di negara-negara kawasan tropis dan produk-produk khusus
lainnya diantaranya Label, Transfer Slip Paper, Overlay Sticker, Pearlescent
Paper, dan Gummed Paper.
Pura
Converting juga telah berhasil merambah pasar global, tepatnya Asia Tenggara,
Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa, dan Australia – didukung oleh komitmen kami
terhadap kualitas sebagai kunci sukses utama.
Di
samping itu, sistem pengawasan terintegrasi yang diterapkan telah memperoleh
sertifikat ISO 9001 versi 2008.
Didukung
oleh riset dan pengembangan yang berkesinambungan dalam teknologi pelapisan dan
konversi kertas, mesin-mesin yang digunakan diproduksi secara in house –
seperti mesin high-speed coating, mesin pemotong presisi dengan kecepatan
tinggi, dan teknologi yang digunakan adalah sistem air knife, Mayer Rod,
rotogravure.
2.2.1
Matallizing
Divisi
Metallizing merupakan salah satu unit pendukung cetak Pura Group yang kini berkembang
pesat dengan meningkatnya pangsa pasar domestik dan internasional.
Dengan
didukung oleh tenaga ahli dan mesin-mesin berpresisi tinggi, kami menjamin
kualitas prima produk kami yang ramah lingkungan. Pura Metallizing telah
memperoleh International Quality Standard ISO 9002 pada tahun 1999. Apabila
Anda membutuhkan kemasan menarik untuk produk Anda, gunakanlah produk kami.
Kemasan
merupakan salah satu unsur yang penting dari produk yang dijual. Kemasan tidak
hanya berfungsi untuk melindungi produk tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana kemasan dapat membentuk image dan value, menyampaikan pesan dan
diferensiasi produk serta meningkatkan penjualan dan distribusi pasar. Untuk
mencapai tujuan tersebut, Pura Metallizing menyajikan produk berkualitas untuk
kemasan yang Anda inginkan sbb :
-Hologram
Paper Board
-Metallized
Paper Board
-Aluminum
Paper Board
-Metallized
Film Laminated
Divisi
Metallizing merupakan salah satu unit pendukung cetak Pura Group yang kini
berkembang pesat dengan meningkatnya pangsa pasar domestik dan internasional.
2.2.1
Microcapsule
Pada
awal pendiriannya, Unit Microcapsule
memproduksi microcapsule yaitu bahan baku utama pembuatan kertas copy tanpa
karbon (NCR - carbonless copy paper), sebagai pabrik microcapsule pertama di
Asia Tenggara.
Budaya
inovasi yang berkelanjutan menjadikan Pura Microcapsule terus berkembang
menghasilkan produk-produk berkualitas dan prospektif diantaranya lem industri
(industrial adhesive), thermal paper coating chemical, dan thermoplastic road
marking dan Recycle Wood Pallet block.
Gambar 2.11 Cat marka berbahan
termoplastik hot melt
2.2.2
Decorindo
Dengan
misi membantu pengembangan sumber daya kehutanan, Pura mendirikan Pura Dekorindo
– produsen kertas dan foil dekorasi yang merupakan perusahaan pertama di Asia
Tenggara yang memroduksi kertas melamine impregnated, finished foil, dan foil
& kertas cetak dekorasi. Pura Dekorindo mendukung industri pemrosesan kayu
dengan meningkatkan nilai produk, untuk mewujudkan masa depan yang lebih
menjanjikan.
Sejalan
dengan itu, inovasi teknologi serta kualitas yang unggul dan konsisten
senantiasa menjadi prioritas utama. Didukung oleh fasilitas produksi yang
lengkap dan terpadu, serta harga yang kompetitif, kami berhasil memupuk
kepercayaan dan loyalitas konsumen – baik domestik maupun internasional.
Tidak
kalah pentingnya adalah, hingga kini Pura Dekorindo merupakan satu-satunya
perusahaan di Indonesia – bahkan di Asia Tenggara – yang telah mengukir
prestasi dalam pembuatan casting paper, edge banding, lantai laminasi, dan deco
board.
Gambar 2.12 Aplikasi Deco Board
pada papan rambu lalu lintas
2.2.3
Paper Mills
Sebagai
perusahaan pertama di Asia Tenggara yang menguasai teknologi untuk memproduksi
kertas uang dan kertas sekuriti berkualitas, unit Papermill (Pengolahan Kertas)
Pura menawarkan fitur-fitur sekuriti yang lengkap untuk memberi perlindungan
optimal terhadap pemalsuan.
Dengan
menempatkan sekuriti dan kualitas sebagai prioritas, dioperasikan mesin-mesin
modern berbasis komputer serta mesin kertas khusus untuk memproduksi kertas
sekuriti diantaranya mesin engraving 3 dimensi dalam pembuatan tanda air (watermark), wet vat dan thread feeder
untuk pengaplikasian hologram thread.
Penerapan
sistem manajemen kualitas ISO 9001:2000 dan sistem manajemen lingkungan ISO
14001:2004, menjadikan proses produksi kami memenuhi standar kualitas
internasional. Sejalan dengan itu, pabrik kami dilengkapi dengan sistem
pengelolaan air limbah dan pencegah polusi udara.
2.2.1
Printing Ink
Untuk
tujuan komersil maupun kebutuhan internal, Unit Tinta Cetak didirikan lengkap
dengan mesin pencampur, tiga roll mill, sand mill, dan mesin pencampur warna.
Unit ini memroduksi tinta untuk proses cetak offset dan rotogravure.
Sebagai
salah satu unit yang mendukung bisnis Total Security System Pura, Unit Tinta
Cetak menawarkan beberapa macam tinta untuk security printing. Khusus untuk
tinta optical variable, Pura adalah salah satu dari sedikit perusahaan yang
memroduksi tinta jenis ini. Produk-produk kami adalah:
Tinta
thermo-chromic.
Tinta
UV.
Tinta
bi-fluorescent.
Tinta
iridescent.
Tinta
phosphorescent.
Tinta
optical variable.
Tinta
chameleon.
2.2.2
Rotogravure
Didirikan
pada tahun 1973 sebagai pemasok utama produk-produk kemasan untuk industri
farmasi, Divisi Percetakan Rotogravure dan Kemasan terdiri dari tiga sub divisi
– Kemasan Lapis Ganda, Kotak Lipat & Pembungkus Rokok, dan Kertas
Pembungkus Rokok.
Gambar
2.14 Produk dari ke-3 subdivisi
2.2.3
Corrugated Box
Pura
Boxindo berdiri sejak tahun 1972, bergerak dalam bidang pembuatan :
-Karton
box
-Karton
sheet
-Single
face
-Micro
flute
-Printed
sleeve
-Loose
liner
-One
way shipping pallet
-Paper
tube
Pura
Boxindo didukung oleh divisi-divisi lain yang memproduksi: kertas, card board,
cetak offset, cetak rotogravure, hologram, engineering dan workshop menjadikan
Pura Boxindo mampu menyediakan produk bervariasi dengan kualitas prima, dengan
harga kompetitif serta pengiriman tepat waktu.
Pura
Boxindo secara berkelanjutan melakukan inovasi dalam memenuhi kebutuhan
customer seiring dengan kemajuan jaman. Salah satu usaha yang dilakukan adalah
dengan menerapkan ISO 9001:2008 di semua lini produksi untuk menjamin
terlaksananya majemen mutu secara baik.
2.2.1
Pura Ecology
Bahan
Styrofoam atau Polystyrene telah menjadi salah satu pilihan paling popular baik
dalam bisnis pengemasan bahan pangan maupun elektronik. Dimana Styrofoam
dipergunakan sebagai pengaman produk dalam, proses distribusi. Namun pada
kenyataannya bahan Styrofoam sangat berbahaya baik bagi kesehatan maupun ke
lingkungan alam.
Styrofoam
berbahaya karena terbuat dari butiran – butiran styrene yang diproses dengan
benzana, sehingga Styrofoam telah dikategorikan sebagai bahan carsinogenetik (
bahan utama penyebab kanker ) , lebih parahnya lagi Styrofoam tidak ramah
lingkungan karena tidak dapat diuraikan oleh alam.
Pura
Ecology mengkhususkan diri dalam desain dan pembuatan produk yang ramah lingkungan ( Ecopack ). Bahan baku utama dari kemasan
ini adalah kertas, sehingga 100% dapat digunakan lagi ( recyclable ).
Pura
Ecology menawarkan produk Ecopack yang inovatif, ramah lingkungan dan tentunya
memberikan perlindungan yang baik terhadap produk.
Gambar 2.16 Kardus Pelindung
barang elektronik
2.3
Lokasi
Saat
ini Pura Group yang telah memiliki 25 divisi perusahaan, masing-masing divisi
memiliki kantor sendiri-sendiri. Namun secara resmi kantor pusat Pura Group
berada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Sedangkan untuk kantor representasi ada
di Jalan Pancoran Indah no. 52 Jakarta Selatan, Indonesia. Pada saat Kuliah
Kerja Nyata di PT Pura Barutama, mahasiswa Teknik Informatika Universitas Muria
Kudus berkunjung di kantor pusat yang terletak di jalan AKBP. Agil Kusumadya
no. 203 Kudus.
Berikut
ini rute perjalanan KKL Mahasiswa Teknik Informatika UMK dari Kampus gondang
manis menuju Kantor Pusat PT Pura Group.
Gambar
2.17 Rute Perjalanan ke Kantor Pura Group
Kantor
Pusat Pura Group :
Jl.
AKBP. Agil Kusumadya 203
Kudus
59346, Jawa Tengah
Indonesia
Tlp +62 291 444 361-5
Fax +62 291 444 403
Jakarta
Representative Office :
Jl.
Pancoran Indah I No. 52
Jakarta
Selatan 12780
Indonesia
Phone
+62 21 7919 3585, 7919 3686
Fax +62 21 7919 3586-7, 7919 3774, 7919 3775
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Sistem Informasi Geografis (SIG)
3.1.1
Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG)
diartikan sebagai visualisasi, pertanyaan, analisis dan tafsir data untuk
memahami hubungan, pola dan tren (ESRI, 2015). Hasil analisis dan simpulan
tersebut digunakan untuk kepentingan-kepentingan bisnis, pengurangan resiko
bencana, ataupun kepentingan kemanusiaan dan sosial yang bisa di manfaatkan
oleh perseorangan, perusahaan atau pemerintah.
Secara teknis sistem informasigeografis memberikan dua jenis model informasi, yaitu dalam bentuk spasial dan
deskriptif (Eko Budiyanto, 2013) informasi tersebut lalu diblend (campur)
sehingga menjadi informasi baru yang saling melengkapi. Informasi spasial dan
deskripsi tersebut saling berkaitan dan memiliki hubungan yang dijelaskan
secara topologis. Bentuk informasi seperti yang disajikan SIG tidak bisa
didapat oleh sistem informasi lain.
Untuk membentuk sebuah sistem
informasi geografis seperti yang diharapkan ada banyak sekali data yang harus
dikumpulkan, disatukan lalu disajikan agar menjadi sebuah sistem informasi
seperti yang diinginkan. Data spasial dan data deskriptif tersebut disimpan
pada sebuah model basis data. Teknik pengumpulannya bisa melalui survei
lapangan, sensus, hasil catatan, laporan dan hasil pencitraan jarak jauh
melalui satelit. Berikut ini digambarkan bagaimana alur singkat sebuah sistem
informasi geografi terbentuk :
3.1.2
Sistem Informasi Lokasi
Pada dasarnya Sistem InformasiLokasi merupakan bagian kecil dari sebuah sistem informasi geografis. Cakupan
sistem informasi geografis sangat luas, baik ditinjau dari aplikasi penggunaan,
maupun kompleksitas dari aplikasi tersebut.
Sistem Informasi Lokasi lebih
menekankan pada fitur penemuan lokasi pada suatu peta berdasarkan data spasial
dan data deskriptif yang ada pada database.
3.1.3
Manfaat Penggunaan SIG
Pada setiap model sistem informasi
geografi yang telah ada. Terbukti sekali bahwa SIG memiliki peranan yang sangat
membantu untuk berbagai kepentingan kehidupan dan bisnis manusia. Ada beberapa
manfaat penggunaan SIG secara nyata, antara lain :
1. Menjelaskan tentang lokasi dan
letak
Peranan ini menjelaskan tentang
keterangan nama tempat, kode pos, kode wilayah, letak latittude/longittude,
serta atribut lainnya yang dibutuhkan dalam sistem informasi yang dibangun.
2. Menjelaskan kondisi ruang
Sistem informasi geografis harus
dapat menjelaskan tentang kondisi suatu wilayah agar sistem ini memberikan
manfaat yang maksimal. Misalnya, lokasi A sudah beberapa kali mengalami
longsor, berapa jumlah korban jiwa dan kerugian yang diderita, kemudian berada
pada ketinggian berapa lokasi tersebut ? manfaat ini memberikan pertimbangan
bagi pengguna untuk melakukan suatu aksi tertentu berkaitan dengan tujuan yang
ingin dilakukan.
3. Menjelaskan suatu kecenderungan (trend)
Analisa spasial dalam sistem
informasi geografis dapat dilakukan secara multi temporal dengan menggunakan
data multi waktu. Data antar waktu tersebut yang dianalisis dan harusnya bisa
menjelaskan sesuatu yang akan terjadi di masa mendatang dengan penggambaran
lokasi di mana fenomena tersebut akan terjadi.
4. Menjelaskan tentang pola spasial
(Spatial Pattern)
Pola sebuah fenomena dapat
dilihat dari sebarannya secara spasial. Misalnya sebuah kawasan tertentu
memiliki jumlah konsumen terbanyak dari Pura Group. Kemudian dari satu kawasan
tersebut bisa dilihat produk apa yang paling banyak dibeli. Dengan mengerahui
pola suatu fenomena secara spasial (Spatial
Pattern), dapat dicari korelasinya dengan fenomena lain.
Pada perkembangannya sistem
informasi geografi tidak berpatok pada perangkat personal komputer atau laptop.
Kini kita bisa menikmati layanan sistem informasi berbasis mobile phone. Salah satu contohnya yang berkembang sekarang ini
adalah Global Positioning System
(GPS) yang bisa diakses dengan perangkat selular. Selain itu contoh yang dekat
dengan keseharian kita dan sering kita pakai adalah aplikasi Google Maps untuk mencari lokasi,
menunjukkan rute, dan menghitung jarak yang bisa diakses dengan sambungan
internet.
3.2
Google Maps
3.2.1
Pengenalan Google Maps
Google
Maps adalah layanan pemetaan (mapping) online yang diluncurkan oleh
perusahaan Google pada tahun 2005.
Jens Eilstrup Rasmunssen dan Lars Rasmussen ialah Founder dari aplikasi Google Maps. Google Maps disediakan secara
gratis dan berbasis sumber terbuka (Open
Source). Google map memiliki layanan berupa pencarian rute, pencarian letak
lokasi dan penghitungan jarak satu titik ke titik lainnya.
Google menyediakan layanan peta
online yang dapat diakses melalui situs http://maps.google.com. Layanan tersebut sangat
interaktif karena di dalam peta dapat digeser sesuai keinginan pengguna,
mengubah tingkat zoom, serta
menambahkan lokasi baru yang disertai informasi.
Google Maps memiliki beberapa fitur
yang bisa digunakan, salah satunya mode map yang disediakan dalam bentuk dasar.
Mode map tersebut memuat informasi nama jalan, sungai, nama negara, batas
wilayah, danau dan lain-lain.
Namun selain mode dasar tersebut,
google map juga memiliki mode lain, yaitu :
·
Mode
Sattelite : menampilkan gambar muka bumi
diseluruh lokasi di dunia yang diambil dari satelit atau pesawat udara.
3.2.2
Google Map di Android
Ada 4 layanan API Google Map.
Pertama adalah google map yang diperuntukan bagi aplikasi dekstop berbasis web
(HTTP), web browser dan untuk
perangkat ponsel pintar (smartphone)
Android OS dan iOS.
Kini untuk Application Programming
Interface (API) google map terlah tersedia API Version 3. API tersebut
digunakan sebagai peta dasar yang bisa diubah-ubah data spasialnya maupun data
deskripsinya. Ini sejalan dengan prinsip Google Map yang berbasis sumber
terbuka.
3.2.2
Cara Kerja Google Maps
Google Maps dibuat dengan
menggunakan kombinasi gambar peta, database, serta objek-objek interaktif yang
dibuat dengan bahasa pemrograman HTML, Javascript, dan ajax.
Gambar dan informasi dalam peta
online google merupakan hasil dari queri yang minta pengguna dengan database
pada web server google untuk menampilkan gabungan dari potongah-potongan gambar
yang diminta.
Dengan desain arsitektur seperti
itu, pengguna akan sangat mudah mencari sebuah lokasi konsumen melalui
perangkat Smartphone untuk
mengantarkah barang pesanan, atau untuk kunjungan pekerjaan lain.
3.3
Android
3.3.1
Sejarah Android
Kini telah hadir Sistem Operasi
Android Marshmallow (versi 6.0) yang telah diperkenalkan pada 28 Mei 2015 dievent
internasional Google I/O. Sebelumnya telah hadir Android Angel Cake,
Battenberg, Cupcake, Donut, Eclair, Froyo, Gingerbread, Honeycomb, Icecream
Sandwich, Jellybean, Kitkat, dan Lollipop.
Sampai Mei tahun 2011 persebaran
sistem operasi android (Open Source)
pada perangkat mobile memperlihatkan bahwa versi Android Froyo adalah yang
paling banyak digunakan (Stephanus, 2011).
Tabel 3.1 Persebaran versi
Android
Versi
|
API
level
|
Distribusi
|
3.x.x
Honeycomb
|
11
|
0.3%
|
2.3.x
Ginggerbread
|
10
|
4.0%
|
2.2.x
Froyo
|
8
|
65.9%
|
2.0.x/2.1.x.Eclair
|
7
|
24.5%
|
3.3.2 Fitur Android
Android memiliki beberapa kelebihan
jika dibanding dengan sistem operasi mobile lainnya. Ini yang menjadikan sistem
operasi android banyak dipakai pada device
mobile.
Kelebihannya antara lain Android
mendukung pertukaran data dan komunikasi antar proses (memanfaatkan intent dan
content provider). Aplikasi asli bawaan android dan aplikasi pihak kegita
(developper) memiliki kedudukan yang sama. Android juga mendukung peta online
dengan Google Maps Application Programming Interface (API). Kini telah tersedia
Google Map V3 yang memiliki beberapa kelebihan jika dibanding dengan google Map
V2 sebagai pendahulunya.
Oleh karena itu, sistem operasi
android menjadi sistem operasi paling banyak digunakan pada mobile device di
seluruh dunia.
Berikut ini kita akan mengenal
fitur-fitur yang tersedia pada sebuah sistem operasi android :
·
Framework
aplikasi : memungkinkan penggunaan dan pemindahan dari komponen yang tersedia.
·
Dalvik
Virtual Machine : virtual machine yang dioptimalkan untuk perangkat mobile.
·
SQLite
: sistem databse yang digunakan untuk menyimpan data.
·
Mendukung
media : audio, video, dan berbagai format gambar.
·
GSM,
Bluetooth, EDGE, 3G dan WiFi
·
Camera,
Global Positioning System, Compass dan Accelerometer
·
Lingkungan
pengembangan yang kaya, termasuk Emulator, peralatan debugging, dan plug in
untuk Eclipse IDE.
3.3.3 Tools
Pengembangan Android
Untuk memulai mengembangan aplikasi
Android, kita membutuhkan tools yang biasa digunakan. Integrated Development Environment
(IDE) adalah software khusus dengan fitur lengkap yang digunakan para
programmer untuk mengembangkan sebuah aplikasi.
Basic pemrograman Android sebenarnya
menggunakan bahasa pemrograman Java. Ada tiga pilihan Integrated Develompemnt
Environment yang bisa digunakan :
·
Android
Studio/Intellij
·
Eclipse
·
Netbeans
Sejak tahun 2014, Google resmi
menggunakan Android Studio sebagai satu-satunya IDE resmi pengembangan Android.
Dengan rilis resmi tersebut, secara resmi, Google juga tidak akan memberikan
dukungan terhadap Android Development Tools (ADT) lain seperti Eclipse dan
Netbeans.
Android Studio dianggap memiliki
beberapa kelebihan atas ADT yang populer sebelumnya, Eclipse. Pengguna Android
akan merasakan Interface yang lebih ringan jika pertama kali membuka aplikasi
ini. Selain itu, Android Studio juga memiliki layout editor dari menu-menu dan
tampilan coding area yang lebih nyaman dan powerfull mendukung preview dari
code yang telah dibuat.
3.4 Desain Pengembangan Sistem Informasi Lokasi
Dalam sistem informasi lokasi yang
sedang dirancang. Keuatamaan yang ditawarkan adalah interface yang sederhana, sehingga memudahkan pengguna dalam
mengoprasikannya. Selain itu ada menu-menu yang akan memberikan daftar profile
perusahaan berisi nama perusahaan, no telp, alamat, dan website.
Cara kerja dari sistem ini sangat
mudah karena untuk mengetahui lokasi dari perusahaan yang dimaksud kita hanya
perlu membuka aplikasi dan mencarinya melalui kolom pencarian yang disediakan.
Kita juga bisa mendapatkan rute serta jarak tempuh dari lokasi yang dimaksud
dengan lokasi kita berada saat ini.
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Laporan
Kuliah Kerja Nyata ini memiliki beberapa simpulan yang bisa diutarakan, yang
pertama ialah Google melalui Google Maps APIs version 2 merupakan sebuah sumber
aplikasi terbuka yang dapat dikolaborasikan dengan telepon pintar berbasis
sistem operasi Android untuk membangun sebuah peta digital dengan kemampuan
mencari sebuah lokasi, pencarian rute, dan penghitungan jarak suatu lokasi ke
lokasi lainnya.
Kedua,
pengaplikasian sistem informasi lokasi berbasis perangkat telepon pintar
Android yang ada di Pura Group akan mempercepat proses pencarian dan lokasi.
Hal ini bisa dimanfaatkan dengan hal berkaitan dengan proses pengiriman, proses
kunjungan kerja atau proses kerja-kerja perusahaan yang lain yang membutuhkan
informasi konsumen dari Pura Group.
Ketiga,
sistem informasi lokasi konsumen yang dirancang memiliki kelebihan mudah
diimplementasikan, efisien dan mudah digunakan oleh siapa saja, juga dapat
dimanfaatkan dari berbagai bidang atau divisi kerja yang ada di Pura Gruop.
1.2 Saran
Suatu
saat nanti apabila ada pihak yang ingin merealisasikan sistem ini maka Penulis
memiliki beberapa saran kepada pihak-pihak tersebut.
1.
Diharapkan
pembuat sistem mengupdate peta-peta yang disediakan Google, karena tidak mungkin
google tidak memperbaharui peta yang ia sediakan untuk khalayak umum. Pembuat
aplikasi harus menggunakan peta yang termutakhir supaya update data dan lokasi
yang disediakan merupakan data-data valid terbaru dari google dan Pura Group.
2.
Sistem
Operasi Android juga banyak mengalami perubahan pada tiap-tiap tahun
peluncurannya oleh Google, hal ini juga harus diperhatikan oleh pengembang
aplikasi agar tidak terjadi suatu crash
antar perangkat (device). Misalnya,
salah satu telepon pintar menggunakan sistem operasi Android Jelly bean
sedangkan satunya menggunakan Marsmellow, tetapi ada salah satu perangkat yang
tidak mendapat mengakses aplikasi Sistem Informasi Lokasi tersebut, atau
kesalahan lain seperti update data yang berbeda pada beda perangkat tersebut.
Ini yang harus dipikirkan.
3.
Sebelum
aplikasi tersebut launching untuk digunakan, lebih baik calon pengguna (kurir)
lebih baik diberikan pelatihan yang memadai terkait perangkat yang akan
digunakan.
untuk mendapatkan file penuh beserta gambar gambarnya dan penjelasan sistematika laporan KKL TI UMK anda bisa unduh filenya di SINI. Klik ya.
DAFTAR PUSATAKA
Mufti,
Yusuf., 2013. Panduan Mudah Pengembangan
Google Map Android. Andi : Yogyakarta.
S,
Stepahus Hermawan., 2011. Mudah Membuat
Aplikasi Android. Andi : Yogyakarta.
Budiyanto,
Eko., 2004. Sistem Informasi Geografis
Menggunakan MapInfo. Andi : Yogyakarta.
Ichtiara,
Cita., 2008. Implementasi Aplikasi Sistem
Informasi Geografis (SIG) Universitas Indonesia (UI) Berbasis Web dengan
Menggunakan Google Maps API. Laporan Skripsi, URL Document avalaible :
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20279892-R0308149.pdf
Pcmag.
Pengertian Mobile User, http://www.pcmag.com/encyclopedia/term/61076/mobile-user. (diakses tanggal 13 Oktober
2015)
Steven
Millward. Indonesia diproyeksi Lampaui 100 juta Pengguna Smartphone di 2018,
keempat di Dunia, https://id.techinasia.com/jumlah-pengguna-smartphone-di-indonesia-2018/. (diakses tanggal 14 Oktober
2015)
Laporan
Praktek Industri. http://herupagax.blogspot.co.id/2011/05/laporan.html. (diakses tanggal 15 Oktober
2015)
http://berpikirtentangmu.blogspot.com/2015/11/bab-1-laporan-pkl-sistem-informasi-maintenance-potensi-tanaman-di-kabupaten-pati-analisa-dan-perancangannya.html (diakses tanggal 16 Oktober 2015)
Jacobus,
Tokoh Percetakan. http://jasa-cetakan.blogspot.co.id/2009/03/jacobus-tokoh-percetakan.html. copyan dari sinar harapan
(diakses tanggal 16 Oktober 2015)
Alasan
Migrasi dari Eclipse ke Android Studio http://rakelinggar.blogspot.co.id/2015/03/migrasi-eclipse-adt-ke-android-studio.html
Get
Started with Google maps APIs https://developers.google.com/maps/ diakses tanggal 20 Oktober 2015
Comments
Post a Comment